Museum Agung Bung Karno
Museum Agung Bung Karno adalah museum yang menyimpan peninggalan bersejarah yang berhubungan dengan Soekarno—presiden pertama Indonesia. Museum ini terletak di Jalan Raya Puputan 80, Dangin Puri Klod, Denpasar, Bali.[1] Letak tepatnya berada di sisi barat pusat kota Denpasar, tak jauh dari Puputan Renon.[2] SejarahSejarah dimulai pada tanggal 1 Juni 1990, Shri Wedastera Suyasa menggagas mendirikan Yayasan Kepustakaan Bung Karno. Perjuangannya dillanjutkan oleh Gus Marhaen, Ia mendirikan Perpustakaan Agung dan Museum Agung Bung Karno. Perpustakaan dan museum ini diresmikan pada tanggal 22 November 2015 oleh Megawati Soekarnoputri. Tujuan dari pembangunan musuem ini yaitu untuk menampilkan sejarah bangsa Indonesia, khususnya tentang perjuangan Bung Karno sang Proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia.[3] KoleksiMuseum Agung Bung Karno terdiri dari lima lantai. Tetapi, hingga kini yang baru digunakan hanya sampai lantai empat. Lantai lima sejauh ini masih proses pembangunan. Di bagian depan, pengunjung akan disambut oleh prasasti yang tulisannya tentang lima sila dalam Pancasila. Prasasti ini sebagai lambang, bahwa Bung Karno adalah tokoh yang berperan penting dalam menghasilkan pemikiran tentang dasar negara, yaitu Pancasila. Selain itu, ada juga patung Soekarno dengan gaya sedang membacakan teks proklamasi.[4] Pengunjung akan disambut dengan mobil yang dipajangkan yang pernah digunakan oleh Soekarno. Mobil ini memiliki plat nomor RI-1. Di lantai pertama digunakan untuk perpustakaan. Perpustakaan ini berisi tulisan, pidato, dan buku yang pernah dibaca oleh Bung Karno. Total buku yang ada di perpustakaan ini mencapai 1,4 juta eksemplar.[3] Di lantai kedua, terdapat koleksi-koleksi barang kuna seperti ruang tamu, kursi-kursi dengan bahan rotan, mesin ketik, radio, telepon, berbagai potret Bung Karno. Selain itu ada barang-barang yang biasa digunakan oleh Bung Karno, seperti jas, dasi, dan topi.[3] Di bagian lantai tiga, disajikan berbagai potret berwarna hitam putih. Selain itu, ada lukisan-lukisan tentang kehidupan Bung Karno.[3] Di bagian lantai empat, pengunjung dapat melihat desain kamar tidur yang digunakan oleh Bung Karno dan keluarga. Di sini juga terdapat meja rias yang digunakan oleh Fatmawati dan miniatur Tirta Empul. Menurut pengelola, properti yang ada di bagian ini masih asli, yaitu barang-barang yang digunakan oleh Soekarno dan Fatmawati pada tahun 1945.[3] Referensi
|