Share to:

 

Nasionalisme Rhein

Warna hijau-putih-merah yang digunakan oleh dua republik Rhein dalam sejarah: Republik Cisrhein yang didirikan pada masa Napoleon pada tahun 1797 dan Republik Rhein pada periode antar perang dari tahun 1923–1924. Bendera ini kini menjadi bendera negara bagian Nordrhein-Westfalen.

Nasionalisme Rhein adalah pandangan yang menegaskan bahwa orang-orang Rheinland merupakan suatu bangsa, sehingga pengusung gagasan ini mempromosikan kesatuan budaya Rheinland..[1]

Sejarah

Nasionalisme Rheinland pertama kali muncul setelah Rheinland diserahkan kepada Prusia seusai peperangan era Napoleon dan juga semasa Revolusi 1848.[1] Pada tahun 1848–1849, kelompok separatis Rhein bertempur melawan pasukan Prusia, tetapi pemberontakan ini dapat dipadamkan.[1] Nasionalisme Rheinland lalu muncul sebagai gerakan anti-Prusia pada akhir abad ke-19 yang menginginkan pemisahan Rheinland dari Prusia.[1]

Seusai Perang Dunia I dan bubarnya Kekaisaran Jerman pada tahun 1918, nasionalisme dan separatisme Rhein muncul lagi.[1] Partai Tengah Jerman mengusulkan kompromi yang menjadikan Jerman sebagai sebuah federasi dengan "Republik Rhein-Westfalen" sebagai negara bagian untuk mengakhiri kekuasaan Prusia.[1] Pada tahun 1919, kelompok separatis Rhein yang didukung oleh Prancis mendeklarasikan pendirian Republik Rhein, tetapi republik ini lalu dibubarkan oleh pemerintahan pusat Jerman pada akhir tahun tersebut.[2] Pada tahun 1923, lagi-lagi dengan bantuan Prancis dan di tengah peristiwa pendudukan Ruhr oleh Prancis dan Belgia untuk menagih pembayaran pampasan perang yang tertunda, kelompok separatis Rhein berhasil mendirikan Republik Rhein.[2] Konrad Adenauer yang kelak akan menjadi Kanselir Jerman Barat pernah menjadi seorang penganut gagasan nasionalisme Rhein pada periode 1923-1924.[2] Namun, kerusuhan dan penolakan oleh Amerika Serikat dan Britania Raya memicu pembubaran Republik Rhein pada tahun 1924.[2] Kemudian, pada masa Jerman Nazi, kelompok nasionalis Rhein ditindas.[2] Kelompok separatis Rhein kembali mendapatkan dukungan dari Prancis pada tahun 1945, tetapi tidak berhasil menggapai kemerdekaan.[2]

Pada masa reorganisasi negara bagian Jerman seusai Perang Dunia II, Rheinland dibagi menjadi negara bagian Nordrhein-Westfalen, Rheinland-Pfalz dan Saarland, sementara distrik eksklaf Wetzlar menjadi bagian dari Hessen. Sementara itu, distrik Eupen-Malmedy telah menjadi wilayah Belgia semenjak tahun 1925.

Pada tahun 1990-an, muncul gerakan otonomisme Rhein yang menginginkan otonomi yang lebih besar untuk Rheinland sebagai tanggapan terhadap penyatuan Jerman Barat dengan Jerman Timur.[3] Hal ini diakibatkan oleh keluh kesah dari wilayah Rheinland selatan yang tidak sekaya wilayah lainnya, tetapi pemerintahan Jerman pada saat itu malah lebih berfokus pada kebangkitan ekonomi Jerman Timur.[3]

Referensi

  1. ^ a b c d e f James Minahan. Encyclopedia of the stateless nations. 3. L - R. Greenwood Publishing Group, 2002. hlm. 1581.
  2. ^ a b c d e f James Minahan. Encyclopedia of the stateless nations. 3. L - R. Greenwood Publishing Group, 2002. hlm. 1581–1585.
  3. ^ a b James Minahan. Encyclopedia of the stateless nations. 3. L - R. Greenwood Publishing Group, 2002. hlm. 1586.
Kembali kehalaman sebelumnya