Share to:

 

Pengaturan balap

Dalam olahraga bermotor, pengaturan balap, pengaturan mobil atau pengaturan kendaraan adalah serangkaian penyesuaian yang dilakukan pada kendaraan untuk mengoptimalkan perilakunya ( kinerja, penanganan, keandalan, dll.) untuk kondisi tertentu. Pengaturan kendaraan bervariasi karena berbagai alasan, mulai dari cuaca, preferensi pengemudi/pengendara, dan karakteristik trek balap. Bertentangan dengan kesalahpahaman umum, penyetelan tidak digunakan untuk memaksimalkan kinerja mesin, namun untuk mengoptimalkannya pada lintasan yang digunakan. Misalnya, pembalap sepeda motor sering kali melakukan penyetelan ulang mesin mereka untuk mengurangi performa dan keluaran tenaga guna memastikan akselerasi sepeda motor sesuai dengan prediksi.

Biasanya suku cadang kendaraan yang dapat disetel meliputi peredam kejut dan anti-roll bar (suspensi), roda gigi rasio dan diferensial , ban tekanan dan jenis, sayap sudut, roda jari kaki dan sudut camber, bias rem, kemudi kunci dan ketinggian pengendaraan.

Komponen

Sebelum perlombaan, setiap kendaraan balap harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing trek balap untuk mencapai performa terbaik dalam kompetisi. Tujuannya biasanya untuk mencapai waktu putaran minimum atau kecepatan maksimum. Pada batas area cengkeraman ban, semua parameter yang mempengaruhi menjadi relevan.

Parameter yang mempengaruhi, misalnya:

  • Bulu
  • Pembatas perjalanan musim semi
  • Peredam kejut
  • Stabilisator
  • Bantalan roda pendaratan
  • Penyangga penguat
  • Geometri gandar (trek, camber, kastor, perbedaan lintasan, penyebaran ...)
  • Geometri kemudi
  • Kinematika sumbu
  • Ban (tipe, kompon, geometri, tekanan, slip…)
  • Berat kendaraan
  • Pusat gravitasi sasis
  • Distribusi berat
  • sumbu putar
  • Keseimbangan rem
  • alat bantu mengemudi elektronik
  • Alat bantu aerodinamis (flap, sayap, diffuser)
  • Kunci diferensialn
  • Desain roda gigi
  • Rasio poros belakang

Lainnya

Tugas umum saat membuat pengaturan kendaraan sebagai bagian dari kompetisi adalah menetapkan perilaku mengemudi netral setepat mungkin pada batasnya. Kendaraan tidak boleh understeer atau oversteer pada batasnya.

Selain itu, menurunkan pusat gravitasi selalu membantu meningkatkan penanganan dan mengurangi risiko terguling. Menambah lebar lintasan memiliki efek serupa, namun memerlukan kompromi dalam kelincahan kemudi. Pegas dan/atau peredam kejut yang lebih kaku, baik depan maupun belakang, umumnya meningkatkan kualitas berkendara dengan mengorbankan kenyamanan benturan kecil. Pengaruh dan momen inersia massa yang tidak pegas dan berputar mungkin juga perlu diperhitungkan; mis. mis. melalui penggunaan velg ringan.

Kembali kehalaman sebelumnya