Share to:

 

Pasca-Kekristenan

Pasca-Kekristenan[1] adalah hilangnya keutamaan pandangan dunia Kristen dalam urusan politik, khususnya di dunia Barat dimana Kristen yang sebelumnya berkembang, tergeser pandangan dunia alternatif seperti sekulerisme atau nasionalisme.[2] Ini meliputi pandangan dunia, ideologi, gerakan agama atau masyarakat personal yang tak lagi mengakar dalam bahasa dan anggapan Kristen, setidaknya secara eksplisit, meskipun mereka sebelumnya berada dalam lingkungan Kristen (seperti dunia Kristen).

Beberapa cendekiawan mempersengketakan penurunan global Kristen, dan sebagai gantinya memajukan hipotesis evolusi Kristen yang tak hanya membolehkannya bertahan, namun aktif menyebar pengaruhnya ke masyarakat-masyarakat kontemporer.

Catatan

  1. ^ G.C. Oosthuizen. Postchristianity in Africa. C Hurst & Co Publishers Ltd (December 31, 1968). ISBN 0-903983-05-2
  2. ^ Philip Jenkins, from "The Christian Revolution," in The Next Christendom: The Coming of Global Christianity, Oxford University Press, 2002.

Referensi

  • Liberal Religion in the Post Christian Era, Edward A. Cahill, 1974 Diarsipkan 2007-09-29 di Wayback Machine.
  • The Post Christian Mind: Exposing Its Destructive Agenda, Harry Blamires, Vine, 1999 (ISBN 1-56955-142-1).
  • "The Death of God: The Culture of Our Post-Christian Era", Gabriel Vahanian, George Braziller, NY, 1961
  • Dana MacLean Greeley, 25 Beacon Street, and Other Recollections (Boston: Beacon Press, 1971), pp. 11–12.
  • Thomas J. J. Altizer, The Gospel of Christian Atheism (Philadelphia: Westminster, 1966).
  • Thomas J. J. Altizer and William Hamilton, Radical Theology and the Death of God (Indianapolis: Bobbs-Merrill, 1966).
  • Bernard Murchland, ed., The Meaning of the Death of God (New York: Random House, 1967)
  • Phillip Jenkins, God's Continent: Christianity, Islam and Europe's Religious Crisis (Oxford: University Press, 2005)
  • Phillip Jenkins, The Christian Revolution in The Next Christendom: The Coming of Global Christianity, Oxford University Press, 2002.
  • Charles Taylor, A Secular Age(Harvard: Belknap Press, 2007).
Kembali kehalaman sebelumnya