Ia lahir di Slovenia dan menjadi pemukim permanen Amerika Serikat pada tahun 2001 dan warga negara tahun 2006. Ia merupakan Ibu Negara kelahiran luar negeri kedua setelah Louisa Adams tahun 1825.
Kehidupan awal
Melanija Knavs lahir di Novo Mesto di sebelah tenggara Republik Sosialis Slovenia, bagian dari Yugoslavia,[3][4] pada tanggal 26 April 1970.[5] Ia merupakan putri dari Amalija (née Ulčnik) dan Viktor Knavs, pengelola gerai mobil dan motor milik pemerintah.[6][7][8] Bapaknya berasal dari kota Radeče.[6] Ibunya berasal dari desa Raka[9] dan pernah bekerja sebagai pemola pakaian di pabrik baju anak "Jutranjka" di Sevnica.[6][10] Setelah menjadi model, ia mengganti marganya yang berdialek Slavik, Knavs, menjadi marga yang berdialek Jerman, Knauss.[11]
Saat masih remaja, keluarganya pindah ke rumah dua lantai di Sevnica.[18] Saat menginjak bangku SMA, ia tinggal di apartemen di Ljubljana. Melanija bersekolah di Sekolah Desain dan Fotografi Sekunder di Ljubljana,[19] dan kuliah di Universitas Ljubljana selama satu tahun, lalu keluar.[20][21][22]
Ia fasih berbicara dalam enam bahasa: Bahasa Serbia-Kroasia, Inggris, Prancis, Italia, Jerman, dan Slovenia.[23]
Karier dan imigrasi
Ia memulai karier modelnya pada usia 5 tahun dan menjadi bintang iklan pada usia 16 tahun.[24] Saat itu ia berpose untuk fotografer busana Slovenia, Stane Jerko.[25] Pada usia 18 tahun, ia direkrut oleh agen model di Milan, Italia.[26] Ia menjadi finalis kontes "Look of the Year" Jana Magazine tahun 1992 di Ljubljana; tiga pemenang utamanya mendapat kontrak model internasional.[6][27]
Setelah kuliah di Universitas Ljubljana selama satu tahun,[28] Melania menjadi model busana di Milan dan Paris. Ia pindah ke New York City pada tahun 1996;[26] kontrak dan visanya diurus oleh pebisnis asal Italia, Paolo Zampolli.[6] Lewat pengacaranya, Melania mengatakan bahwa ia datang ke Amerika Serikat dengan visa pelancong bisnis pada Agustus 1996. Ia mendapatkan visa H-1B pada bulan Oktober 1996. Setelah itu, ia secara rutin pulang ke Slovenia untuk mendapatkan empat visa kerja satu tahun karena saat itu warga Slovenia hanya bisa mendapatkan visa satu tahun di Amerika Serikat. Bulan November 2016, Associated Press melaporkan bahwa ia dibayar $20.056 untuk 10 kontrak modelnya di Amerika Serikat pada tahun 1996 sebelum mendapat izin resmi untuk bekerja di negara itu. Menanggapi berita tersebut, pengacaranya menyatakan bahwa dokumen yang diperoleh AP "belum diverifikasi, [dan] tidak sesuai dengan catatan kami, termasuk stempel paspor yang bersangkutan."[29][30]
Dengan mendaftar sebagai model yang "sangat terampil", Melania mendapatkan kartu hijau dan menjadi penduduk permanen sah pada tahun 2001 dan warga negara Amerika Serikat tahun 2006.[35][36][37]
Pada November 2015, saat ditanyai soal kampanye presiden suaminya, Melania menjawab: "Saya mendukungnya karena saya tahu yang akan ia lakukan dan dapat ia lakukan untuk negaranya. Ia cinta rakyat Amerika Serikat dan ia ingin menolong mereka."[38] Melania memainkan peran kecil dalam kampanye suaminya, tidak seperti pasangan calon presiden lainnya.[39][40][41]
Pada Juli 2016, situs web resmi Melania dialihkan ke Trump.com. Di Twitter, ia menyatakan bahwa situsnya sudah kedaluwarsa dan "tidak mencerminkan kepentingan bisnis dan profesinya saat ini."[42] Perubahan ini terjadi setelah media secara luas melaporkan bahwa situs tersebut mencantumkan dengan keliru selama lebih dari 10 tahun bahwa Melania memiliki gelar sarjana arsitektur dan desain dari Universitas Ljubljana.[43] Biografinya dalam program resmi Konvensi Nasional Republik 2016 juga salah mencantumkan bahwa ia memiliki gelar sarjana di Slovenia.[22][44]
Pada tanggal 18 Juli 2016, Melania berpidato pada hari pertama Konvensi Nasional Republik 2016. Pidato tersebut mengandung paragraf yang identik dengan paragraf dalam pidato Michelle Obama pada Konvensi Nasional Demokrat 2008.[45][46][47] Ketika ditanyai soal pidatonya, Melania mengatakan bahwa ia menulis pidatonya sendiri "hampir tanpa bantuan".[48] Dua hari kemudian, penulis staf kampanye Trump Meredith McIver mengaku bertanggung jawab dan meminta maaf atas kesalahan tersebut.[49]
Pada tanggal 1 September 2016, Melania melayangkan tuntutan hukum pencemaran nama baik terhadap tabloid asal Britania Raya, Daily Mail, dan narablog politik asal Maryland, Webster Tarpley, karena menuduh bahwa Melania pernah bekerja sebagai gadis panggilan di sebuah klub laki-laki di Italia pada tahun 1990-an. Tarpley dan Daily Mail menerbitkan ralat dan permintaan maaf.[50][51]
Ibu Negara Amerika Serikat
Melania menjadi Ibu Negara Amerika Serikat pada tanggal 20 Januari 2017. Ia merupakan perempuan kelahiran luar negeri kedua yang memegang jabatan ini (setelah Louisa Adams, istri John Quincy Adams, yang lahir tahun 1775 di London).[a][55][56] Melania adalah Ibu Negara pertama yang melakukan imigrasi ke Amerika Serikat.[52][53]
Saat diwawancarai The New York Times pada tahun 1999 perihal tugasnya apabila Donald Trump menjadi presiden, Melania menjawab: "Saya akan bersikap sangat tradisional seperti Betty Ford atau Jackie Kennedy."[7] Tahun 2016, ia mengatakan kepada CNN bahwa fokus utamanya sebagai Ibu Negara adalah membantu perempuan dan anak-anak. Ia juga akan melawan perisakan siber, khususnya di kalangan anak-anak, karena ia sendiri berhenti menggunakan media sosial atas alasan penuh dengan "sentimen negatif".[58]
Lima hari sebelum pemilu, ia mengatakan kepada pendukung Trump di Pennsylvania: "Kebudayaan kita semakin kejam dan kasar, terutama kepada anak-anak dan remaja. Mengejek, merisak, atau menyerang anak perempuan atau laki-laki berusia 12 tahun bukan perilaku yang pantas. Keterlaluan sekali apabila perilaku seperti ini terjadi di taman bermain mereka. Tindakan tersebut jelas tidak dapat diterima apabila dilakukan oleh seorang anonim yang bersembunyi di Internet."[59] Mengenai perbedaan pendapatnya dengan pola komunikasi suaminya di Twitter semasa kampanye, Melania menjawab bahwa ia selalu menegurnya, tetapi "pada akhirnya ia selalu melakukan hal yang ia inginkan."[60]
Melania akan tinggal di Trump Tower bersama putranya, Barron, sampai akhir semester sekolah.[61][62]
Catatan
^Louisa Adams, meski sebelum Melania merupakan satu-satunya Ibu Negara yang lahir di luar Amerika Serikat, adalah putri dari bapak asal Amerika Serikat (Joshua Johnson, Konsul Amerika Serikat di London) dan otomatis menjadi warga negara Amerika Serikat.[52][53] Melania Trump baru menjadi warga negara Amerika Serikat lewat proses naturalisasi pada tahun 2006.[54]
^"O Melaniji je prvi poročal Dolenjski list". Dolenjski list [Lower Carniola Newspaper] (dalam bahasa Slovenian). November 10, 2016.Parameter |trans_title= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Brodesser-Akner, Claude (25 December 2016). "Compare how Trump and President Obama welcomed Christmas" (dalam bahasa English). NJ.com. Diakses tanggal 27 December 2016. President-elect Donald Trump, who is Presbyterian, and first lady-to-be Melania Trump attended midnight mass Saturday night at The Episcopal Church of Bethesda-by-the-Sea in Palm Beach, the same venue where they were married in 2005 and where they celebrated Christmas last year as well. ...The Trumps took Communion, and sitting in the third row of pews, listened a sermon from church rector Rev. James Harlan that avoided politics but hinted at the divisive 2016 campaign's bitter aftertaste.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Crane, Emily (25 December 2016). "Melania Trump wears a short mini dress as she joins Donald for midnight mass in Florida" (dalam bahasa English). Daily Mail. Diakses tanggal 27 December 2016. Melania Trump joined her president-elect husband for midnight mass in Florida wearing a very short mini dress as fellow churchgoers cheered wildly as they arrived. Trump and his wife kicked off Christmas by attending midnight services at an Episcopal church in Palm Beach, Florida on Saturday night.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^ abJoey Morona, Melania Trump didn't graduate from college as bio claims, reports say, Cleveland Plain Dealer (July 19, 2016) ("Her bio on her official website states she graduated with a degree in design and architecture from 'University in Slovenia.' It's a claim that's been repeated by the Melania campaign and the RNC itself, in the convention's official program.