Mesin pemingsan ikan dan udangMesin pemingsan ikan dan udang adalah mesin yang digunakan untuk memingsankan ikan dan udang hidup sehingga dapat ditransportasikan dengan cara yang lebih efisien dan dalam jangka waktu yang lebih lama. Mesin ini merupakan inovasi dari peneliti Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Dr. Ir. Sam Herodian, MS et al. pada tahun 2000.[1][2] Mesin ini bekerja dengan prinsip penurunan suhu dan aerasi terkendali sehingga secara perlahan menurunkan tingkat metabolisme ikan dan udang ke tahap di mana mereka mulai pingsan. Tidak ada penggunaan bahan kimia dalam proses ini sehingga ikan dan udang tetap terjaga kualitasnya.[1][2] Prinsip ini mirip dengan konsep hibernasi makhluk hidup yang dilakukan ketika cuaca mulai dingin. Cara kerjaIkan dan udang yang dipingsankan dibiarkan dalam kondisi lapar dengan tidak diberikan makan selama 12 jam. Setelah itu, ikan dan udang dimasukan ke dalam bak air dengan kondisi salinitas, pH, dan temperatur yang sesuai dengan habitatnya, dan teraerasi dengan baik. Temperatur air kemudian diturunkan secara perlahan hingga mencapai titik di mana hewan bermetabolisme minimal, atau pingsan. Ikan dan udang yang telah pingsan lalu dimasukkan ke dalam kotak berisi busa atau serbuk gergaji yang lembab. Kotak disimpan dalam kontainer yang memiliki pengaturan kondisi udara (air conditioning).[3] KeunggulanIkan dan udang dapat dijaga tetap hidup hingga sampai ke negara tujuan sehingga kesegaran ikan dan udang dapat terjaga. Dibandingkan dengan mengirim akuarium berisi air dalam jumlah besar dengan suplai oksigen, metode ini lebih efisien karena hanya dibutuhkan kotak berisi bahan yang lembab dan terjaga temperaturnya untuk menjaga hibernasi ikan dan udang. Karena ikan dan udang yang telah pingsan tidak membutuhkan banyak oksigen.[4] Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|