Para Suster Reparasi Wajah Kudus
Kongregasi Kepausan Benediktin Suster-Suster Reparasi Wajah Kudus' adalah sebuah kongregasi hak kepausan wanita Katolik yang fokusnya adalah menyediakan Tindakan Reparasi kepada Yesus Kristus. Latar BelakangDevosi kepada Wajah Kudus Yesus dimulai sejak Suster Maria dari Santo Petrus, seorang biarawati Karmelit di Tours Prancis yang pada tahun 1843 melaporkan Penglihatan Yesus dan Maria di mana ia didesak untuk menyebarkan devosi kepada Wajah Suci Yesus, sebagai silih atas banyak hinaan yang diderita Yesus dalam Sengsaranya. Devosi ini selanjutnya disebarkan dari Tours melalui upaya Yang Mulia Leo Dupont (juga dikenal sebagai Rasul Wajah Suci) yang berdoa untuk tegaknya devosi selama 30 tahun, menyalakan lampu di depan lukisan gambar Yesus. Paus Leo XIII menyetujui devosi tersebut pada tahun 1885.[1] SejarahPada hari Jumat pertama masa Prapaskah 1936, Suster Maria Pierina de Micheli, seorang anggota Kongregasi Putri-Putri Yang Dikandung Tanpa Noda di Milan, melaporkan sebuah penglihatan di mana Yesus berkata kepadanya: "Aku menghendaki Wajahku, yang mencerminkan kepedihan yang terdalam dari Roh-Ku, penderitaan dan kasih Hati-Ku, jadilah lebih terhormat. Barangsiapa bermeditasi kepada-Ku, hiburlah Aku."[2] Pada tahun 1938, dia dikirim ke Roma di mana dia kemudian bertemu Sylvestrine Benediktin [[Hildebrand Gregori] ], Kepala Biara Santo Stefano del Cacco. Terinspirasi oleh upayanya untuk meningkatkan devosi kepada Wajah Suci, Grefori juga memiliki dedikasi yang sama. Suster de Micheli meninggal di Milan pada tahun 1945. Pada tahun 1950, Yang Mulia Kepala Biara Hildebrand Gregori membentuk organisasi "Prayerful Sodality" yang pada tahun 1977 menjadi Kongregasi Kepausan Suster-suster Benediktin Reparasi Wajah Kudus.[3] Pada tahun 1997, bekerja sama dengan Suster Reparasi Wajah Kudus, Kardinal Fiorenzo Angelini membentuk Institut Internasional untuk Penelitian Wajah Kristus di Roma .[4][5] Dalam suratnya tertanggal 27 September 2000 kepada Kardinal Angelini, dalam rangka peringatan 50 tahun pembentukan ordo tersebut, Paus Yohanes Paulus II menggambarkan tujuan Suster Benediktin dalam Reparasi Wajah Kudus sebagai: " Upaya tiada henti untuk berdiri di samping salib tak berujung di mana Putra Allah terus disalibkan."[4] Kongregasinya memiliki rumah di beberapa benua.Sisipkan teks yang tidak akan diformat di sini Lihat jugaReferensi
|