Bentuk, ukuran, dan komponen utama lokomotif ini sama seperti lokomotif CC 201, yang membedakan adalah susunan gandarnya. Jika lokomotif CC 201 bergandar Co-Co, yaitu setiap bogienya memiliki tiga gandar penggerak, maka lokomotif BB 203 bergandar (A1A)(A1A), yaitu setiap bogienya juga memiliki tiga gandar, tetapi hanya dua gandar dalam setiap bogie-nya yang digunakan sebagai gandar penggerak. Jika lokomotif CC201 memiliki 6 motor traksi, maka lokomotif BB203 hanya memiliki 4 motor traksi.
Sejarah kedatangan
Pada awalnya, lokomotif BB 203 didatangkan untuk mengatasi rel yang dianggap masih berbahaya dilalui oleh CC 201. Mengingat, kodefikasi lokomotif ini hampir mirip seperti CC 201. Hanya saja, jika CC 201 kodefikasinya GE U18C sedangkan BB 203 kodefikasinya GE U18A1A. Didatangkan pada 1978 sebanyak 11 unit, 1983 sebanyak 30 unit dan 1985 sebanyak 18 unit dan dialokasikan di Semarang Poncol, Kertapati dan Tanjungkarang. Namun, semenjak kedatangan CC 202 dari Kanada pada 1986 yang menyebabkan tekanan gandarnya bisa mencapai 18 ton. Karena Balai Yasa Lahat merasa BB 203 hampir mirip dengan CC 201, maka Balai Yasa Lahat dan Yogyakarta melakukan konversi BB 203 menjadi CC 201 dengan menambahkan 2 motor traksi dan mengatur keluaran daya kuda menjadi 1.950 hp, mulai 1989 hingga 2004. Akibatnya, hanya tersisa 7 unit BB 203 yang tidak terkonversi menjadi CC 201. Dari 7 unit tersebut, hanyalah 5 unit yang masih Siap Operasi (SO) dan dialokasikan keseluruhannya di Depo Lokomotif Medan (MDN) serta kini berlivery KAI era 2011 dan logo KAI era 2020 serta telah dipasang lampu kabut.
Alokasi dan daftar lokomotif BB 203 yang diubah menjadi CC 201
Peringatan: Dilarang mengubah-ubah daftar alokasi lokomotif dan perubahan BB203 menjadi CC201 kecuali memberikan referensi sumber tepercaya karena semua ini sudah benar.
BB 203 78 01 dengan livery Perumka
BB203 78 01 dengan Livery PT.KAI versi 2011 menarik kereta api pertamina di Stasiun Pulubrayan.
Pada awal mula adanya BB203, lokomotif ini dialokasikan baik di Jawa maupun Sumatra, karena pada saat itu masih banyak lintas jalur kereta api yang masih bertekanan gandar rendah karena ukuran rel yang kecil, khususnya di jembatan-jembatan berukuran sedang hingga besar. Namun kini, lokomotif BB 203 telah habis populasinya di Pulau Jawa karena kesemuanya telah dimodifikasi menjadi CC 201.
Pada Pulau Sumatra, lokomotif BB 203 pernah dioperasikan di Divre III Palembang, tetapi sebagian besar juga sudah dimodifikasi menjadi CC 201, dan saat ini beroperasi di Divre I Medan untuk membantu armada BB 302 dan BB 303 yang sudah sulit suku cadangnya.
Lokomotif ini pernah beroperasi di Jawa, tetapi sejak tahun 1989-2004, semua lokomotif BB 203 di Jawa maupun sebagian besar di Sumatera Selatan, satu per satu mulai diubah menjadi CC 201, dimana rehabilitasi ini diprakarsai oleh Balai Yasa Lahat untuk pertama kalinya. Untuk membedakan lokomotif hasil rehabilitasi BB 203 menjadi CC 201, huruf belakang tulisan nomor loko yang di-rehab adalah R. Contoh: CC 201 73R.
Berkut ini daftar lokomotif BB 203 yang diubah menjadi CC 201.[1][2]
1989-1990 (Balai Yasa Lahat)
BB 203
43
49
50
44
53
54
57
56
47
58
51
55
59
42
46
48
45
52
CC 201
73R
74R
75R
76R
77R
78R
79R
80
81R
82R
83R
84R
85R
86R
87R
88R
89R
90R
Penomoran baru
89 01
89 02
89 03
89 04
89 05
89 06
89 07
89 08
89 09
89 10
89 11 (afkir)
89 12
Afkir
89 13R
89 14
89 15
89 16
89 17
Keterangan:
CC201 83R dan 85R adalah lokomotif yang sudah afkir.
CC201 80R adalah lokomotif yang tidak memiliki kode "R" pada plat nomornya sejak tabrakan di stasiun Kapas.
CC201 86R adalah lokomotif dengan kabin masinis sama dengan CC 203.
CC 201 84R dan 88R - 90R yang sebelumnya berkedudukan di Depo Lokomotif Kertapati, dimutasi ke Depo Lokomotif Purwokerto (84R dan 90R) serta Depo Lokomotif Sidotopo (88R dan 89R) untuk memenuhi kebutuhan angkutan penumpang dan barang pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 pada 2 Desember 2024.
Lokomotif-lokomotif di atas kini dialokasikan di Depo Lokomotif Cipinang (73R - 75R), Medan (76R, 82R dan 87R), Madiun (77R - 81R), Purwokerto (84R dan 90R), Kertapati (86R), dan Sidotopo (88R - 89R)
1993 (Balai Yasa Lahat)
BB 203
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
CC 201
111R
112R
113R
114R
115R
116R
117R
118R
119R
120R
Penomoran baru
93 01R
93 02R
83 35
83 36
83 37
83 38
83 39
83 40
83 41
83 42R
Keterangan:
CC201 111R dan 120R adalah lokomotif dengan kabin masinis sama dengan CC 203.
CC 201 118R yang sebelumnya berkedudukan di Depo Lokomotif Kertapati, dimutasi ke Depo Lokomotif Bandung untuk memenuhi kebutuhan angkutan penumpang dan barang pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 pada 2 Desember 2024.
Lokomotif-lokomotif di atas kini dialokasikan di Depo Lokomotif Kertapati (111R, 113R, 116R - 117R, dan 119R), Medan (112R dan 115R), Padang (114R), Bandung (118R), dan Tanjung Karang (120R)
1998-2000 (Balai Yasa Lahat dan Yogyakarta)
BB 203
17
18
19
30
31
21
27
28
12
13
14
16
15
11
07
09
04
CC 201
121R
122R
123R
124R
125R
126R
127R
128R
129R
130R
131R
132R
133R
134R
135R
136R
137R
Penomoran baru
Afkir
83 43
83 44
83 45
83 46
99 01R
83 47R
99 02R
83 48
83 49 (afkir)
83 50
83 51
83 52
83 53
83 54
83 55
83 56R
Keterangan:
CC201 121R dan 130R merupakan lokomotif yang sudah afkir.
CC201 134R dan 136R memiliki bentuk jaring radiator yang sama dengan CC 201 generasi I.
CC201 129R, 130R, dan 137R adalah lokomotif dengan kabin masinis sama dengan CC 203.
CC 201 125R yang sebelumnya berkedudukan di Depo Lokomotif Kertapati, dimutasi ke Depo Lokomotif Jember untuk memenuhi kebutuhan angkutan penumpang dan barang pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 pada 2 Desember 2024.
CC 201 129R adalah lokomotif CC 201 berkepala hidung miring yang masih beroperasi di Pulau Jawa dan kembali menggunakan corak merah-biru Perumka dan logo KAI 2020 sejak November 2023.
CC 201 134R - 137R adalah lokomotif CC 201 hasil rehab dari BB 203 batch 1978.
Lokomotif-lokomotif di atas kini dialokasikan di Depo Lokomotif Kertapati (122R), Medan (123R dan 128R), Padang (124R, 131R dan 133R), Jember (125R - 127R dan 134R - 135R), Sidotopo (129R) dan Tanjung Karang (132R dan 136R - 137R)
2004-2005 (Balai Yasa Yogyakarta)
BB 203
20
25
22
26
23
29
24
CC 201
138R
139R
140R
141R
142R
143R
144R
Penomoran baru
04 01
04 02
04 03R
04 04
04 05
04 06
04 07
Keterangan:
Lokomotif-lokomotif di atas kini dialokasikan di Depo Lokomotif Medan (138R dan 141R), Yogyakarta (139R - 140R), dan Semarang Poncol (142R - 144R).
CC 201 139R dan CC 201 140R sebelumnya milik Depo Lokomotif Kertapati, namun pada akhir tahun 2022, lokomotif ini dimutasi ke Depo Lokomotif Yogyakarta guna dukungan sarana untuk angkutan Natal dan Tahun Baru.
BB 203 02 (BB 203 78 01) SO, BB 203 05 (BB 203 78 02) SO, BB 203 06 (BB 203 78 03) SO, BB 203 08 (BB 203 78 04) SO, BB 203 10 (BB 203 78 05) SO.
Keterangan:
Semua nomor baru lokomotif di atas berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 45 tahun 2016.
Sisanya belum diketahui tahun modifikasinya, tetapi pada plat nomornya tertulis: "CC 201 83 xx" dengan xx mulai dari 35 hingga 56; diduga berdasarkan tahun Mulai Dinas lokomotif semasa menjadi BB 203. Tetapi, pada kenyataan nya hanya sekitar 18 unit saja yang diberi nomor baru sesuai tahun Mulai Dinas BB 203 karena CC 201 134R - CC 201 137R berasal dari lokomotif BB 203 batch 1978.
Dari 59 unit BB 203, sebanyak 52 unit BB 203 direhab menjadi CC 201. Sehingga tersisa 7 unit BB 203 yang belum direhab, yakni BB 203 01, 02, 03, 05, 06, 08, dan 10. 2 unit lokomotif BB 203 yakni BB 203 01 dan BB 203 03 telah dinyatakan afkir. BB 203 01 afkir karena mengalami kecelakaan di Banjarsari pada tahun 1996, sedangkan BB 203 03 afkir karena mengalami kecelakaan di Kotapadang, Bengkulu pada tahun 2001.
Lokomotif CC 201 rehab di Jawa, Sumatera Utara dan Sumatera Barat seluruhnya sudah memakai livery KAI versi 2011 dan logo terbaru KAI versi 2020. Untuk yang dialokasikan di Sumatera Selatan dan Lampung masih menggunakan livery Perumka.
5 unit Lokomotif BB 203 yang masih tersisa kini sudah memakai livery KAI versi 2011 dan logo terbaru KAI versi 2020.
Semua lokomotif BB 203 eks Divre III Palembang sudah dipasangi lampu kabut oleh Balai Yasa Pulu Brayan Medan pasca Perawatan Akhir (PA).
Lokomotif BB 203 menggunakan terali besi yang terletak pada kaca samping kabin masinisnya.