Ngrapah, Banyubiru, Semarang
Ngrapah adalah sebuah desa di kecamatan Banyubiru, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. A. SEJARAH DESA NGRAPAH Terdengar cerita daerah pedesaan yang subur yang berada antara pegunungan kelir dan pegunungan Ungaran di atas tanah yang datar dan dipisahkan sawah-sawah antara Dusun yang satu dan Dusun yang lain, hiduplah sekelompok masyarakat yang rukun dan damai meskipun penduduk-penduduk dalam kehidupan primitif, Desa “Arofah” orang menyebutnya. Sekitar 1,5 kilometer ke arah barat dari kota Kecamatan Banyubiru. Konon Desa Arofah merupakan Desa Santri yang berasal dari berbagai daerah. Desa Arofah, lama kelamaan menjadi ramai dengan adanya pendatang yang ingin menuntut ilmu agama dan dan akhirnya banyak yang tinggal di desa itu. Kemajuan perkembangan ilmu keagamaan itu berkat salah seorang kyai yang bernama Kyai Arofah yang telah benar-benar diakui tentang ilmu agamanya oleh para alim dan ulama yang berasal dari luar daerah. Dari hari kehari cerita ini tersebar keseluruh manca desa. Sehingga banyak santriawan dan Santrawati yang berdatangan dan pada akhirnya sampai terbangun beberapa bangunan-bangunan fisik baik bangunan Pondok Pesantren yang berdiri di dua dusun yaitu Dusun Arofah dan Pondok Pesantren yang dibangun di Dusun Nglembu. Perkembangan demi perkembangan Desa Arofah banyak kedatangan penduduk dari luar daerah yang akhirnya berkembang menjadi beberapa dusun seperti ada Dusun Mendut, Dusun Kempul, Dusun Pengkol, Dusun Keyongan, Dusun Gadingan, Dusun Setro, Dusun Ngampel, Dusun Jonggrangan, Dusun Deles, Dusun Ngogak, Dusun Ngendo, Dusun Grogolan, dan Dusun Gemenggeng lewat musyawarah oleh para pejabat Desa pada saat itu desa AROFAH diganti dengan nama Desa “ NGRAPAH “. Tradisi yang muncul setiap tahun setelah era perubahan terjadi, yaitu perubahan demi perubahan baik dari peningkatan ekonomi dari bercocok tani, beternak dan berkebun, dari sektor pendidikan masih mendominasi lewat pendidikan informal dan untuk pendidikan formal sampai sekarang sudah banyak kemajuan tebukti sudah banyak yang lulus sarjana. Keterpaduan antara Pemerintah Desa dengan para Lembaga Desa, Tokoh masyarakat, tokoh Agama dan tokoh pemuda yang ada pada saat ini telah melahirkan Desa Ngrapah lebih tertata baik infrastruktur, sektor ekonomi, sektor pendidikan, dan sektor keamanan menjadikan Desa Ngrapah lebih mandiri. B. DESA NGRAPAH SEBAGAI DESA BERDIKARI Berdasarkan dari hasil rekomendasi desa yang dikeluarkan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DISPERMASDES), Desa Ngrapah masuk ke dalam salah satu desa di Kabupaten Semarang sebagai Desa Berdikari. Desa Berdikari merupakan agregasi dari kemandirian dalam Desa Mandiri. Sebagai Desa Berdikari, Desa Ngrapah harus mampu melepaskan dirinya dari ketergantungan dan patronasi pemerintah supradesa. Selain itu, Desa Ngrapah juga harus memiliki kemampuan untuk mengenali secara detail wilayah nya sendiri. Rintisan Desa Berdikari dibangun dengan konsep kawasan bukan hanya desa sebagai wilayah administratif, tetapi lebih didasarkan pada potensi yang dimiliki serta interrelasi antar desa. Konsep Desa Berdikari yaitu ingin mengembalikan fungsi desa sebagai pelembagaan masyarakat sipil, sehingga pemerintah desa dan masyarakat desa mampu menciptakan kolaborasi kerja untuk menjawab semua permasalahan yang ada di desa. Desa Ngrapah dijadikan sebagai Desa Berdikari agar mampu menggali potensi-potensi yang dimiliki oleh desa tersebut dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki agar mengurangi ketergantungan terhadap pihak maupun wilayah lain. Selain itu sebagai Desa Berdikari, Desa Ngrapah juga harus mampu mengembangkan sistem informasi pembangunan yang lengkap dan dapat dengan mudah diakses oleh para pihak. Desa Ngrapah juga merupakan salah satu Desa SMART, hal ini ditunjukan dengan mulai dikembangkannya program desa berbasis online di Desa Ngrapah. Jadi, segala informasi yang dimiliki oleh Desa Ngrapah bisa diakses oleh para pihak secara online melalui blog maupun website Desa. Melalui blog atau website informasi-informasi yang sekiranya diperlukan oleh para pihak dapat diakses dengan mudah secara online. Hal ini tentunya akan mempermudah para pihak yang membutuhkan data atau sekedar hanya ingin mengetahui informasi-informasi seputar perkembangan Desa Ngrapah dapat diperoleh melalui online. Seperti halnya data monografi penduduk desa, data-data aspek perekonomian, penggunaan lahan, hingga kelembagaan apa saja yang terdapat di Desa Ngarapah dapat dengan mudah diakses secara online. Selain itu sebagai Desa Berdikari, Desa Ngrapah harus menjadi desa yang mandiri dan meningkatkan perkembangan desa baik dalam sgei pembangunan maupun non pembangunan. Sebagai Desa Berdikari, diharapkan Desa Ngrapah mampu memenuhi kebutuhan dasar baik sandang, pangan, maupun energi. D. DATA KEPENDUDUKAN DAN KONDISI DESA 1. Data Kemiskinan Berdasarkan Data Rastra Jumlah RTM di Desa Ngrapah sejumlah : 150, Kepala RTM Laki – laki : 123 dan Kepala RTM Perempuan : 27 2. Luas Wilayah Luas wilayah Desa Ngrapah secara keseluruhan sebesar 305 Ha / 3,05 km², secara administratif terdiri dari 11 wilayah dusun 11 Rukun Warga (RW), dan 31 Rukun Tetangga (RT). 3. Jumlah Penduduk 5 Tahun terakhir
6. Fasilitas Infrastruktur Dasar 1. Sarana dan Fasilitas Pendidikan : - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) : 1 buah - Taman Kanak – kanak (TK) : 1 buah - Sekolah Dasar (SD) : 2 buah - SLTP1/Sederajat : - buah 2. Sarana Kesehatan : - Polindes : 1 buah - Posyandu : 11 buah - Klinik : - buah 3. Sarana Ibadah : - Masjid : 12 buah - Mushola : 12 buah - Gereja : - buah
1. Tanah Sawah seluas 36,21 Ha terdiri dari : - Irigasi Tehnis : - Ha - Irigasi Setengah Tehnis : 69,68 Ha - Irigasi Sederhana : - Ha 2. Tanah Kering seluas 37,54 Ha terdiri dari : - Pekarangan/Perumahan : 15 Ha - Tegalan : 4,54 Ha 3. Rawa – rawa seluas : 68,32 Ha
|