Muda (無駄) dalam bahasa Jepang secara sederhana bermakna pemborosan, sedangkan dalam genba dan manajemen memiliki pengertian yang lebih luas yaitu segala jenis kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah/tidak bermanfaat.[1][2]Taiichi Ono mengelompokkan Muda ke dalam tujuh kategori yang berbeda yang dikenal dengan istilah Tujuh Setan Pabrik di Indonesia.[2]
Berbagai bentuk pemborosan yang dimaksud dalam konsep ini antara lain:
Pemborosan produksi, yaitu pemborosan akibat kegiatan produksi melebihi jumlah yang diminta oleh konsumen.[3]
Pemborosan persediaan, yaitu pemborosan akibat penyimpanan persediaan berlebih.[3]
Pemborosan pengerjaan ulang, yaitu pemborosan yang disebabkan oleh kegagalan atau cacat produksi.[3]
Pemborosan gerak kerja, yaitu pemborosan energi pekerja yang dapat memengaruhi kinerja pekerja tersebut.[3]
Pemborosan pemrosesan, yaitu pemborosan yang terjadi dalam tahap pemrosesan/kegiatan produksi.[3]
Pemborosan waktu, yaitu pemborosan akibat pemanfaatan waktu yang kurang efisien.[3]
Pemborosan transportasi, yaitu pemborosan akibat jauhnya lokasi antara suatu barang/bagian/divisi dengan barang/bagian/divisi lainnya sehingga pemrosesan tidak dapat berjalan secara cepat.[3]
Rujukan
^Oxford Beginner's Japanese Dictionary. 2000. Oxford University Press.
^ abMasaaki Imai. 1998. Genba Kaizen: Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah Pada Manajemen. Jakarta, Pustaka Brinaman Pressindo.
^ abcdefgMasaaki Imai & Brian Heymans. 2000. Collaborating for Change: Gemba Kaizen. San Francisco, Berrett-Koehler Publishers.