Pelanduk topi-hitam
Pelanduk topi-hitam (Pellorneum capistratum) adalah nama sejenis burung dari suku Timaliidae. Nama-nama lainnya di antaranya adalah kancilan (Sd., ada beberapa spesies yang dinamai serupa). Dalam bahasa Inggris, burung ini dikenal sebagai Rufous-browed Babbler, merujuk pada warna hitam di atas kepalanya. DeskripsiBurung yang kecil dan ramping. Di Jawa, panjang total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 16–17 cm. Bulu-bulu didominasi warna coklat dan coklat zaitun, terutama punggung, sayap dan ekor. Bagian atas kepala berwarna hitam hingga ke tengkuk, diapit oleh sepasang garis alis mata yang berwarna kuning tua jingga di depan dan putih di sebelah belakang. Pipi (di depan mata) dan pelipis (di belakang mata) abu-abu. Penutup telinga berwarna jingga kecoklatan. Sisi bawah tubuh (dagu, dada, perut, hingga pantat) berwarna jingga kecoklatan, diselingi sepetak warna putih di bagian leher depan. Bulu-bulu di bagian dalam berwarna kelabu kehitaman. Iris mata merah kecoklatan; paruh sebelah atas kehitaman, sebelah bawah abu-abu keputihan; kaki merah ungu kecoklatan. Paruh (culmen) 1,5 cm, sayap 7 cm, ekor 4,5 cm dan kaki (tarsus) 4 cm. PenyebaranPelanduk topi-hitam menyebar di Semenanjung Malaya, Sumatra, Borneo dan Jawa. Burung ini merupakan jenis yang umum di hutan-hutan dataran rendah sampai ketinggian 700 m, meski di Borneo diketahui juga didapati pada tempat-tempat yang lebih tinggi. Di Jawa bagian timur banyak menghuni daerah perbukitan. SuaraBurung yang pemalu dan bergerak diam-diam di antara ranting dan dedaunan semak belukar atau tumbuhan bawah yang rapat. Habitat dan kebiasaanMenyukai bagian bawah hutan primer atau sekunder dekat permukaan tanah, Di alam liar, biasanya jenis burung Pelanduk ini mendiami area dataran rendah sampai perbukitan dengan ketinggian mencapai 700 meter di atas permukaan laut. burung ini berburu sendirian, berpasangan atau dalam kelompok kecil. Sesekali ia turun ke atas tanah. Mangsanya adalah aneka serangga kecil-kecil, ulat, cacing, tempayak dan siput. Sering pula ditemukan di lingkungan hutan bambu. ReproduksiDi Jawa, diketahui bersarang pada bulan-bulan Februari-April, Agustus, September, dan Desember. Sarang dibuat di semak-semak pohon salak atau yang serupa, dekat permukaan tanah, berbentuk cawan dari jalinan daun-daunan, akar dan ranting, serta serat-serat tumbuhan. Telur dua butir, l.k. 21 mm x 15 mm, berbintik halus abu-abu dan ungu. Referensi
Bahan bacaan
Pranala luar
|