Share to:

 

Martiono Hadianto

Martiono Hadianto
Lahir20 September 1945
Semarang
Tempat tinggalIndonesia
KewarganegaraanIndonesia
PekerjaanEksekutif

Martiono Hadianto (lahir 20 September 1945) adalah eksekutif Indonesia. Martiono Hadianto merupakan Presiden Direktur PT. Newmont Nusa Tenggara yang terpilih sejak tahun 2009. Ia juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pertambangan Indonesia. Seusai lulus dari SMAB II Semarang, ia melanjutkan kuliah dan pada tahun 1972 Martiono lulus mendapatkan gelar Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung. Pada tahun 1976 Ia melanjutkan studi di University of Oregon, jurusan Master of Business Administration. Martiono Hadianto memiliki istri bernama Hermieningsih yang merupakan teman sekolahnya.

Karier

Sebelum bekerja di perusahaan tambang PT Newmont, Martiono pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia, dan Komisaris Utama PT PLN, serta PT Telkom. Posisi terakhirnya adalah sebagai Komisaris Utama Pertamina pada 2005, menggantikan Laksamana Sukardi. Di perusahaan minyak negara itu, Martiono bukan orang baru. Pada 1998 sampai 2000, dia sempat menduduki kursi Direktur Utama. Martiono pernah menjadi Direktur Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta Direktur Jenderal BUMN. Dia juga pernah dipilih menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 1992-1997.

Sepanjang kariernya dalam tugas-tugas pemerintah maupun sebagai eksekutif BUMN, ia dikenal sebagai "troubleshooter". Pengalamannya dalam restrukturisasi dan program-program "Initial Public Offering" (IPO) cukup menonjol. Martiono adalah sosok yang aktif dalam berbagai bidang sosial dan kemasyarakatan. Ia juga dikenal mempunyai hubungan yang luas di kalangan pemerintah dan BUMN.

Saat ini ia menjabat Ketua Asosiasi Profesi Manajemen Risiko (Indonesia PRIMA), asosiasi yang bergerak di bidang sosialisasi, pelatihan, dan sertifikasi dalam bidang manajemen risiko. Ia juga aktif sebagai anggota Majelis Wali Amanah (MWA) di Institut Teknologi Bandung (ITB), pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), serta mendapat penghargaan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Republik Indonesia atas kinerja dan sumbangsihnya kepada negara.

Catatan kaki


Referensi

Kembali kehalaman sebelumnya