Metso (perusahaan)
Metso Oyj adalah sebuah perusahaan publik asal Finlandia yang didirikan pada tahun 2020 melalui penggabungan antara Outotec dan Metso Minerals.[2][3] Perusahaan ini fokus menyediakan teknologi dan layanan untuk industri agregat, pemrosesan mineral, dan pemurnian logam.[4] Pada bulan Mei 2023, Metso Outotec menyingkat namanya menjadi Metso.[5] SejarahLatar belakang Metso dan OutotecOutotec memulai sejarahnya pada tahun 1940 sebagai sebuah badan usaha milik negara dengan nama Outokumpu, yang kemudian mampu memproduksi tembaga tanpa bantuan energi eksternal. Metode peleburan kilat pun berkembang pesat, dan Outokumpu kemudian membentuk unit teknologi yang diberi nama Outokumpu Technology.[6] Sementara itu, Metso didirikan pada tahun 1999 melalui penggabungan antara Valmet dan Rauma.[7] Pada tahun 2013, Metso dipisah menjadi dua perusahaan publik terpisah. Unit bisnis produksi pulp, kertas, dan energi dari Metso dipisah untuk membentuk Valmet Oyj, sementara unit bisnis pertambangan, konstruksi, dan otomasi dari Metso dipisah untuk membentuk Metso Oyj.[8] Latar belakang penggabunganPada bulan Juli 2019, diumumkan bahwa Outotec dan Metso Minerals akan bergabung untuk membentuk Metso Outotec. Secara bersamaan, unit bisnis katup dari Metso, yakni Metso Flow Control, akan dipisah untuk membentuk Neles. Tujuan dari penggabungan tersebut adalah untuk membentuk sebuah perusahaan yang menawarkan teknologi proses, peralatan, dan layanan untuk sektor mineral, logam, dan agregat. Matti Alahuhta, chairman Metso Outotec, menyatakan bahwa Metso Minerals dan Outotec melengkapi satu sama lain dengan sangat baik, karena hampir tidak ada bisnis yang sama. Selain itu, Metso Minerals dan Outotec memiliki klien dari dua wilayah yang berbeda. Metso Minerals fokus di Amerika Utara dan Selatan, sementara klien Outotec terletak di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.[2][3] Diperkirakan bahwa penggabungan tersebut akan menciptakan penghematan sebesar 100 juta euro dan sinergi sebesar 150 juta euro.[9] Penggabungan tersebut akhirnya diresmikan pada bulan Oktober 2019.[10] Diberitahukan bahwa investor terbesar telah setuju dengan penggabungan tersebut. Tetapi penggabungan tersebut masih harus menunggu persetujuan dari otoritas kompetisi.[3] Pada bulan Mei 2020, Komisi Eropa resmi menyetujui penggabungan tersebut.[11] Pemilik Metso pun memegang sebagian besar saham Metso Outotech, yakni sebanyak 78%.[2] CEO Metso, Pekka Vauramo, lalu ditunjuk sebagai CEO Metso Outotec. Sementara CEO Outotec, Markku Teräsvasara, ditunjuk sebagai wakil presiden eksekutif. Sedangkan chairman Metso, Mikael Lilius, ditunjuk sebagai chairman Metso Outotec, sementara chairman Outotec, Matti Alahuhta, ditunjuk sebagai wakil presiden Metso Outotec.[2] Metso Outotec (2020–sekarang)Metso Outotec mulai beroperasi pada bulan Juli 2020[12] dan mempekerjakan lebih dari 15.000 orang di lebih dari 50 negara.[13] Perusahaan ini memiliki enam area bisnis, yakni Agregat, Mineral, Logam, Daur Ulang, Layanan, dan Barang Habis Pakai.[14] Dewan direksi perusahaan ini pun menjanjikan bahwa anggaran bersama akan dibentuk sebelum tahun 2020 berakhir.[9] Perusahaan ini fokus menyediakan teknologi dan layanan untuk industri pertambangan, agregat, daur ulang, dan pemurnian logam.[15] Perusahaan ini menyatakan bahwa mereka akan mengeksplorasi kemungkinan sinergi di lebih dari 300 aktivitas operasionalnya. Perusahaan ini pun menargetkan penghematan pengeluaran sebesar 150 juta euro per tahun. Perusahaan ini juga akan menutup 40 dari 190 kantornya di seluruh dunia.[16] Saat sinergi telah tercapai, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi 254 orang pegawainya[17] dan akan menjual lini bisnis daur ulangnya.[18] Lebih dari separuh penjualan bersih perusahaan ini berasal dari layanan, dan area bisnis terbesar dari perusahaan ini adalah mineral, yang menyumbang 60% dari total penjualan bersihnya.[9] Hingga bulan November 2021, perusahaan ini berhasil mencapai penghematan sebesar 120 juta euro.[4] Perusahaan ini mengantisipasi dampak inflasi dengan menaikkan harganya tiap bulan. Contohnya, pengeluaran logistik telah naik sebesar 20 juta euro jika dibandingkan setahun sebelumnya.[19] Pada bulan Desember 2021, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan menjual unit bisnis daur ulang logamnya ke anak usaha dari Mimir asal Swedia. Sebelumnya perusahaan ini telah keluar dari bisnis daur ulang limbah.[18] Pada bulan Januari 2022, Metso Outotec mengumumkan bahwa aktivitas operasionalnya yang terkait dengan hidrometalurgi telah dipindah dari area bisnis logam ke area bisnis mineral. Area bisnis logam tetap meliputi aktivitas operasional yang terkait dengan peleburan, pemrosesan logam dan bahan kimia, transfer panas dan besi, serta layanan purnajual yang terkait.[20] Pada bulan Maret 2022, Metso Outotec mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan sementara semua kirimannya ke Rusia. Pada tahun 2021, penjualan bersih dari Rusia menyumbang 10% dari total penjualan bersih perusahaan ini. Perusahaan ini tidak melakukan produksi ataupun mengambil pasokan di Rusia.[21] OrganisasiMetso Outotec mempekerjakan lebih dari 15.600 orang [1] di lebih dari 50 negara.[12] Pada awal tahun 2022, Metso Outotec memiliki tiga segmen pelaporan, yakni:[20][22]
Pekka Vauramo adalah CEO dari perusahaan ini,[23] sementara Kari Stadigh adalah chairman dari perusahaan ini.[24] PemilikHingga tanggal 28 Februari 2022, pemegang saham terbesar di Metso Outotec adalah sebagai berikut:[25]
PasarMetso Outotec menyediakan teknologi dan layanan untuk industri pertambangan, agregat, dan logam.[4] Perusahaan ini memiliki klien di Afrika, Eropa, Amerika Utara dan Selatan, dan Timur Tengah.[2] Contohnya, Metso Outotec memproduksi grinding mill untuk tambang bijih besi milik ArcelorMittal di Las Truchas, Meksiko,[26] pelebur tembaga untuk Indonesia,[4] dan vertical mill untuk tambang bijih besi milik Ferrexpo di Ukraina.[27] Produk Metso Outotec antara lain vertical mill bernama Vertimill, yang digunakan di tambang untuk menghancurkan batu. Vertical mill yang memanfaatkan gravitasi dan sekrup putar ganda mengkonsumsi lebih sedikit energi daripada ball mill tradisional. Teknologi vertical mill diciptakan di Jepang pada dekade 1950-an. Metso lalu membeli lisensi vertical mill pada tahun 1979 dan mengembangkannya lebih lanjut. Hingga tahun 2021, diperkirakan 400 unit vertical mill buatan perusahaan ini telah dikirim ke sejumlah negara di dunia.[27] Kompetitor Metso Outotec antara lain Sandvik dan Epiroc.[9] Tanggung jawab sosialMetso Outotec berkomitmen untuk membatasi pemanasan global sebesar 1,5 °C.[27] Pada tahun 2021, perusahaan ini mengumumkan target keberlanjutan baru yang lebih ambisius. Metso Outotec menargetkan netralitas karbon pada tahun 2030.[4] Referensi
Pranala luar |