Mesin roket SpaceXSejak berdirinya SpaceX pada tahun 2002, perusahaan ini telah mengembangkan empat keluarga mesin roket—Merlin, Kestrel, Draco dan SuperDraco—dan sejak 2016 mengembangkan mesin roket berbasis metana, Raptor. SejarahDalam sepuluh tahun pertama SpaceX, yang dipimpin oleh insinyur Tom Mueller, perusahaan ini mengembangkan berbagai macam mesin roket berbahan bakar cair. Adapun masing-masing mesin yang dikembangkan hingga saat ini—Kestrel, Merlin 1, Draco dan Super Draco—telah dikembangkan untuk penggunaan pada kendaraan peluncur SpaceX—Falcon 1, Falcon 9, dan Falcon Heavy—atau untuk kapsul Dragon.[1] Setiap mesin utama yang dikembangkan hingga tahun 2012 menggunakan bahan bakar kerosin, yakni menggunakan RP-1 sebagai bahan bakar dengan oksigen cair (LOX) sebagai oksidator, sedangkan mesin pendorong kontrol RCS menggunakan propelan hipergolik. Pada bulan November 2012, pada pertemuan Royal Aeronautical Society di London, Inggris Raya, SpaceX mengumumkan bahwa mereka berencana untuk mengembangkan mesin berbasis metana untuk roket masa depan mereka. Mesin baru ini akan menggunakan siklus pembakaran bertahap untuk efisiensi yang lebih tinggi, mirip dengan sistem yang digunakan pada mesin NK-33 buatan Uni Soviet.[2] Hingga pertengahan 2015, secara total SpaceX telah mengembangkan 9 arsitektur mesin roket dalam 13 tahun pertama keberadaan perusahaan ini.[3] Mesin berbasis kerosinSpaceX telah mengembangkan dua mesin berbasis kerosin hingga 2013, Merlin 1 dan Kestrel, dan telah secara terbuka membahas desain baru mesin konseptual yang bernama Merlin 2. Merlin 1 mendukung tingkat pertama dari kendaraan peluncur Falcon 1 dan digunakan baik pada tingkat pertama dan kedua dari kendaraan peluncur Falcon 9 dan Falcon Heavy. Tingkat kedua roket Falcon 1 ditenagai oleh sebuah mesin Kestrel. Mesin berbasis metanaPada bulan November 2012, ide mengenai mesin methalox muncul saat CEO SpaceX Elon Musk mengumumkan arah baru untuk teknologi propulsi SpaceX: mengembangkan mesin roket metana/LOX.[4] SpaceX mengembangkan mesin metana/LOX (methalox) secara khusus untuk mendukung program pengembangan teknologi Mars perusahaan ini. Mereka tidak memiliki rencana untuk membangun mesin tingkat atas untuk Falcon 9 atau Falcon Heavy menggunakan propelan methalox. Namun, pada 7 November 2018, Elon Musk mencuit, "Tingkat kedua Falcon 9 akan ditingkatkan menjadi seperti mini-BFR Ship," yang mungkin menyiratkan penggunaan mesin Raptor pada tingkat kedua yang baru ini. Fokus dari program pengembangan mesin baru ini secara eksklusif adalah pada mesin Raptor untuk misi yang berfokus pada planet Mars. Referensi
|