Letusan PliniusLetusan Plinius atau Letusan Vesuvius adalah letusan vulkanik yang bercirikan mirip dengan letusan dari Gunung Vesuvius pada 79 M yang dijelaskan oleh surat dari Plinius Muda.[1] Letusan Plinius ditandai dengan semburan gas vulkanis dan abu vulkanik yang menyembur tinggi hingga stratosfer, suatu lapisan atmosfer yang sangat tinggi. Karakteristik utamanya adalah pemancaran batu apung dalam jumlah besar dan letusan letusan gas yang sangat kuat dan berlangsung lama.[2] Letusan pendek dapat berakhir kurang dari sehari, tetapi letusan panjang dapat mencapai beberapa bulan. Letusan panjang bermula dari pembentukan awan abu vulkanik, kadang-kadang disertai awan panas. Jumlah magma yang dikeluarkan sangat banyak sehingga puncak gunung kemungkinan dapat runtuh dan menjadi suatu kaldera.[3] Abu halus dapat menyebar hingga area yang sangat luas. Letusan Plinius sering disertai oleh suara letusan yang nyaring, seperti yang dihasilkan oleh letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.[4] Beberapa contoh letusan Plinius yang menghasilkan kaldera antara lain adalah:
Lava yang dihasilkan biasanya riolit dan kaya silikat. Lava Basaltik jarang terdapat pada letusan Plinius, contohnya seperti letusan Gunung Tarawera.[6] Lihat pulaRujukan
Pranala luar |