Pemilihan Gubernur Banten 2001
Pemilihan Gubernur Banten 2001 adalah pemilihan untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Banten periode 2002–2007. Pemilihan ini diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten (DPRD Provinsi Banten) yang dilaksanakan pada 3 Desember 2001.[1] Pemilihan umum ini dimenangkan oleh pasangan Djoko Munandar-Ratu Atut Chosiyah dengan perolehan suara 53,62%, diikuti oleh Ace Suhaedi-Mamas Chaerudin dengan perolehan suara 33,33% dan Herman Haeruman-Ade Sudirman dengan perolehan suara 7,24%. Pemilihan ini sebelumnya sempat ditunda hingga akhirnya Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno menetapkan 3 Desember 2001 sebagai pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten. AgendaBerikut adalah jangka waktu dalam Pemilihan Gubernur Banten 2001:
CalonPasangan calonDjoko MunandarDjoko Munandar merupakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Banten. Djoko didukung oleh Fraksi Golongan Karya (Golkar) dan Fraksi PPP untuk menjadi calon Gubernur. Fraksi Golkar mengusung kadernya, yaitu Ratu Atut Chosiyah untuk menjadi calon Wakil Gubernur mendampingi Djoko Munandar. Partai politik yang mendukung pasangan calon ini berjumlah 24 kursi. Ace Suhaedi MadsupiAce Suhaedi dan Mamas Chaerudin didukung oleh Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Fraksi Amanat Bintang Keadilan (ABK) yang terdiri dari Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan (PK). Partai politik yang mendukung pasangan calon ini berjumlah 36 kursi. Mamas merupakan seorang anggota DPR RI Fraksi PDI-P daerah pemilihan Kabupaten Lebak sejak 1 Oktober 1999 yang diduga tidak memiliki ijazah Sekolah Menengah Umum (sekarang Sekolah Menengah Atas) atau sederajat berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah Nomor 151 tahun 2000. Ace diisukan mengalihkan dukungannya kepada Djoko–Atut sehingga Mamas harus berjuang sendiri sebagai kandidat pasangan calon. Herman HaerumanHerman Haeruman merupakan Staf Ahli Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas). Herman didampingi oleh seorang birokrat di Departemen Luar Negeri, yaitu Ade Sudirman. Pasangan calon ini didukung oleh Fraksi Al-Bantani yang terdiri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nahdlatul Ummat (PNU), Partai Keadilan dan Persatuan (PKP), Partai Persatuan (PP), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), Partai Politik Islam Indonesia Masyumi (PPII), Partai Masyumi Baru dan Partai Daulat Rakyat (PDR), masing-masing memiliki 1 kursi di DPRD Provinsi Banten. PotensialBerikut adalah daftar bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten yang telah ditetapkan oleh DPRD Provinsi Banten tertanggal 3 Oktober 2001:[3]
IsuKorupsiDPRD Provinsi Banten membantah adanya dugaan kasus korupsi senilai Rp20.000.000.000.[4] Hal ini dikatakan wajar apabila isu tersebut tersebar dikarenakan jabatan gubernur adalah jabatan politik yang diperebutkan partai karena adanya kepentingan dalam hal tersebut. Hasil
Daftar pustaka
Referensi
|