Share to:

 

Pemakaman janin


Permakaman janin di Zojo-ji, Tokyo, Jepang.

Permakaman janin adalah permakaman yang diperuntukkan bagi janin-janin bayi yang meninggal saat dilahirkan atau hasil pengguguran.[1] Salah satu contoh tempat tersebut misalnya adalah terdapat pada Zojo-ji, Tokyo. Di setiap makam dipasangkan boneka yang dilengkapi dengan pakaian dan tulisan-tulisan bagi yang dikuburkan di sana.[2] Ritual yang terkait di Jepang disebut sebagai Mizuko kuyō (secara harfiah berarti "prosesi anak-air").[3]

Makam Jizōson dan Ksitigarbha

Di Jepang, pembagian bagian jenis makam untuk anak berumur kurang dari 16 tahun, termasuk di dalamnya janin, disebut sebagai Jizōson-bo (Jepang: 地蔵尊墓, Jizōson-bo; makam Jizō. Jizō Bosatsu (Ksitigarbha Bodhisattva) dipercaya sebagai dewa pelindung anak-anak dari setan yang datang dari neraka. Beberapa anak kecil bisa dibuatkan satu saja "makam Jizō" walaupun secara fisik tidak dimakamkan di sana. Nama bayi yang meninggal ditulis di sisi kanan nisan, karena di bagian depan sudah terdapat rupang Jizō.[4]

Rupang Jizō (地蔵) diletakkan sebagai ungkapan rasa bersalah dari orang tua yang telah menggugurkan janin dengan sengaja, ibu yang mengalami keguguran, atau orang tua yang memiliki anak kecil yang meninggal. Di depan patung O-jizo-san sering diletakan persembahan berupa mainan anak atau makanan ringan yang disukai anak-anak.[5][6]

Rujukan

  1. ^ Anthony Zimmerman, Grieving the Unborn in Japan, The Catholic World Report, February 1996 Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine.
  2. ^ Rachel Macon, Through the Zojoji Door to the city, Blogspot.com, 2006
  3. ^ Meredith Underwood, Strategies of Survival: Women, Abortion, and Popular Religion in Contemporary Japan, Journal of the American Academy of Religion, Vol. 67, No. 4. (Dec., 1999), pp. 739-768, Articles, Review Essay, and Response on the Theme of "Abortion and Mizuko Kuyō in Japan"
  4. ^ "Katei hanei no genri to haka: dai jūichi-kai "kodomo wa sakashibo"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-02-19. Diakses tanggal 29 September. 
  5. ^ Fleur, William L. (1994). Liquid life : abortion and Buddhism in Japan. Princeton University Press. ISBN 0-6910-2965-2. 
  6. ^ Hori, Ichiro. Japanese religion: a survey. 


Kembali kehalaman sebelumnya