MAN DemakMAN Demak (kepanjangan dari Madrasah Aliyah Negeri Demak), adalah salah satu Lembaga Pendidikan Formal dibawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia.Madrasah Aliyah yang terletak di Jalan Diponegoro Nomor 27 Jogoloyo, Wonosalam, Demak, merupakan satu-satunya Madrasah Aliyah berstatus Negeri di Kabupaten Demak. Pada tahun 2016 MAN Demak menduduki peringkat Nomor 2 se-Jawa Tengah sebagai Madrasah Aliyah Terbaik.[1]
SejarahMAN Demak merupakan lembaga pendidikan formal dibawah Kementerian Agama, bermula dari Madrasah Aliyah Islamic Centre Terletak di Jalan Diponegoro No. 27 Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. yang didirikan tahun 1987 di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islamic Centre Sultan Fattah.Madrasah Aliyah Islamic Centre berstatus "DIAKUI" sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Binbaga Islam Jakarta, nomor: 76/E.IV/PP.03.2/KEP/VIII/93 tanggal 21 Agustus 1993. Berdasarkan tuntutan masyarakat dan surat edaran Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah Nomor Wk/5.a/PP.03.2/2736/1993 tanggal 22 November 1993, maka Yayasan Pendidikan Islamic Centre Sultan Fattah mengajukan surat permohohan Penegrian kepada Menteri Agama Republik Indonesia. Dengan pertimbangan:
Rencana dan usulan tersebut mendapat tanggapan dan dukungan yang positif, terbukti dengan keluarnya surat rekomendasi dari:
Syarat dalam proses usulan penegerian harus ada data pendukung yang berupa sarana dan prasarana di antaranya: SaranaGuna untuk memenuhi syarat dan mendukung proses penegerian maka Yayasan Pendidikan Islamic Centre Sultan Fattah menyerahkan/ menghibahkan tanah wakaf BKM seluas 10.000 m2 dan 3 unit bangunan gedung seluas 5.000 m2 yang terletak di komplek Islamic Centre Jogoloyo. Dokumen tersebut tertera. dalam berita acara serah terima hibah yang dilaksanakan pada hari Selasa pada tanggal 7 Desember 1993 oleh Drs. H. Ichsan Syamlawi (Pihak Yayasan) kepada Drs. Moh. Mathori (Kakandepag Demak) dengan saksi Drs. H. Masruchin dan Drs. H. Chanafi. Setelah melalui proses panjang, Madrasah Aliyah Islamic Centre Demak akhirnya berubah status menjadi Madrasah Aliyah Negeri Demak sesuai Surat Keputusan Menteri Agama RI nomor: 51.5 Tahun 1995 tanggal 25 November 1995. Dan diresmikan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Demak H. Sukarlan pada tanggal 12 Januari 1996.[3]
Prasarana
Pertumbuhan dan Perkembangan MAN DemakSejak penegeriannya Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Demak dengan kepala madrasah Drs. Mohamad Sholeh dan guru serta karyawaan menghadapi perjuangan yang amat berat karena harus mensosialisasikan adanya MAN Demak ke masyarakat yaitu melalui masjid-masjid maupun madrasah - madrasah disamping harus mengadakan konsolidasi ke dalam dan penataan administratif. Usaha yang dilakukan Alhamdulillah tidak sia-sia hal tersebut dibuktikan oleh animo masyarakat yang mendaftarkan di MAN Demak untuk pertama kali dibuka sebagai Madrasah Aliyah Negeri mencapai 400 pendaftar, namun hanya diterima 200 siswa yang dibagi dalam 4 lokal kelas. Hal tersebut berjalan sampai tahun 1998, karena terbatasnya sarana yang ada. Kondisi yang demikian itu mendorong Kepala Madrasah dan BP 3 untuk menggali dana melalui swadaya wali murid. Langkah tersebut membawa hasil yaitu pada tahun 1997 membangun 2 lokal gedung. Untuk mengantisipasi perkembangan ke depan, maka pada tahun 1998 membeli dua bidang tanah di Tridonorejo masing-masing 10.175 m2 dan 9.500 m2 yang kemudian ditukar guling dengan tanah Wakaf BKM. Dokumen berita acara ditandatangani Kepala Madrasah Drs. Mohammad Sholeh dengan pihak BKM Drs. Mohammad Zaini tanggal 12 Agustus 1998 di pejabat Notaris Rustamaji Hendrawan, S.H. Setelah tersedia tanah, pada tahun 1998 mendapat bantuan pemerintah (ASFI) berupa 3 RKB, konstruksi tingkat tahap I. Setelah itu lokasi MAN Demak terpisah menjadi 2 lokasi yaitu di Kompleks Islamic Centre (Sekarang digunakan untuk SMK Sultan Fattah) dan di depan RSI NU Demak (Lokasi MAN Baru) . Melihat terus berkembangnya antusias masyarakat Demak untuk sekolah di MAN Demak, maka mulai tahun 1999 menerima 350 siswa yang terbagi dalam 7 lokal. Hal tersebut mengharuskan menambah sarana gedung, namun Alhamdulillah berkat pertolongan Allah dan partisipasi wali murid serta pemerintah, maka secara berturut-turut MAN Demak dapat membangun gedung, di antaranya: Tahun 1999
Tahun 2000
Tahun 2001
Pada perkembangan selanjutnya pada bulan Maret 2001 Kepala Madrasah Drs. H. Mohammad Sholeh dialihtugaskan ke MAN Model Kendal dan digantikan oleh Drs. H. Munawar. Sebagai Kepala Madrasah Aliyah Negeri Demak yang baru, Drs. H. Munawar melanjutkan program pengembangan madrasah yang telah dirintis oleh pendahulunya yaitu melanjutkan pembangunan gedung ruang belajar bantuan dari pemerintah tahun 2001 dan bantuan dari pemerintah (ASFI) 1 RKB konstruksi tingkat tahap 1. jadi secara keseluruhan, MAN Demak memiliki 23 Gedung RKB dan 3 Ruang Kantor dengan jumlah siswa kurang lebih 1.030. Pada awal tahun 2005 kepemimpinan Madrasah terjadi pergantian yaitu antara Drs. H. Munawar kepada Dra. Zulaikhah MT. dia melanjutkan program kepemimpinan sebelumnya yaitu merencanakan dan melaksanakan program Madrasah pada masa kepemimpinannya. Hal ini terbukti dengan jumlah siswa yang semakin bertambah baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya dan juga bisa dilihat dari segi fisik yang semakin ideal dan memenuhi harapan pembelajaran. Pertumbuhan dan perkembangan MAN Demak tidak hanya dapat dilihat dari kuantitas, tetapi juga dari segi kualitas. Hal tersebut ditunjukkan dengan prestasi yang diperoleh siswa - siswi sehingga banyak yang diterima diperguruan tinggi Negeri tanpa Tes melalui jalur SPMU/SPMB. Dalam perkembangannya MA Negeri Demak dengan kepemimpinan Dra. Hj. Zulaikhah MT, M.PdI selalu membuat terobosan dan inovasi. salah satu terobosannya adalah identitas Madrasah berupa Logo Madrasah. Logo madrasah diresmikan pada 19 Nopember 2009 bersamaan dengan peluncuran Website dan Akreditasi Madrasah Aliyah Negeri Demak.[4] Kepala MadrasahSaat ini MAN Demak telah memiliki 35 lokal kelas dengan ditunjang 10 ruang laboratorium dan 10 ruang pendukung lainnya, menempati lokal baru di depan Rumah sakit Islam NU tepatnya di Jalan Diponegoro nomor 27 Demak. Sejak penegeriannya MAN Demak telah mengalami 6 kali pergantian Kepala Madrasah sebagai berikut.
Komite MadrasahSedangkan ketua BP3 atau sekarang yang dikenal dengan nama komite madrasah, MAN Demak telah mengalami beberapa kali pergantian ketua komite yaitu:
IntrakurikulerEkstrakurikulerKegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di MAN Demak antara lain sebagai berikut.
FasilitasBerbagai fasilitas dimiliki MAN Demak untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain:
Referensi
Pranala luar
|