Pengepungan Buda (1686)
Pengepungan Buda (1686) adalah sebuah pertempuran sengit yang berlangsung antara Liga Suci melawan Kesultanan Utsmaniyah. Liga suci berhasil merebut kota Buda seusai pengepungan yang panjang. Kemenangan Liga Suci mengakhiri kekuasaan Turki selama 143 tahun di kota ini. PengepunganPada tahun 1686, setelah kegagalan pengepungan Buda selama dua tahun, Liga Suci kembali melancarkan serangan untuk merebut kota ini. Kali ini pasukan Liga Suci jauh lebih besar dan terdiri dari 65.000-100.000 pasukan,[1] termasuk orang Jerman, Hungaria, Kroasia, Belanda, Inggris, Spanyol, Ceko, Italia, Prancis, Bourgogne, Denmark, Swedia, dan sukarelawan-sukarelawan Eropa lainnya. Sementara itu, garnisun Utsmaniyah hanya berjumlah 7.000 orang. Pengepungan dimulai pada pertengahan Juni 1686. Pada 27 Juli, pasukan Liga Suci melancarkan serangan besar-besaran, tetapi mereka berhasil dipukul mundur dengan korban jiwa sebesar 5.000 orang. Bala bantuan Turki yang dipimpin oleh Wazir Agung Sarı Süleyman Paşa tiba di Buda pada pertengahan Agustus, tetapi pasukan Utsmaniyah yang dikepung (yang dipimpin oleh Abdurrahman Abdi Arnavut Pasha) tidak dapat melancarkan serangan untuk membuka jalan dan kemudian gugur dalam pertempuran.[4] Pangeran Eugene dari Savoia dan pasukan dragoonnya tidak turut terlibat secara langsung, tetapi berhasil mengamankan bagian belakang pasukan mereka dari bala bantuan Turki. Pembantaian Yahudi dan MuslimSetelah kota Buda berhasil ditaklukkan, pasukan Kristen melampiaskan amarah mereka kepada umat Muslim. Eropa pada masa itu merasa sangat terancam dengan Turki dan perasaan ini semakin diperkuat oleh laporan mengenai kekejaman orang Turki terhadap warga Kristen. Akibatnya, 3.000 orang Turki dibantai oleh pasukan kekaisaran. Orang Yahudi di kota Buda turut menjadi korban.[5] Orang Yahudi lebih ditoleransi oleh Kesultanan Utsmaniyah daripada Habsburg,[2] sehingga mereka membantu Turki[6] dan dianggap sebagai sekutu Turki.[2] Setelah jatuhnya kota Buda, komunitas Yahudi di Buda hampir sepenuhnya dimusnahkan.[2][7] Kurang lebih setengah dari 1.000 orang Yahudi dibantai,[8] sementara ratusan orang Yahudi dan 6.000 orang Muslim dijual sebagai budak atau ditawan untuk dimintai tebusan[8][9] sebagai "hukuman" atas kesetiaan mereka kepada Utsmaniyah.[8][10] Rumah dan harta benda orang Yahudi dijarah dan dihancurkan.[10] Kebanyakan orang Yahudi yang tersisa di Buda[7] dan di Hungaria mundur bersama dengan tentara Utsmaniyah.[7][11] Catatan kaki
|