Mohammed al-HouthiMohammed Ali al-Houthi (Arab : محمد علي الحوثي , diromanisasi : Muḥammad ʻAlī al-Ḥūthī ; lahir 1979) adalah seorang tokoh politik Yaman yang merupakan mantan Presiden Komite Revolusi atau Dewan Revolusi, sebuah badan yang dibentuk oleh militan Houthi dan Presiden de facto Yaman. Dia adalah salah satu komandan lapangan militer yang memimpin kelompok tersebut merebut ibu kota Yaman, Sana'a pada bulan September 2014, dan akhirnya menjadi pemimpin de facto Yaman setelah Houthi mengambil alih pemerintahan Yaman pada tahun 2015. Dia adalah seorang sepupu Abdul-Malik Badreddin al-Houthi, pemimpin kelompok tersebut.[1]
Menurut pernyataan perwakilan Houthi pada 6 Februari 2015, Komite Revolusi bertugas mengatur Yaman dan membentuk parlemen baru, yang kemudian akan menunjuk dewan presiden beranggotakan lima orang.[2] Namun, laporan lain mengindikasikan bahwa komite itu sendiri akan berfungsi sebagai dewan presiden.[3] Al-Houthi digambarkan sebagai "mantan tahanan politik".[4] KepresidenanMahmoud Al-Junaid diangkat sebagai direktur kantor kepresidenan pada 9 Februari 2015, meskipun dia menolak mengonfirmasi kepada Yaman Times apakah dia bekerja untuk mereka. Surat kabar Asharq al-Awsat melaporkan pada 19 Februari bahwa al-Houthi telah dipecat karena kurangnya kesepakatan di antara faksi-faksi politik Yaman untuk mendukung otoritas transisi Houthi, tetapi seorang pemimpin senior Houthi membantah bahwa dia telah dipecat. Keesokan harinya, Reuters dan media berita lainnya melaporkan bahwa perundingan yang dipimpin PBB telah menghasilkan kesepakatan tentatif mengenai parlemen Yaman, namun tidak membahas perselisihan politik mengenai kursi kepresidenan. Pada tanggal 21 Maret 2015, al-Houthi berbicara pada pertemuan Komite Revolusi, memberikan pidato yang menyatakan masa jabatan Abdrabbuh Mansur Hadi secara resmi berakhir pada tanggal 21 Februari 2015 dan legitimasinya telah berakhir. Dia mengkritik pemerintah asing yang terus mendukung Hadi, dan menuduh mereka melakukan "campur tangan terang-terangan" dalam urusan Yaman. Al-Houthi terluka akibat serangan Angkatan Udara Kerajaan Saudi di Sana'a pada malam pertama intervensi militer di Yaman yang dipimpin oleh Arab Saudi pada 25 Maret 2015, menurut Al Jazeera. Media pemerintah yang dikendalikan Houthi melaporkan pada bulan November 2015 bahwa al-Houthi mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon yang meminta PBB untuk menahan koalisi pimpinan Saudi dan menuduh koalisi tersebut melakukan "kejahatan perang" dan "genosida". melawan Yaman. Pada tanggal 15 Agustus 2016, Komite Revolusi Tertinggi menyerahkan kekuasaan kepada Dewan Politik Tertinggi. Referensi
|