Pembantaian MetekelPembantaian Metekel merupakan peristiwa pembantaian pada masa konflik Metekel yang terjadi pada malam 22-23 Desember 2020, di Bikuji kebele, Zona Metekel, Region Benishangul-Gumuz, Etiopia. Selain menimbulkan korban jiwa, rumah-rumah penduduk juga dibakar pada insiden ini.[1][2] Pada 23 Desember 2020, Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia menghitung korban tewas sebanyak 100 orang.[1] Pihak berwenang segera bertindak dengan membunuh 42 tersangka dan menangkap tujuh pejabat.[3][4] Latar belakangSerangkaian pembantaian terjadi di Zona Metekel selama 2019-2020. Otoritas regional dan federal saling berbeda pendapat dalam menanggapi konflik.[2] Pembantaian 22-23 Desember merupakan satu dari beberapa peristiwa pembantaian terkait etnis lainnya di Ethiopia selama akhir 2020.[1] PembantaianPembantaian dan pembakaran rumah terjadi pada malam hari dari tanggal 22 hingga 23 Desember 2020 di Bikuji Kebele di Zona Metekel. Saksi Tesfahun Amogne mengatakan bahwa warga telah dikepung oleh 500 orang bersenjata. Dia mengatakan bahwa pasukan keamanan telah "berulang kali diberitahu", dan datang terlambat setelah para penyerbu pergi.[2] Badan Media Massa Amhara menggambarkan para korban sebagai suku Amhara dan pembunuhan itu "menargetkan etnis".[2] Perkiraan jumlah korban tewas termasuk 90,[2] 100 (Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia, EHRC), dan 200 (Gerakan Nasional Amhara).[1] Berdasarkan wawancara dengan lima saksi, Amnesty International menggambarkan pelakunya sebagai suku Gumuz dan korbannya merupakan etnis Amhara, Oromo dan Shinasha, yang dipandang sebagai pendatang oleh orang-orang Gumuz.[1] TanggapanPasukan Pertahanan Nasional Ethiopia (ENDF) merespons pembantaian tersebut dengan membunuh 42 orang yang dituduh oleh media pemerintah terlibat dalam pembantaian tersebut. Aparat keamanan Region Benishangul-Gumuz menangkap tujuh pejabat yang dianggap bertanggung jawab atas pembantaian tersebut.[3][4] Referensi
|