Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan untuk penjelasan ilmiah; bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis. Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat, berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.
Penapis tumor adalah suatu tes untuk melakukan penapisan/penyaringan untuk mengetahui kemungkinan adanya tumor/kanker, kadang kala penapis tumor disebut juga penanda tumor (tumor marker). Penapis tumor adalah tanda biologis yang ditemukan pada darah, air seni, bagain tubuh lainnya yang lunak yang akan meningkat dengan adanya kanker. Terdapat berbagai penapis tumor, hanya sedikit yang bersifat spesifik dan biasanya bersifat umum, tetapi memiliki kecenderungan terhadap suatu jenis kanker tertentu, dan digunakan oleh ilmu tentang kanker (onkologi) untuk mendeteksi keberadaan kanker. Peningkatan level dari penapis tumor dapat mengindikasikan kanker, tetapi banyak pula sebab yang menyebabkan peningkatan tersebut.
Penapis tumor dapat diproduksi secara langsung oleh sel tumor atau bukan sel tumor sebagai akibat adanya tumor. Kebanyakan penapis tumor adalah antigen tumor, tetapi tidak semua antigen tumor dapat digunakan sebagai penapis tumor.
Meskipun mammography, ultrasonography, computed tomography, magnetic resonance imaging scans, dan penapis tumor berkala dapat menentukan tingkat beratnya kanker dan tingkat penyembuhan kanker, tetapi penapis tumor bukanlah tes diagnosis yang tentu/pasti. Diagnosis ditegakkan melalui biopsi.[1]Kolonoskopi tanpa pengambilan contoh, juga bukan alat diagnosis, tetapi contoh yang diambil melalui kolonoskopi dan dilakukan biopsi baru dapat dikatakan penegakan diagnosis.
Penggunaan
Penggunaan penapis tumor dapat digolongkan sebagai berikut:[2]
Penapisan untuk kanker yang umum di masyarakat. Contohnya: peningkatan prostate specific antigen (PSA) mungkin adalah kanker prostat. Sebaiknya dilakukan USG prostat terlebih dahulu sebelum penapisan tumor dilakukan, jika prostat belum membesar melebihi batas, maka mungkin pembesaran tersebut karena meningkatnya usia (pembesaran normal) dan tidak diperlukan penapisan tumor.
Pemantauan pasien kanker setelah suatu tindakan penyembuhan. Contoh: peningkatan AFP pada pasien anak-anak yang sebelumnya dilakukan tindakan untuk menyembuhkan teratoma dapat berakibat kambuh (relapse) dengan endodermal sinus tumor.
Diagnosis dari jenis tumor tertentu, terutama di otak dan bagian lainnya yang tidak memungkinkan dilakukannya biopsi.
Seperti dinyatakan di BMJ 2009, penapis tumor secara umum tidak dapat digunakan untuk melakukan diagnosis kanker, tetapi berguna dalam kasus kanker tertentu, sebagai penapis tumor/kanker.[3] Penggunaan penapis tumor tanpa mengetahui kegunaannnya menimbulkan penggunaan penapis tumor pada darah yang tidak semestinya, yang juga menyebabkan ketidaktepatan penyelidikan lanjut yang berlebihan terhadap kanker.[4]
Penapis tumor berganda
Terdapat 4 hal yang harus dipertimbangkan dalam penggunaan penapis tumor:
Sensitifitas, tak ada penapis tumor yang benar-benar 100% sensitif, oleh karenanya beerapa tumor tetap tidak terdeteksi oleh penapis tumor tunggal (bukan berganda)
Spesifisitas/kekhasan, hanya penapis tumor M2-PK untuk kanker usus besar yang mencapai 95% spesifisitas
Negatif palsu, hasilnya negatif, tetapi sebenarnya positif, sangat berbahaya; hingga saat ini hanya penapis tumor M2-PK yang menganalisis DNA tidak memiliki negatip palsu, dan jika negatif ya pasti negatif untuk jenis-jenis kanker tertentu
Positif palsu, hasilnya positif, tetapi pada kenyataannya negatif, karena hasilnya positif, maka tindak lanjut dengan tes lainnya atau bahkan biopsi perlu dilakukan
Penapis tumor berganda memberikan hasil yang lebih pasti; gabungan tes tersebut adalah:[1]
Usus besar: M2-PK, jika M2-PK tidak tersedia, maka dapat dites CEA, CA 19-9, CA 125
Payudara: CEA, CA 15-3, Cyfra 21-1
Rahim dan kantung telur: CEA, CA 19-9, CA 125, AFP, BHCG
Ginjal hingga pelepasan: CEA, CA 19-9, CA 125, Cyfra 21-1, SCC
Prostat: PSA, FPSA and ratio
Testis: AFP, BHCG
Pankreas/lambung: CEA, CA 19-9, CA 72-4
Hati: CEA, AFP
Oesophagus: CEA, Cyfra 21-1
Thyroid: CEA, NSE
Paru-paru: CEA, CA 19-9, CA 125, NSE, Cyfra 21-1 (Pada 95% persentil sensivitas Cyfra 21-1 adalah 79%, sedangkan untuk SCC dan CEA adalah 41% dan 31% berturut-turut)[5] Ternyata penapis tumor M2-PK juga berguna untuk menapis kanker paru-paru dan lebih baik daripada SCC dan NSE,[6] sehingga jika diperkirakan masih normal, cukup melakukan penapisan tumor menggunakan M2-PK saja.
^ abOremek, G; Kukshaĭte, R; Sapoutzis, N; Ziolkovski, P (2007). "The significance of TU M2-PK tumor marker for lung cancer diagnostics". Klinicheskaia meditsina. 85 (7): 56–8. PMID17882813.
^Haug, U; Rothenbacher, D; Wente, M N; Seiler, C M; Stegmaier, C; Brenner, H (2007). "Tumour M2-PK as a stool marker for colorectal cancer: Comparative analysis in a large sample of unselected older adults vs colorectal cancer patients". British Journal of Cancer. doi:10.1038/sj.bjc.6603712.
^Lüftner, D; Mesterharm, J; Akrivakis, C; Geppert, R; Petrides, PE; Wernecke, KD; Possinger, K (2000). "Tumor type M2 pyruvate kinase expression in advanced breast cancer". Anticancer research. 20 (6D): 5077–82. PMID11326672.
^Benesch, C; Schneider, C; Voelker, HU; Kapp, M; Caffier, H; Krockenberger, M; Dietl, J; Kammerer, U; Schmidt, M (2010). "The clinicopathological and prognostic relevance of pyruvate kinase M2 and pAkt expression in breast cancer". Anticancer research. 30 (5): 1689–94. PMID20592362.
^Oremek, GM; Sapoutzis, N; Kramer, W; Bickeböller, R; Jonas, D (2000). "Value of tumor M2 (Tu M2-PK) in patients with renal carcinoma". Anticancer research. 20 (6D): 5095–8. PMID11326675.
^Wechsel, HW; Petri, E; Bichler, KH; Feil, G (1999). "Marker for renal cell carcinoma (RCC): The dimeric form of pyruvate kinase type M2 (Tu M2-PK)". Anticancer research. 19 (4A): 2583–90. PMID10470199.
^Schneider, J; Peltri, G; Bitterlich, N; Philipp, M; Velcovsky, HG; Morr, H; Katz, N; Eigenbrodt, E (2003). "Fuzzy logic-based tumor marker profiles improved sensitivity of the detection of progression in small-cell lung cancer patients". Clinical and experimental medicine. 2 (4): 185–91. doi:10.1007/s102380300005. PMID12624710.
^Hardt, PD; Ngoumou, BK; Rupp, J; Schnell-Kretschmer, H; Kloer, HU (2000). "Tumor M2-pyruvate kinase: A promising tumor marker in the diagnosis of gastro-intestinal cancer". Anticancer research. 20 (6D): 4965–8. PMID11326648.
^ abKumar, Yogesh; Tapuria, Niteen; Kirmani, Naveed; Davidson, Brian R. (2007). "Tumour M2-pyruvate kinase: A gastrointestinal cancer marker". European Journal of Gastroenterology & Hepatology. 19 (3): 265. doi:10.1097/MEG.0b013e3280102f78.
^Kaura, B; Bagga, R; Patel, FD (2004). "Evaluation of the Pyruvate Kinase isoenzyme tumor (Tu M2-PK) as a tumor marker for cervical carcinoma". The journal of obstetrics and gynaecology research. 30 (3): 193–6. doi:10.1111/j.1447-0756.2004.00187.x. PMID15210041.
^Ahmed, AS; Dew, T; Lawton, FG; Papadopoulos, AJ; Devaja, O; Raju, KS; Sherwood, RA (2007). "M2-PK as a novel marker in ovarian cancer. A prospective cohort study". European journal of gynaecological oncology. 28 (2): 83–8. PMID17479666.