Payung kertas minyak
Payung kertas minyak (Hanzi: 油紙傘, Pinyin: yóuzhǐsǎn, pelafalan Mandarin: [i̯ǒu̯ʈʂɨ̀sàn]) adalah sebuah jenis payung kertas yang berasal dari Tiongkok. Jenis payung tersebut kemudian menyebar ke berbagai negara Asia Timur, Selatan dan Tenggara seperti Jepang, Korea, Malaysia, Myanmar, Bangladesh, India, Sri Lanka, Thailand dan Laos, dimana jenis paling tersebut berkembang dengan karakteristik berbeda.[1] Songsong merupakan sebutan untuk sebuah payung dalam budaya Jawa. Songsong merupakan bentuk halus atau biasa disebut sebagai kromo inggil dari kata payung. Songsong biasa digunakan sebagai bahasa sehari-hari di keraton, jika sedang berbicara dengan raja atau orang yang lebih tinggi derajatnya. WarnaWarna cat dan strip menjadi pembeda yang mencolok kelas bangsawan[2] yang memiliki songsong dan rakyat biasa. Warna dasar seperti emas, putih, hijau, biru, merah tua, dan hitam biasanya menghiasi songsong agar terlihat dari jauh. Simbol strata tertinggi ditunjukkan oleh warna emas, sedangkan yang terendah ditandai oleh warna hitam. Hal tersebut selaras dengan bagaimana orang mengartikan emas sebagai simbol keagungan sedangkan hitam sebagai pertanda duka atau kematian. Namun, walaupun berwarna hitam, songsong tetaplah songsong, masih tinggi derajatnya dibanding payung. Warna Payung kertas memiliki arti. yaitu:
CatatanReferensi
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Karakasa. |