Partai Kebebasan dan Keselarasan
Partai Kebebasan dan Keselarasan (bahasa Turki: Hürriyet ve İtilâf Fırkası), sebelumnya dikenal dengan nama Uni Liberal atau Liberal Entente, adalah sebuah partai politik liberal di Kesultanan Utsmaniyah yang hidup antara tahun 1911 sampai dengan tahun 1913, selama Masa Konstitusi Kedua. Ketika masih bernama Uni Liberal/Entente, partai ini adalah partai terbesar kedua di dalam Parlemen Utsmaniyah tahun 1909. Partai tersebut berhasil mencakup hampir semua provinsi dalam Kesultanan Utsmaniyah. Program politik partai ini adalah menyokong Nasionalisasi Utsmaniyah, desentralisasi pemerintahan dan pembelaan hak minoritas etnis.[1] Partai Kebebasan dan Keselarasan didirikan pada tanggal 21 November 1911 oleh para anggota partai Turki Muda yang berseberangan dengan partai Komite Persatuan dan Kemajuan.[2][1] Partai baru ini segera menarik 70 deputi dari partai-partai yang ada sebelumnya masuk ke jajarannya. Hanya 20 hari setelah pembentukannya, Partai Kebebasan dan Keselarasan memenangi pemilihan umum sela yang dilaksanakan di Istanbul dengan selisih satu suara.[3] Partai ini adalah penantang utama partai Komisi Persatuan dan Kemajuan saat Pemilihan Umums Utsmaniyah tahun 1912, yang direkayasa partai Komisi untuk memenangkan partainya sendiri, sehinga Partai Kebebasan dan Keselarasan hanya mendapatkan 6 kursi dari total 275 kursi. Anggota terkemuka partai ini adalah Pangeran Sabahaddin, Kâmil Pasha, Rıza Tevfik Bölükbaşı, Ali Kemal, Refik Halit Karay, Rıza Nur, Mehmed Hâdî Pasha, Damat Ferid Pasha, dan Lütfi Fikri Bey. Orang dari Suku Bangsa Albania dari Kesultanan Utsmaniyah memainkan peran penting dalam partai ini, contohnya: Basri Bey Dukagjini dari Debre (saat ini Debar), Hasan Prishtina dan Midhat Frashëri (anak dari Abdyl Frashëri, yang menjadi deputi perwakilan Vilayet Ioannina di Parlemen Utsmaniyah) adalah anggota dari kesebelas pendiri partai tersebut .[1] Partai tersebut ditekan setelah Kudeta Utsmaniyah 1913 pada bulan Januari 1913, yang mana para pemimpin partai Komisi Persatuan dan Kemajuan, yaitu Ketiga Pasha, merebut kekuasaan de facto seluruh kesultanan. Partai ini baru dibentuk kembali setelah berakhirnya Perang Dunia I. Di Kesultanan Utsmaniyah setelah tahun 1918, partai tersebut dikenal karena upayanya untuk menekan dan menuntut partai Komisi Persatuan dan Kemajuan. Pemilihan umum
ReferensiCatatan
Sumber
|