Pembantaian Palliyagodella
Pembantaian Palliyagodella dilakukan oleh Liberation Tigers of Tamil Eelam (LTTE) terhadap sebagian besar penduduk Muslim di desa Palliyagodella yang terletak di utara Sri Lanka, yang pada saat itu berada di perbatasan dengan daerah yang dikuasai oleh Macan Tamil. Peristiwa ini merupakan pembantaian warga sipil Muslim terbesar oleh LTTE. Saksi mata mengklaim bahwa sekitar 285 pria, wanita dan anak-anak, sekitar sepertiga dari populasi desa, dibunuh oleh 1000 pasukan pemberontak;[1] namun, pemerintah Sri Lanka menyatakan bahwa pemberontak berjumlah 150 orang dan membunuh 166 hingga 171 orang.[2][3] Seluruh korban adalah Muslim, kecuali 40 lainnya yang merupakan warga Sinhala.[1] Sebelum pembantaian terjadi, ketegangan antara LTTE dan komunitas Muslim mulai meningkat. Penduduk desa Palliyagodella meminta perlindungan kepada militer Sri Lanka dari gangguan LTTE. Pasukan Sri Lanka memberikan senapan ke penduduk Muslim, tapi ini tidak cukup untuk membendung serangan LTTE. LTTE melempar granat ke masjid-masjid yang menewaskan sekitar 40 orang lalu membantai lebih banyak orang dengan parang dan senjata lainnya. Empat puluh lima anak termasuk di antara korban, begitu pula wanita hamil yang tewas bersama bayi yang dikandungnya. LTTE menghentikan pembantaian tersebut pada pukul 8 ketika helikopter militer Sri Lanka tiba.[1] Anggota wanita LTTE dan tentara anak juga terlibat dalam kejadian berdarah ini.[4] Referensi
Bacaan lebih lanjut
|