Operasi Tannenberg
Operasi Tannenberg (bahasa Jerman: Unternehmen Tannenberg) adalah nama sandi untuk tindakan pemusnahan oleh Jerman Nazi terhadap bangsa Polandia pada awal Perang Dunia II di Eropa, sebagai bagian dari rencana Generalplan Ost Jerman di Eropa Timur. Penembakan massal dilakukan terhadap warga Polandia yang tercantum dalam daftar target Sonderfahndungsbuch Polen, yang disusun oleh Gestapo dalam kurun dua tahun sebelum invasi tahun 1939.[1] Daftar rahasia yang disusun mengidentifikasi lebih dari 61.000 warga elite Polandia, termasuk aktivis, kaum intelek, ilmuwan, rohaniwan, aktor, mantan perwira, dan lainnya, yang ditangkap atau ditembak. Warga minoritas Jerman yang tinggal di Polandia membantu menyusun daftar ini.[1] Diperkirakan hampir 20.000 warga Jerman yang tinggal di Polandia bergabung dengan organisasi yang terlibat dalam berbagai bentuk kekerasan.[2] Operasi Tannenberg diikuti oleh Intelligenzaktion, fase kedua Unternehmen Tannenberg yang diperintahkan oleh Sonderreferat Heydrich dari Berlin. Aksi ini berlangsung sampai Januari 1940. Di Pomerania, 36.000–42.000 warga Polandia, termasuk anak-anak, dibunuh sebelum akhir 1939.[3] PenerapanRencana ini diputuskan pada bulan Mei 1939 oleh Kantor Pusat II P (Polandia). Sesuai perintah Adolf Hitler, satuan khusus yang dijuluki Tannenberg dibentuk di tubuh Kantor Keamanan Utama Reich (Reichssicherheitshauptamt). Badan ini mengomandoi sejumlah satuan Einsatzgruppen yang dibentuk bersama prajurit Gestapo, Kripo dan Sicherheitsdienst (SD) yang secara teoretis diboncengi oleh Wehrmacht (angkatan bersenjata) ke wilayah-wilayah pendudukan. Tugas satuan ini adalah melacak dan menangkap orang-orang yang tercantum dalam daftar target yang telah disusun sebelum pecahnya perang.[4] Aksi fase pertama berlangsung pada Agustus 1939 ketika sekitar 2.000 aktivis organisasi minoritas Polandia di Jerman ditangkap dan dibunuh. Fase kedua dimulai pada 1 September 1939, dan berakhir pada Oktober, yang mengakibatkan sedikitnya 20.000 warga Polandia tewas dalam 760 eksekusi massal oleh satuan Einsatzgruppen, dengan bantuan dari Wehrmacht . Selain itu, formasi khusus dibentuk oleh warga minoritas Jerman yang tinggal di Polandia bernama Selbstschutz, yang anggotanya telah dilatih di Jerman sebelum perang. Formasi ini bertanggung jawab atas berbagai peristiwa pembantaian, dan karena reputasinya yang buruk, formasi ini dibubarkan oleh pemerintah Nazi setelah Kampanye September dengan memindahkannya ke formasi reguler.[5][6] Lihat juga
Referensi
Bibliografi
Pranala luar
|