Neraca pembayaranNeraca pembayaran merupakan suatu catatan yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu.[1] Neraca pembayaran terdiri dari lima komponen utama, yaitu: neraca transaksi berjalan, neraca modal, neraca finansial, selisih perhitungan bersih, dan lalu lintas moneter. Setiap komponen dicatat dengan menggunakan sistem pencatatan ganda (double entry bookkepping system). Transaksi-transaksi yang dicatat akan menghasilkan simpangan cadangan devisa negara.[2] Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan (yang terdiri dari neraca perdagangan, neraca jasa dan transfer payment) dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial. TransaksiNeraca pembayaran hanya mencatat transaksi yang menimbulkan terjadinya perpindahan kepemilikan aset. Pelaku transaksi dibedakan menjadi penduduk dan bukan penduduk. Transaksi tersebut meliputi transaksi barang, jasa, dan penghasilan. Selain itu, transaksi berlaku pada penyediaan barang, jasa dan aset keuangan tanpa imbalan, seperti pemberian barang sebagai hadiah atau hibah. Transaksi dalam neraca pembayaran juga berlaku pada aset dan kewajiban finansial luar negeri. Interaksi antarpelaku dapat berbentuk interaksi antarpenduduk atau interaksi antara penduduk dan bukan penduduk. Syarat transaksi antarpenduduk adalah perpindahan kepemilikan dilakukan pada dua jenis sektor ekonomi yang berbeda.[3] Dalam neraca pembayaran, periode pencatatan transaksi dilakukan dalam rentang waktu triwulan, semester atau setahun.[4] Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi, antara lain:[5]
PencatatanNeraca pembayaran secara umum dicatat pada saat terjadinya transaksi atau perpindahan hak kepemilikan sumber daya. Dalam neraca pembayaran, pemilik utama ialah penduduk suatu negara. Sistem penyusunan neraca pembayaran secara internasional didasarkan kepada aliran transaksi. Penyusunan neraca pembayaran mengacu kepada Manual Neraca Pembayaran yang merupakan hasil konvensi internsional dan diterbitkan oleh Dana Moneter Internasional. Neraca pembayaran juga dapat dicatat ketika aliran dana terjadi. Pencatatan jenis ini digunakan untuk keperluan analisis permintaan dan penawaran valuta asing. Dalam neraca pembayaran, pencatatan transaksi mempergunakan prinsip sistem pencatatan ganda dengan setiap transaksi dicatat dengan nilai yang sama pada dua sisi, yaitu pada sisi debit dan sisi kredit.[6] KegunaanPenentuan nilai tukarNilai tukar valuta asing dapat ditentukan oleh aliran permintaan dan penawaran valuta melalui metode neraca pembayaran yanng menggunakan teori aliran uang. Transaksi debit pada neraca pembayaran berisi catatan dari semua transaksi atau kegiatan yang menimbulkan permintaan terhadap valuta, seperti impor. Sedangkan transaksi kredit pada neraca pembayaran berisi catatan transaksi yang menimbulkan penawaran valuta, seperti investasi modal asing.[7] Selisih antara permintaan dan penawaran valuta menentukan keseimbangan nilai tukar valuta. Peningkatan atau penurunan jumlah kegiatan impor atau pembayaran hutang dalam valuta asing. Sedangkan kurva penawaran dipengaruhi oleh peningkatan atau penurunan jumlah kegiatan ekspor atau peningkatan jumlah investasi asing. Perubahan kurva permintaan dan penawaran mengakibatkan perubahan keseimbangan nilai tukar sehingga nilai tukar sering mengalami fluktuasi. Pada metode neraca pembayaran, fluktuasi nilai tukar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berkaitan dengani neraca pembayaran.[8] Referensi
Daftar pustaka
Pranala luar
|