Share to:

 

Museum Kalijati


Museum Kalijati adalah Rumah yang Bersejarah berada di Komplek Garuda E 25 Lanud Suryadarma, secara administratif berada di wilayah Desa Kalijati Barat, Kecamatan Kalijati. Lokasi ini tepatnya berada pada posisi 06° 31' 426" Lintang Selatan dan 107° 39' 660" Bujur Timur, kurang lebih 25 km dari kota Subang.[1]

Sejarah

Rumah Bersejarah Subang merupakan objek yang bernilai sejarah tinggi bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal 8 Maret 1942 telah dilaksanakan penyerahan kekuasaan Belanda kepada Jepang, yang ditandai dengan penandatanganan naskah penyerahan tanpa syarat kekuasaan Belanda kepada Jepang. Dengan ditandatangani perjanjian tersebut maka berakhirlah penjajahan Belanda secara keseluruhan di bumi Indonesia.[2]

Pada tanggal 28 Februari menjelang 1 Maret 1942 adalah momen yang sangat bersejarah menjelang penyerahan Belanda kepada Jepang pendaratan pasukan Jepang di Eretan Wetan. Pasukan yang dipimpin Kolonel Shoji ini bertugas menggempur pangkalan udara Kalijati dan menduduki Subang. Ketika itu Belanda diperkuat pasukan Inggris serta Landswacht dan Standswacht tidak kuasa menahan serangan Jepang dan akhirnya mundur ke Bandung. Pasukan Jepang mengejarnya lewat Ciater. Pada 6 Maret 1942 terjadi pertempuran sengit di Ciater. Tidak lama setelah itu Lembang sebagai pintu gerbang menuju Bandung berhasil dikontrol pasukan Jepang. Keberhasilan ini memaksa pasukan KNIL (Koninklijk Netherlandsch Indische Leger) di bawah komandan Letnan Jenderal Terpoorten melakukan gencatan senjata pada 7 Maret 1942. Rentetan peristiwa inilah yang memaksa dilakukannya perjanjian penyerahan Belanda tanpa syarat pada 8 Maret 1942.[1]

Rumah tersebut diresmikan sebagai museum pada 21 Juli 1986.[3] Rumah Bersejarah Kalijati dijadikan Museum di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Subang . Rumah Sejarah Kalijati banyak menyimpan bukti-bukti sejarah bagi bangsa Indonesia. Para pengunjung dapat melihat koleksi-koleksi museum yang berhubungan dengan masa penjajahan Belanda dan Jepang pada masa itu khususnya peristiwa penyerahan Belanda kepada Jepang. Rumah Bersejarah Kalijati merupakan rumah tinggal bergaya postmodern berukuran sekitar 10 x 10m, dengan atap berbentuk Iimas. Keletakan rumah sejarah pada sudut barat daya blok perumahan menghadap ke arah timur. Bagian serambi depan yang berada di sisi utara berupa ruangan terbuka. Pada dinding di sisi utara terdapat gambar bendera Belanda, Jepang, dan Indonesia. Pintu masuk berada di bagian tengah atau di sisi selatan serambi depan. Memasuki ruang dalam bagian pertama merupakan semacam ruang tamu. Pada ruangan ini sekarang tersimpan barang-barang bersejarah berkaitan dengan perjanian penyerahan tanpa syarat pihak Belanda kepada Jepang antara lain prasasti peringatan pendaratan pasukan Jepang, samurai Jepang, Guci keramik, dan beberapa benda pecah belah peralatan rumah tangga. Di sebelah kiri atau sebelah selatan ruangan ini terdapat kamar depan. Di ruang ini terpajang foto-foto lama mengenai berbagai peristiwa. Sangat menarik adalah penyajian peristiwa perjanjian penyerahan Belanda tanpa syarat kepada Jepang. Foto-foto disusun secara kronologis dan dilengkapi dengan keterangan. Ruang tamu kemudian masuk ke ruang tengah. Ruangan ini merupakan tempat dilaksanakannya perjanjian penyerahan tanpa syarat Belanda kepada Jepang. Di ruangan ini terdapat meja dan kursi yang dahulu dipakai perundingan. Meja terbuat dari kayu ditutup taplak bermotif kotak-kotak berwarna hitam putih. Sedangkan kursi juga terbuat dari kayu, bagian tempat duduk dan sandaran terbuat dari anyaman rotan. Susunan meja dan kursi dipertahankan sebagaimana posisi waktu perundingan. Meja dalam posisi memanjang dengan kursi berderet pada kedua sisi meja masing-masing tiga kursi. Deretan kursi sebelah dalam (selatan) merupakan tempat duduk Letnan Kolonel P. G. Mantel, Letnan Jenderal Ter Poorten, dan H. Mayor Jenderal Bakers. Deretan kursi sebelah luar (utara), yaitu dekat dengan jendela merupakan tempat duduk Kepala Staf Seisaguro Okazaki, Letnan Jenderal Hitoshi Imamura, dan Drs. Thijs. Pada dinding dalam terpampang lukisan peristiwa perundingan. Di sebelah kiri (selatan) ruang tengah terdapat kamar tengah. Di kamar tengah selain dipajang foto-foto lama juga tersimpan peralatan lama seperti misalnya radio listrik. Ruang tengah kemudian masuk ke ruang dalam yang berfungsi sebagai dapur.

Koleksi Museum Kalijati

1. Batu prasasti 1 Buah

2. Meja perundingan 1 Buah

3. Kursi perundingan 8 Buah

4. Lukisan sejarah 4 Buah

5. Lukisan pesawat 1 Buah

6. Sketsel foto sejarah 5 Buah

7. Meja tamu 1 Set

8. Ranjang besi 2 Buah

9. Lemari kayu 2 Buah

10. Jam dinding 1 Buah

Referensi

  1. ^ a b "Rumah Sejarah Kalijati-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat". www.disparbud.jabarprov.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-06. Diakses tanggal 2020-06-06. 
  2. ^ Direktorat Museum Indonesia. Jakarta: Sekretariat Direktorat Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. hlm. 264. 
  3. ^ Ari, Musthari (2014-06-11). "Inilah 3 Museum di Subang yang Wajib Dikunjungi". KOTASUBANG.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-06. Diakses tanggal 2020-06-06. 


Kembali kehalaman sebelumnya