OneShot
OneShot adalah permainan teka-teki petualangan yang dikembangkan oleh studio indi Future Cat dan diterbitkan oleh Degica. Didasarkan dari versi bebas yang dibuat tahun 2014, permainan ini dirilis untuk Windows pada 9 Desember 2016. Alih wahana konsol, dijuduli OneShot: World Machine Edition, dirilis untuk Nintendo Switch, PlayStation 4, dan Xbox One pada 22 September 2022. Alur permainan dan cerita OneShot mendobrak dinding keempat dan melibatkan elemen-elemen metafiktif. Berbagai teka-teki melibatkan interaksi dengan sistem operasi komputer di luar permainan. Secara narasi, pemain berbeda dari sang protagonis, Niko. Niko datang dari dunia tanpa sinar Matahari dan bertujuan akan mengembalikannya dengan menggantikan Matahari di sana, yakni sebuah lampu, di atas suatu menara. OneShot dikembangkan dalam RPG Maker XP. Permainan ini menerima ulasan-ulasan positif dari para kritikus, yang memuji cerita, seni, dan aspek metafiktif dalam alur permainannya, termasuk hubungan antara pemain dan Niko. Pada tahun 2017, permainan ini dinominasikan untuk Permainan PC Terbaik Tahun ini di Penghargaan Golden Joystick. Alur permainanOneShot adalah permainan teka-teki petualangan. Pemain mengendalikan Niko, seorang anak yang ditempatkan di sebuah dunia tanpa cahaya yang tak dikenal.[2] Permainan ini hanya menunjukkan sudut pandang Niko, menggunakan perspektif atas-bawah,[3] sementara sang pemain terpisah, disebut dengan nama yang akun mereka gunakan. Sepanjang permainan, pemain dapat membuat Niko tertidur, menyebabkan programnya berhenti; setelah membuka kembali, sebuah sekuens mimpi dimainkan menunjukkan kehidupan lama Niko bersama ibunya.[4][5] Permainan ini terdiri atas teka-teki yang melibatkan benda.[6] Pemain dapat menggunakan benda-benda di lokasi tertentu atau menggabungkan mereka dan menciptakan benda yang baru.[7] Pemain menemukan komputer-komputer, yang mengisyaratkan bahwa sang pemain harus mencari konten di luar permainannya, termasuk dalam sistem berkas.[8] Hal ini juga dapat berujung pada interaksi dengan sistem operasi pemain dengan cara-cara lain, seperti memindahkan jendela permainan ke luar layar seperti mencuci film,[1] atau mengganti latar layar.[8] Sebab keberadaan konsep-konsep tersebut, instruksi permainannya merekomendasikan bermain dalam mode jendela alih-alih layar penuh.[7] Versi konsol permainan ini, OneShot: World Machine Edition, menggunakan sistem operasi tersimulasi yang membolehkan permain berinteraksi dengan permainannya seperti menggunakan komputer.[9] Alur ceritaNiko terbangun dalam rumah yang gelap dan tak dikenal.[2] Ia berinteraksi dengan sebuah komputer dalam permainan, yang mengacu kepada pemain menggunakan nama log masuk yang diambil dari komputer mereka.[4] Menurut mesin, dunia yang Niko tinggali saat itu tengah meruntuh, dan tujuan sang pemain adalah untuk memandu Niko kembali ke tempat asalnya. Niko menemukan Matahari di dunia tersebut, sebuah lampu,[2] dan menggunakannya untuk keluar dari rumah. Ia muncul di daerah terbengkalai bernama Barrens. Di sana, ia bertemu sebuah robot yang memberitahukannya bahwa ia diramalkan akan menyelamatkan dunia. Tujuan Niko adalah untuk membawa Matahari melalui tiga wilayah di dunia tersebut dan menempatkannya di puncak sebuah menara pusat guna mengembalikan cahaya.[2][4] Si robot mengajarkan Niko cara berkomunikasi dengan sang pemain, memberitahukan Niko bahwa sang pemain adalah seorang dewa di dunia permainan yang bertanggung jawab memandu Niko si "Mesias". Niko bertemu dengan Silver, sebuah robot "jinak" yang lebih hidup. Silver memberikan mereka sepotong ambar yang Niko gunakan sebagai pedoman mencapai daerah selanjutnya. Kini berada di Glen yang arboreal, Niko berbincang dengan para penduduk setempat, termasuk Alula dan Calamus bersaudara, yang memberikan Niko bulu bercahaya. Niko menggunakannya untuk mencipatakan pena bulu guna meloloskan diri dari sebuah robot penjaga, yang mengizinkan mereka memasuki daerah ketiga Refuge yang merupakan perkotaan, dan mengembara menuruni permukaan kota tersebut dengan bantuan seorang penyala lampu. Sesampainya di suatu perpustakaan, mereka ditujukan kepada George, dan mencari perhatiannya dengan bantuan peneliti Kip Silverpoint. George menerjemahkan buku Niko, sebuah jurnal yang sebelumnya diperoleh dari Barrens. Buku tersebut menyatakan bahwa menara tujuan mereka yang dikendalikan oleh sebuah "entitas" dapat diakses menggunakan tiga benda fosfat: ambar, bulu, dan satu lagi pemberian George. Sesampainya di menara, Niko kehilangan kemampuan berbicara dengan sang pemain; si entitas memberitahukan keduanya bahwa mereka telah menang dan Niko akan kembali pulang. Pemain menemukan sebuah catatan sebagai latar layar baru mereka, memberitahukan cara kembali berhubungan dengan Niko. Pemain kembali muncul dan mengetahui dari seorang tokoh misterius, "si Pengarang", bahwa entitasnya telah kehilangan kendali dan menjadi destruktif. Si Pengarang menjelaskan bahwa mereka dapat merusak Matahari dan mengembalikan Niko pulang, yang akan menghancurkan dunia, atau menempatkan Matahari di atas menara dan mengurung Niko di dunia ini. Niko membiarkan pemain memutuskan, membentuk akhir-akhir dari permainan ini. Apabila pemain memilih menempatkan Matahari, dunia menjadi lebih benderang, dan selama kreditnya bergulir, para karakter tampak kagum. Jika pemain memilih menghancurkan Matahari, Niko mendengar suara ibunya di luar jendela permainannya sebelum mengucapkan selamat tinggal dan berjalan meninggalkan layar. Jejak SolsticeSetelah menyelesaikan permainan, sebuah catatan timbul dalam folder Dokumen pengguna, membolehkan pemain melanjutkan jejak akhir Solstice.[10] Permulaan Solstice sama dengan permainan utama, tetapi Niko sudah mempunyai jurnal si Pengarang. Ketika Niko menemui Silver di Barrens dan memasuki pertambangan, ia mengembara menuju ruang observasi dan bertemu dengan Proto, sebuah prototipe maju dari robot nabi. Proto mengingatkan Niko tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam alur cerita awal sebelum pengulangan ini. Menurut Proto, dunianya adalah simulasi yang disebut World Machine; perjalanan baru ini adalah pengesetan ulang mesin tersebut. Niko, Silver, dan Proto mengembara menuju Glen, tetapi Silver dan proto hancur tertiban batu. Di Glen, Niko kembali bertemu Calamus dan Alula dan memperbaiki pesawat Cedric si mekanik. Cedric mengatakan bahwa si Pengarang adalah ayahnya yang mencipatakan World Machine untuk menggantikan dunia sebelumnya selepas kehancuran. Niko dan Cedric menumpangi pesawatnya menuju Refuge, dan Cedric menggunakan diska memori cadangan untuk mengembalikan Proto, menginstruksikan Niko untuk mencari Rue, seekor rubah. Rue mengungkapkan bahwa World Machine adalah entitas awal permainannya, dan kehadiran Niko di dunia membuatnya korup. Cedric dan Proto kembali timbul, yang, bersama Niko, memasuki sistem dalam mesinnya, "menjinakannya" dan membalikkan perilaku destruktifnya. Niko menempatkan Matahari di menara dan memulihkan dunia, menghidupkan kembali para karakter yang mati, dan Niko kembali pulang. Pengembangan dan perilisanPermainan ini bermula sebagai perangkat lunak gratis. Versi awalnya dibuat selama sebulan menggunakan RPG Maker 2003 dan dirilis daring pada 30 Juni 2014 oleh pencipta Eliza Velasquez dan Nightmargin (Casey Gu).[11] Permainannya dikembangkan sebagai entri untuk Indie Game Maker Contest 2014, tetapi gagal menerima penghargaan di sana.[12] Velasquez dan Nightmargin awalnya meyakini bahwa versi mereka sudah final, sampai Degica Games menghubungi mereka untuk menerbitkan permainan tersebut. Hal ini memberikan waktu produksi tambahan, membolehkan mereka mengikutsertakan segala hal yang mereka awalnya bayangkan.[13] Versi 2016 OneShot dikembangkan dalam RPG Maker XP.[13] Pengembang Michael Shirt bekerja sama dengan Velasquez dan Nightmargin guna menghasilkan versi 2016 dari permainannya; bertiga mereka membentuk studio indi Future Cat. Permainan ini juga diproduksi oleh Mark Conforti.[14][15] Dalam sebuah wawancara bersama PC Gamer, Velasquez mengatakan bahwa sifat OneShot yang mendobrak dinding keempat terinspirasi oleh karakter Psycho Mantis dari Metal Gear Solid, yang dikenal memiliki kekuatan telepati dengan membaca kartu memori pemain.[1] Selain Metal Gear Solid, Velasquez dan Nightmargin juga mengutip Irisu Syndrome, Imscared, dan Eternal Darkness: Sanity's Requiem sebagai pengaruh-pengaruh awal. Mereka mengatakan bahwa gagasan membuat sebuah permainan yang melibatkan pemain berbicara kepada karakter mereka sendiri berasal dari sekitar tahun 2011.[13] Setelah ditampilkan di Game Developers Conference pada Maret 2016,[8] versi akhir OneShot dirilis melalui Steam tanggal 9 Desember.[3]` Pada 28 Maret 2017, dirilis sebuah akhir baru berjudul Solstice yang memecahkan misteri tentang ceritanya.[10] Permainan di dipertunjukkan di IndieCade pada bulan Oktober.[16] Versi macOS permainan ini diluncurkan pada 31 Mei 2018, dengan alur permainan yang dimaksudkan menjadi "semirip mungkin dengan versi Windows",[17] dan versi Linux pun dirilis pada 24 April 2019.[18] Baik versi Windows maupun Linux kemudian dirilis di Itch.io pada 12 Maret 2020.[19] Pada 8 Desember 2021, para pengembang mengumumkan bahwa mereka tengah mengerjakan perilisan Nintendo Switch, PlayStation 4, dan Xbox One yang berisikan fitur-fitur baru yang dirancang untuk konsol.[20] Tanggal 11 Mei setahun kemudian, versi Switch permainannya diungkapkan sebagai bagian dari Indie World Nintendo dengan tajuk OneShot: World Machine Edition.[21] Versi-versi untuk ketiga konsol kemudian dirilis pada 22 September 2022.[9] PenerimaanPenerimaan
OneShot ditanggapi dengan ulasan-ulasan positif dari para kritikus. Di situs Metacritic, yang memberikan nilai rata-rata tertimbang dari 100 berdasarkan penilaian publikasi arus utama, versi Windows permainan ini menerima skor 80, menandakan "ulasan yang umumnya menyukai" berdasarkan delapan ulasan,[22] sementara versi Nintendo Switch memperoleh "pujian universal" dengan skor 92 dari lima ulasan.[23] Permainan ini memiliki rating persetujuan sebesar 93 persen dari 16 ulasan menurut situs OpenCritic.[24] Pada tahun 2017, OneShot dinominasikan untuk Permainan PC Terbaik Tahun Ini di Penghargaan Golden Joystick,[29][30] dan juga menerima nominasi di festival IndieCade.[16][31] Cerita dan karakter di dalamnya memperoleh pujian. Borja Ruete dari MeriStation menilai naskahnya tertulis dengan cakap dan memikat untuk panjang permainannya yang singkat. Ia mendapati hubungan antara pemain dan Niko menarik,[5] sementara Zoe Delahunty-Light dari GamesMaster menikmati menjalin persahabatan dengan Niko sepanjang permainan.[26] Pengulas Hardcore Gamer Spencer Rutledge menganggap ceritanya menyampaikan emosi dengan mudah.[2] John Walker dari Rock Paper Shotgun dan Ramón Nafria dari Vandal menyatakan bahwa para pemeran di dalamnya bersifat hangat dan ramah.[4][12] Di sisi lain, pengulas Adventure Gamers Pascal Tekaia mengatakan bahwa "perasaan alien" dalam permainannya menyulitkan pemain merasa terhubung dengan OneShot.[25] Pengarahan seni di dalamnya turut disambut hangat. Rutledge menyanjung seni permainannya,[2] sementara Delahunty-Light menggambarkan lanskapnya menawan.[26] Meskipun mendapati pewarnaan tematik di dalamnya menarik, Tekaia mengeklaim bahwa pengarahannya secara keseluruhan terlalu moderat, dengan berbagai lingkungan permainannya tampak terlampau sederhana.[25] Nafria menulis bahwa grafiknya bersahaja, tetapi cukup menarik untuk tetap membawa para pemain melalui alurnya.[12] Ruete memuji karakter dan rancangan latarnya, tetapi mengkritik grafiknya yang repetitif sebagai akibat dari pengembangan di RPG Maker.[5] Alur permainan OneShot, terutama elemen metafiktif di dalamnya, juga menjadi titik sanjungan. Walker merasa bahwa pengalamannya memainkan alur OneShot yang mendobrak dinding keempat unik,[4] dan Delahunty-Light menyebutnya imersif.[26] Tekaia memuji interaksi-interaksi serupa, tetapi berpendapat bahwa beberapa pemain mungkin tidak menyukai campur tangan permainannya dengan komputer mereka.[25] Nafria menulis bahwa aspek ini merupakan salah satu kelebihan permaiannya, tetapi merasa berjalan-jalan di lingkungan individual permainannya membosankan sekaligus membingungkan.[12] Lagu tema di dalamnya membelah opini para kritikus. Rutledge menyatakan bahwa lagu tema OneShot serasi dengan suasananya, dengan setiap daerah memiliki tema yang sesuai.[2] Tekaia mengatakan bahwa meski lagu temanya terkekang, rancangan suaranya cocok dengan musik di dalamnya.[25] Delahunty-Light menganggapnya "menghantui" layaknya sebuah mimpi buruk.[26] Di sisi yang lebih kritis, Ruete menggambarkan lagu temanya monoton, dan Nafria menyebutnya generik dan "tidak cemerlang".[12] Mengenai edisi World Machine Nintendo Switch permainan ini, yang memiliki sistem operasi tersimulasi, Lowell Bell dari Nintendo Life mengkritik kontrol kursornya dan ukuran jendela dalam permainannya, menambahkan bahwa detail piksel dalam mode jendela sulit terlihat, terutama ketika Switch dilepas dari doknya.[6] Shaun Musgrave dari TouchArcade menyatakan bahwa permainannya kehilangan sejumlah aspek akibat transisi tersebut, tetapi merasa bahwa pemain masih dapat terbawa dalam alurnya bahkan setelah permainannya mengalami perubahan.[28] Rujukan
Pranala luar |