Orang Serbia Kosovo
Serbia Kosovo adalah salah satu kelompok etnis di Kosovo. Terdapat sekitar 96.000 jiwa etnis Serbia pada 2014 dan sekitar 3/4 di antaranya tinggal di Kosovo Utara.[1] Setelah Albania, mereka merupakan etnis terbesar kedua di Kosovo (~ 7%). Kerajaan Serbia abad pertengahan (1217–1346) dan Kekaisaran Serbia (1346–1371) berkuasa di sebagian wilayah Kosovo dengan Prizren sebagai ibu kotanya hingga aneksasi oleh Ottoman setelah Pertempuran Kosovo (1389), yang dianggap sebagai salah satu peristiwa paling terkenal dalam sejarah Serbia. [2] Setelah itu, Kosovo merupakan bagian dari Kedespotan Serbia. Sejarah Serbia modern menganggap Kosovo pada periode ini sebagai pusat kegiatan politik, agama, dan budaya dari Serbia abad pertengahan.[3] Sejumlah bangunan bersejarah di Kosovo yang didirikan oleh dinasti Nemanjić merupakan Situs Warisan Dunia gabungan yang terdiri dari empat gereja dan biara Ortodoks Serbia. Pada periode Utsmani (1455-1913), situasi kependudukan di Kosovo mengalami fase yang berbeda. Pada abad ke-16, Patriarkhat Peć didirikan kembali dan statusnya diperkuat. Pada akhir abad ke-17, dukungan Patriarkhat kepada Monarki Habsburg selama Perang Turki Besar tahun 1683–1699 memicu migrasi penduduk Serbia ke daerah-daerah yang dikuasai Monarki Habsburg.[4] Setelah kemerdekaan Kerajaan Serbia di utara, Kosovo semakin dilirik pada pertengahan abad ke-19 sebagai "tempat lahirnya peradaban Serbia" dan dijuluki sebagai "Yerusalem Serbia".[5][6][7][8][9][10][11][12] Kosovo berhasil direbut oleh Kerajaan Serbia pada tahun 1912, setelah meletusnya Perang Balkan Pertama. Sebagai wilayah Kerajaan Yugoslavia, Kosovo terbagi ke dalam beberapa banovina. Sebelum Perang Dunia II, pemerintahan Yugoslavia di Kosovo mendatangkan orang-orang Serbia ke Kosovo untuk menambah jumlah penduduk Serbia di Kosovo dengan pendatang yang berasal dari Serbia Tengah dan Montenegro. Kebijakan ini ditinggalkan setelah PD II. Distrik Kosovo kemudian dibentuk kembali sebagai Provinsi Otonom Sosialis Kosovo. Bangsa Serbia adalah salah satu suku konstituen di provinsi itu dalam naungan Republik Sosialis Serbia. Sebagai akibat dari Perang Kosovo dan diikuti dengan pernyataan kemerdekaan pada tahun 2008, Serbia menjadi etnis terbesar kedua di Kosovo setelah Albania. Lebih dari separuh populasi Serbia di Kosovo sebelum 1999 (226.000)[13] termasuk 37.000 Romani, 15.000 Muslim dan 7.000 etnis lainnya mengungsi ke Serbia dan Montenegro tengah setelah Perang Kosovo.[14] Menurut Persetujuan Brussel 2013, didirikanlah Komunitas Kotamadya Serbia, asosiasi kotamadya dengan mayoritas penduduk Serbia di Kosovo. Referensi
|