Mutara III Rudahigwa
Mutara III Rudahigwa (Maret 1911 – 25 Juli 1959) adalah Raja (mwami) Rwanda yang berkuasa dari tahun 1931 hingga 1959. Ia naik tahta pada tanggal 16 November 1931 setelah ayahnya yang bernama Yuhi V Musinga dijatuhkan oleh pemerintah kolonial Belgia empat hari sebelumnya.[1] Ia adalah Raja Rwanda pertama yang masuk agama Katolik. Ia menjadi Katolik pada tahun 1943 dan mengambil nama Kristen "Charles Léon Pierre".[2] Sebelumnya, ayahnya telah menolak masuk Kristen dan Gereja Katolik Rwanda menganggapnya sebagai tokoh anti-Kristen yang menghalangi upaya penyebaran agama Kristen di Rwanda.[3] Rudahigwa diam-diam sudah mempelajari agama Kristen dengan bimbingan dari kepala Gereja Katolik Rwanda Léon Classe semenjak tahun 1929, dan ia sendiri telah disiapkan oleh Belgia untuk menggantikan ayahnya.[4] Pada tahun 1946, ia mempersembahkan negaranya untuk Kristus dan menjadikan Kekristenan sebagai agama negara.[5][6] Pada masa kekuasaannya terjadi bencana kelaparan yang parah dari tahun 1941 hingga 1945, seperti bencana kelaparan Ruzagayura yang mengakibatkan kematian puluhan hingga ratusan ribu orang di Rwanda.[5] Pada masa kekuasaannya, perbedaan identitas etnis di Ruanda-Urundi juga semakin menguat. Pada tahun 1935, pemerintah Belgia mengeluarkan kartu identitas yang meresmikan kategori etnis Tutsi, Hutu dan Twa.[7] Walaupun pada tahun 1954 Rudhahigwa menghapuskan sistem ubuhake yang mengeksploitasi orang Hutu,[8] kebijakan ini pada kenyataannya tidak berdampak besar.[9][10] Catatan kaki
|