Share to:

 

Masjid Gül

Masjid Gül
Gül Camii
PetaKoordinat: 41°1′36.56827″N 28°57′22.24796″E / 41.0268245194°N 28.9561799889°E / 41.0268245194; 28.9561799889
Agama
AfiliasiIslamSunni
ProvinsiIstanbul
Lokasi
LokasiFatih
Negara Turki
Arsitektur
TipeMasjid
Gaya arsitekturTurki dengan sedikit sentuhan arsitektur Bizantium dan Utsmaniyah
Didirikan729 dengan rincian:
Menara1

Masjid Gül (bahasa Turki: Gül Camii) (bahasa Indonesia: Masjid Mawar) atau yang sebelumnya bernama Biara Hagia Theodosia (bahasa Yunani: Μονή τής Άγιας Θεοδοσίας) adalah sebuah masjid peninggalan Bizantium yang berada di distrik Fatih, Provinsi Istanbul, Turki.[1] Meskipun bangunan ini merupakan salah satu bangunan berarsitektur Bizantium terpenting di Konstantinopel, dedikasi dan tanggal pembangunannya telah banyak diperdebatkan oleh para sarjana.[2][3] Kadang-kadang diidentifikasi sebagai Biara Hagia Theodosia atau Biara Kristus sang Dermawan.[4]

Kemudian pada tahun 1490, biara yang hancur diperbaiki dan diubah menjadi masjid.[5] Pada masa pemerintahan Sultan Selim II,[5] antara tahun 1566 hingga 1574, sebuah minaret didirikan oleh Hassam Pasha, pemasok angkatan laut Ottoman.[6] Namun antara tahun 1573 hingga 1578, selama persinggahannya di Istanbul, pengkhutbah JermanStephan Gerlach–mengunjungi masjid ini dan masih mengidentifikasikannya sebagai Biara Hagia Theodosia. Selama abad itu, seorang ulama setempat bernama Gül Baba diduga dimakamkan di area masjid ini.[7]

Referensi

  1. ^ The word Aya (Τurkish for "saint", from the Greek "Haghios", "Haghia") refers here to St Euphemia, and not to St Theodosia. Janin (1953), p. 135.
  2. ^ Schäfer (1973), p. 84
  3. ^ Many sources affirm that the church of Hagia Theodosia stood in the immediate vicinity of the monastery of Christ Euergetēs. Janin (1953), p. 151.
  4. ^ Müller-Wiener (1977), p. 140.
  5. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama mw142
  6. ^ Van Millingen (1912), p. 143.
  7. ^ He should not be mistaken for the dervish poet and holy man Gül Baba, who died during the siege of Buda in 1541. Schäfer (1973), p. 30.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya