Martir BaruGelar Martir Baru atau Neo-Martir (bahasa Yunani: νεο-, neo, awalan untuk "baru"; dan μάρτυς, martir, "saksi") dari Gereja Ortodoks Timur awalnya diberikan kepada para martir yang tewas di bawah penguasa bidaah dan penguasa non-kristen setelah Abad Pertengahan (martir asli berada di bawah kekuasaan pagan, terutama pada zaman Romawi). Gereja Ortodoks Yunani biasanya memberikan gelar Martir Baru kepada orang-orang yang disiksa dan dieksekusi pada zaman kekuasaan Utsmaniyah (turkokrasi) dalam rangka menghindari Islamisasi paksa.[1][2] Kemudian, berbagai Gereja Kristen menambahkan orang-orang yang menjadi martir di bawah kekuasaan Islam dan berbagai rezim modern, khususnya Komunis, yang menghimpun ateisme negara. Secara resmi, era Martir Baru dimulai dengan kejatuhan Konstantinopel pada 1453. Beberapa orang diantaranya dikenang tak hanya merenggut nyawa saat kemartiran mereka, tetapi juga disebutkan sebagai pengakuan iman untuk Iman Ortodoks. Sumber
Referensi
Pranala luar |