Share to:

 

Medaille voor Moed en Trouw

Medaille voor Moed en Trouw (bahasa Indonesia: Medali Keberanian dan Kesetiaan) adalah salah satu tanda jasa yang dianugerahkan Belanda kepada serdadu pribumi di Nederlands-Indië. Medali ini dibuat berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Raja Willem I, diterbitkan dalam Indisch Staatsblad no. 27 thn. 1839. SK tersebut menyebutkan bahwa medali ini "dianugerahkan kepada angota militer pribumi yang terhormat untuk tindakan yang berani dan setia di Hindia Belanda pada hari yang ditentukan". Medali perak diberikan untuk tindakan luar biasa ataupun berulang yang dibuktikan dengan keberanian dan kesetiaan atau tindakan berani dan setia oleh prajurit pribumi. Medali perunggu ditujukan bagi tindakan yang dibuktikan dengan keberanian dan kesetiaan.

Medali ini berbentuk bundar dan seperti pita Militaire Willems-Orde, juga dikenakan di dada kiri. Bentuknya dibuat berasa Hindia karena di sisi belakang medali ini terukir kata-kata dalam bahasa Jawa atau Melayu dan juga pinggirannya keriting di mana ciri itu nyaris tidak terlihat pada medali Eropa. Di sisi depannya tertulis "VOOR MOED EN TROUW IN NEDERLANDSCH INDIE" (Untuk Keberanian dan Kesetiaan di Hindia Belanda). Di sepanjang sisinya terbaca tulisan "UIT NAAM DES KONINGS" (Atas Nama Baginda Raja). Rancangan medali selebar 3,5 cm ini diciptakan oleh medalis PW. van Goor. Pinggirannya dirancang oleh Raden Saleh.

Medali ini dibuat sama dengan Militaire Willems-Orde mulai tanggal 3 Juli 1865. Sejak tahun 1869, pita dibuat menyerupai MWO yang tertulis "keberanian, kepemimpinan, dan kesetiaan", diberikan untuk perwira militer dan prajurit. Kata "kepemimpinan" ditambahkan untuk menghindari kesan rasis, karena tulisan sebelumnya tidak menyertakan kata itu. Hal itu disebabkan prajurit pribumi diragukan kemampuannya dalam memimpin pertempuran pada masa sebelumnya.

Pada awalnya, medali ini memiliki garis warna biru nassau biasa yang juga dipergunakan pada Ruit van Bonjol. Pemerintah memilih warna itu karena takut bahwa "pita jingga tidak bagus bila dikenakan oleh pribumi". Dalam Koninklijk Besluit no. 17 tgl. 14 November 1869 diputuskan bahwa Medaille voor Moed en Trouw akan menggunakan pita yang sama seperti Militaire Willems-Orde sejak saat itu.

Sebagaimana yang dinikmati penerima Militaire Willems-Orde, penerima Medaille voor Moed en Trouw juga mendapatkan kenaikan gaji. Ksatria MWO menerima jumlah gaji seumur hidup yang ditetapkan dalam hukum, namun penerima medali perak hanya ditinggikan separuhnya dan penerima medali perunggu dinaikkan sepertiga dari gaji yang biasa diterima ksatria MWO. Bila menjalani dinas lebih dari 15 tahun, gaji pensiunnya juga akan dinaikkan.

Pada kejadian awal, medali ini hanya diberikan kepada prajurit Koninklijk Nederlands-Indisch Leger yang berjiwa ksatria di Hindia Belanda. Hal ini menimbulkan masalah karena prajurit yang bertempur di Afrika juga harus diberi penghargaan atas keberanian mereka. Sehingga, pemerintah pun menciptakan Medaille voor Moed en Trouw Guinea 1869/1870 untuk mereka.

Nakhoda pribumi di Angkatan Laut Gubernemen dan Kerajaan Belanda juga terlibat dalam berbagai pertempuran, sehingga Medaille voor Moed en Trouw juga diberikan untuk "perwira militer pribumi yang bertugas di luar KNIL" berdasarkan Surat Keputusan tgl. 23 September 1886.

Penganungerahan Medaille van Moed en Trouw pada akhirnya berakhir berdasarkan Surat Keputusan no. 63 tgl. 7 Maret 1898 yang menghapuskannya. Dalam SK tersebut, medali ini digantikan dengan Kruis voor Moed en Trouw. Selama 49 tahun, medali perak telah diberikan kepada 89 serdadu dan medali perunggu diberikan pada 1.156 serdadu. SK itu menetapkan bahwa penerima medali tersebut yang masih hidup harus mengembalikan medalinya, untuk kemudian diganti dengan penghargaan yang baru itu.

Rujukan

  • Bax WF. 1973. Ridderorden, eereteekenen, draagteekens en penningen, betreffende de Weermacht van Nederland en Koloniën (1813-heden).
  • Meijer HG, Mulder CP, Wagenaar BW. 1984. Orders and Decorations of the Netherlands.
  • Evers CH. 2001. Onderscheidingen.
  • Van Zelm van Eldik J. 2003. Moed en Deugd.

Lihat juga

Kembali kehalaman sebelumnya