Share to:

 

Makam Fu Hao

Pit pemakaman di makam Nyonya Fu Hao, seperti yang sekarang ditampilkan
Bejana perunggu di dalam bentuk burung hantu dari makam Fuhao

Makam Fu Hao (Hanzi sederhana: 妇好墓; Hanzi tradisional: 婦好墓; Pinyin: Fù Hǎo Mù) merupakan sebuah situs arkeologi di Yinxu, reruntuhan Dinasti Shang kuno ibu kota Yin, di dalam kota modern Anyang di Provinsi Henan, Cina. Ditemukan pada tahun 1976 dan diidentifikasikan sebagai tempat peristirahatan terakhir ratu dan jenderal militer Fu Hao, yang meninggal pada sekitar tahun 1200 SM dan tampaknya Nyonya Hao (yang mati terbunuh oleh pejabat negara lain) dituliskan diatas tulang orakel oleh Raja Wu Ding dan merupakan salah satu dari istrinya.[1]

Tempat itu merupakan satu-satunya makam kerajaan Shang yang utuh dengan isinya dan digali oleh para arkeolog. Penggalian tersebut dipimpin oleh Tim Pekerja Anyang dari Institut Arkeologi Chinese Academy of Social Sciences, dan setelah restorasi besar makam tersebut dibuka untuk umum pada tahun 1999.

Penemuan dan Isi

Pada tahun 1976 beberapa arkeolog menyelidiki sebuah daerah sekitar Yinxu dengan sekop yang panjang, yang disebut sekop Luoyang, yang berhasil mengambil beberapa sampel dari lacquer merah.[2] Sebuah pemakaman pit ditemukan dan secara resmi dinamai makam nomor 5, sebuah pit tunggal, 5.6 meter dan 4 m, di luar pemakaman utama kerajaan. Makam tersebut berasal dari sekitar tahun 1200 SM dan diidentifikasikan dari tulisan di perunggu ritual bahwa benda itu berasal dari Fu Hao.[3][4]

Makamnya berukuran lebih kecil dan merupakan salah satu makam kerajaan Dinasti Shang yang terlestarikan dan merupakan makam satu-satunya yang tidak terjarah sebelum penggalian dilakukan.[1] Di dalam lubang itu terdapat bukti dari ruang kayu sepanjang 5 meter, lebar 3.5 m dan tinggi 1.3 m yang mengandung peti mati kayu pernis yang telah benar-benar membusuk.[5]

Lantai bertingkat yang menampung mayat kerajaan dan sebagian besar peralatan dan benda-benda yang dikubur bersamanya. Artifak giok yang langka, seperti yang berada di Kebudayaan Liangzhu, tampaknya dikoleksi oleh Fu Hao sebagai barang antik dan artifak perunggu yang kemungkinan digunakan olehnya dan rumah tangganya yang lainnya bertuliskan nama anumertanya Mu Xin yang tidak diragukan lagi berperan sebagai perabotan makam.[6] Artifak-artifak yang digali dari makam tersebut terdiri dari:

  • 755 benda dari giok (termasuk Longshan, Liangzhu, Hongshan dan Shijiahe artifak kebudayaan)[7]
  • 564 benda dari tulang (termasuk 500 perhiasan rambut 20 tusuk rambut)
  • 468 benda dari perunggu, termasuk lebih dari 200 bejana perunggu ritual,[8] 130 senjata, 23 lonceng, 27 pisau, 4 kaca, dan 4 patung macan.[9]
  • 63 benda dari batu
  • 11 benda dari tembikar
  • 5 benda dari gading
  • 6,900 kerang-kerangan cowrie (yang digunakan sebagai mata uang selama Dinasti Shang)

Dibawah mayat terdapat sebuah lubang kecil yang memegang sisa-sisa enam anjing kurban, dan disepanjang tepi diletakkan kerangka dari enam belas budak, bukti pengurbanan manusia.[1]

Juga dengan terdapatnya suatu tempat dari struktur yang dibangun diatas makam yang mungkin digunakan sebagai ruang leluhur untuk upacara peringatan; yang telah ada sejak dipulihkan.[10]

Lihat Pula

  • Makam Markis Yi dari Zeng, dari sekitar 800 tahun kemudian, makam utama kerajaan lainnya yang ditemukan utuh dari periode ini di Cina.

Referensi

  1. ^ a b c Ebrey, Patricia (2006). The Cambridge Illustrated History of China. Cambridge University Press. hlm. 26–27. ISBN 0-521-43519-6. 
  2. ^ "An Yang, ancient capital of the Shang Dynasty". China Central Television. Diakses tanggal August 6, 2007. 
  3. ^ "The Tomb of Lady Fu Hao" (PDF). British Museum. Diakses tanggal August 4, 2007. 
  4. ^ Keightley, David N. "Art, Ancestors, and the Origins of Writing in China," Representations (Number 56, Special Issue: The New Erudition, 1996): 68–95. Page 76.
  5. ^ Buckley Ebrey, Patricia. "Shang Tomb of Fu Hao". A Visual Sourcebook of Chinese Civilization. University of Washington. Diakses tanggal August 4, 2007. 
  6. ^ "Excavations at the Tomb of Fu Hao". Teaching the Golden Age of Chinese Archeology. National Gallery of Art. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-08-18. Diakses tanggal August 4, 2007. 
  7. ^ Buckley Ebrey, Patricia. "Jade from Fu Hao's Tomb". A Visual Sourcebook of Chinese Civilization. University of Washington. Diakses tanggal August 4, 2007. 
  8. ^ Rawson, Jessica (ed). The British Museum Book of Chinese Art, p. 33, 2007 (2nd edn), British Museum Press, ISBN 978-0-7141-2446-9
  9. ^ Buckley Ebrey, Patricia. "Bronzes from Fu Hao's Tomb". A Visual Sourcebook of Chinese Civilization. University of Washington. Diakses tanggal August 4, 2007. 
  10. ^ "Lady Hao's Tomb in the Yin Ruins". The Garden Museum of Yin Ruins. Lady Hao's Tomb was a tomb of the royal family of the Yin Dynasty, which was excavated by Anyang Working Team of the Archaeological Institute of the Chinese Social Science Academy in 1976. There was a house foundation remained from the Yin Dynasty on the tomb, which was restored to be the Memorial Hall for Lady Hao during the construction of the garden museum. The coffin chamber of the tomb under the house foundation was in the shape of a small shaft with many kinds of funerary objects buried in 7 layers. There were over 1,900 pieces of objects unearthed from the tomb, including bronze vessels, jade objects, gem objects, bone implements, potteries and so on. In addition, there were over 6,880 cowry-shells as well. The coffin chamber of Lady Hao's tomb was restored in 1999. According to the epigraphs on the bronze vessels and the shapes of the objects and referring to the records concerned in the oracular inscriptions, the occupant of the tomb should be the concubine Lady Hao if the King Wuding of the Yin Dynasty. Lady Hao was the earliest woman general in China, died in the period of Wuding and was given a name of temple as Xin after her death. The discovery of Lady Hao's tomb is of important value to the research of politics, economy, culture and art, small states around, rural system, dating of the bronze vessels, ancient science and technology and so on of the Yin dynasty. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya