Parakaryon myojinensis
Parakaryon myojinensis ("selain nukleus"), juga dikenal sebagai prokariota Myojin (setelah lokalitas penemuannya: bulu seekor cacing sisik yang dikumpulkan dari ventilasi hidrotermal di Myōjin Knoll[2], Kepulauan Jepang tenggara), adalah sebuah spesies organisme bersel satu yang sangat tidak biasa, yang hanya diketahui dari satu spesimen yang dideskripsikan pada 2012. Organisme ini memiliki ciri baik prokariota dan eukariota, namun tampaknya berbeda dari kedua kelompok tersebut, membuatnya unik diantara spesimen-spesimen lain yang ditemukan sejauh ini.[1] Organisme ini merupakan satu-satunya anggota dari genus Parakaryon. StrukturOrganisme ini memiliki ciri struktural yang dapat ditemukan pada eukariota, beberapa pada prokariota, dan bahkan beberapa yang tidak ditemukan di keduanya. Tabel dibawah menunjukkan detail mengenai struktur-struktur tersebut, dengan ciri yang sama diwarnai krem.[3][4]
KlasifikasiMasih belum jelas apakah P. myojinensis dapat atau harus diklasifikasikan sebagai sebuah eukariota atau prokariota, yang merupakan dua kategori yang mencakup semua kehidupan bersel, kecuali virus, yang non-seluler dan umumnya dibedakan dengan kehidupan bersel, dan mengecualikan beberapa fosil yang memiliki bukti yang masih diperdebatkan mengenai kehidupan kuno (nanobakteri, nanoba). Organisme ini merupakan satu-satunya organisme yang memiliki posisi yang masih belum diketahui pada pohon kehidupan. Menambah kesulitan klasifikasi, hanya satu waktu organisme ini pernah ditemukan hingga saat ini, sehingga ilmuwan tidak bisa menelitinya lebih lanjut.[5] Biolog evolusioner Inggris Nick Lane mengusulkan sebuah hipotesis pada 2015 pada bukunya, bahwa keberadaan organisme ini kemungkinan besar merupakan sebuah petunjuk penting mengenai asal-usul kehidupan di Bumi, mungkin sebagai sebuah contoh abiogenesis organisme sederhana dari molekul-molekul organik yang berlanjut hingga masa kini. Fakta bahwa P. myojinensis ditemukan didekat ventilasi hidrotermal, yang sudah diusulkan sebagai kemungkinan tempat reaksi primordial untuk leluhur terawal dari seluruh bentuk kehidupan, menambah kepercayaan untuk ide ini.[6] Referensi
|