Natrium perteknetat
Natrium perteknetat adalah senyawa anorganik dengan rumus NaTcO4. Garam tak berwarna ini mengandung anion perteknetat, TcO−4 yang memiliki simetri tetrahedron yang sedikit terdistorsi baik pada suhu 296 K maupun pada suhu 100 K,[2] sedangkan polihedron koordinasi kation natrium berbeda dari struktur khas skelit. Anion 99mTcO−4 yang bersifat radioaktif merupakan radiofarmaseutikal penting untuk penggunaan diagnostik. Keunggulan 99mTc meliputi waktu paruhnya yang pendek, yaitu 6 jam, dan paparan radiasi yang rendah pada pasien, yang memungkinkan pasien disuntik dengan aktivitas lebih dari 30 milicurie.[3] Na[99mTcO4] merupakan prekursor berbagai turunan yang digunakan untuk mencitrakan berbagai bagian tubuh. KimiaTcO−4 merupakan bahan awal untuk sebagian besar kimia teknesium. Garam perteknetat biasanya tidak berwarna.[4] TcO−4 diproduksi dengan mengoksidasi teknesium dengan asam nitrat atau dengan hidrogen peroksida. Anion perteknetat mirip dengan anion permanganat tetapi merupakan oksidator yang lebih lemah. Anion ini bersifat tetrahedral dan diamagnetik. Potensial elektroda standar untuk TcO−4/TcO2 hanya +0,738 V dalam larutan asam, dibandingkan dengan +1,695 V untuk MnO−4/MnO2.[3] Karena daya oksidasinya yang berkurang, TcO−4 stabil dalam larutan basa. TcO−4 lebih mirip dengan ReO−4. Bergantung pada agen pereduksi, TcO−4 dapat diubah menjadi turunan yang mengandung Tc(VI), Tc(V), dan Tc(IV).[5] Jika tidak ada ligan pengompleks yang kuat, TcO−4 direduksi menjadi keadaan oksidasi +4 melalui pembentukan hidrat TcO2.[3] Kegunaan dalam farmasiWaktu paruh 99mTc cukup panjang sehingga pelabelan sintesis radiofarmasi dan pengukuran skintigrafi dapat dilakukan tanpa kehilangan radioaktivitas yang signifikan.[3] Energi yang dipancarkan dari 99mTc adalah 140 keV, yang memungkinkan untuk mempelajari organ dalam tubuh. Radiofarmasi tidak memiliki efek farmakologis yang diinginkan dan digunakan dalam konsentrasi yang sangat rendah. Radiofarmasi yang mengandung 99mTc saat ini sedang diterapkan dalam penentuan morfologi organ, pengujian fungsi organ, dan pencitraan skintigrafi dan tomografi emisi. Radiasi gamma yang dipancarkan oleh radionuklida memungkinkan organ untuk dicitrakan secara tomografi in vivo. Saat ini, lebih dari 80% radiofarmasi yang digunakan secara klinis diberi label dengan 99mTc. Mayoritas radiofarmasi yang diberi label 99mTc disintesis melalui reduksi ion perteknetat dengan adanya ligan yang dipilih untuk memberikan spesifisitas organ pada obat. Senyawa 99mTc yang dihasilkan kemudian disuntikkan ke dalam tubuh dan "kamera gama" difokuskan pada bagian atau bidang untuk mengambil gambar distribusi spasial 99mTc. Aplikasi pencitraan khusus99mTc terutama digunakan dalam studi kelenjar tiroid, yakni morfologi, vaskularitas, dan fungsinya. TcO−4 dan iodida, karena rasio muatan/radiusnya yang sebanding, juga dimasukkan ke dalam kelenjar tiroid. Ion perteknetat tidak dimasukkan ke dalam tiroglobulin. Ia juga digunakan dalam studi perfusi darah, akumulasi regional, dan lesi serebral di otak, karena ia terakumulasi terutama di pleksus koroid. Natrium perteknetat tidak dapat melewati sawar darah otak. Selain kelenjar ludah dan tiroid, 99mTcO−4 terlokalisasi di lambung. 99mTcO−4 dieliminasi melalui ginjal selama tiga hari pertama setelah disuntikkan. Setelah pemindaian dilakukan, pasien dianjurkan untuk minum air dalam jumlah banyak untuk mempercepat eliminasi radionuklida.[6] Metode pemberian 99mTcO−4 lainnya meliputi intraperitoneal, intramuskular, subkutan, serta oral. Perilaku ion 99mTcO−4 pada dasarnya sama, dengan sedikit perbedaan karena perbedaan laju penyerapan, terlepas dari metode pemberiannya.[7] Reaksi lain yang melibatkan ion perteknetat
Referensi
|