Perangkat lunak gratisPerangkat lunak gratis atau peranti cuma-cuma (bahasa Inggris: freeware) adalah perangkat lunak, biasanya milik perorangan dan dilindungi hak cipta, yang diagihkan ke pengguna akhir secara cuma-cuma dan tidak memungut bayaran apa pun. Saat ini tidak ada lisensi, perjanjian hak, atau persetujuan lisensi pengguna akhir yang menjelaskan secara perinci apa itu freeware; setiap penerbitan perangkat lunak dapat memiliki aturan sendiri terkait freeware. Misalnya, ada penerbit yang mengizinkan modifikasi, pengagihan ulang, atau rekayasa balik tanpa seizin pencipta, sedangkan yang lainnya justru melarang.[1][2][3] Tidak seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka, yang kebanyakan juga disediakan gratis, kode sumber perangkat lunak gratis biasanya tertutup.[1][3][4][5] Perangkat lunak gratis dapat memberikan manfaat bagi pembuatnya, seperti meningkatkan nilai jual bagi versi yang lebih lengkap seperti model bisnis freemium dan perangkat kongsi (shareware).[6] SejarahKata freeware muncul 1982[7] oleh Andrew Fluegelman, yang ingin menjual PC-Talk, aplikasi komunikasi buatannya, di luar kanal distribusi komersial.[8] Fluegelman mendistribusikannya melalui metode yang kelak dikenal dengan nama shareware.[9] Pada 1980-an dan 1990-an, kata freeware sering juga digunakan untuk perangkat lunak yang didistribusikan tanpa kode sumber.[3][10] PengertianLisensi perangkat lunakPerangkat lunak gratis dapat digunakan tanpa membayar. Perangkat lunak gratis dapat memiliki fungsi yang lengkap dalam jangka waktu tak terbatas, ataupun memiliki fungsi terbatas yang dapat ditingkatkan melalui pembelian atau sebagai suatu shareware (kongsi).[11] Berbeda dengan apa yang dimaksud perangkat lunak bebas menurut Yayasan Perangkat Lunak Bebas, pencipta perangkat lunak gratis biasanya membatasi hak pengguna untuk menggunakan, menyalin, mendistribusikan, memodifikasi, membuat turunan, atau merekayasa balik perangkat lunak itu.[1][2][12][13] Lisensi perangkat lunak dapat memberlakukan ketentuan pembatasan lain;[14] seperti menggratiskan "untuk keperluan pribadi dan nonkomersial saja",[butuh rujukan] atau melarang penggunaannya pada jaringan, peladen, atau kombinasi dengan perangkat lunak lainnya.[12][13] Pembatasan ini dapat dibutuhkan menurut lisensi, atau diatur sedemikian rupa oleh perangkat lunak, seperti tidak diizinkan bekerja dalam jaringan.[butuh rujukan] Keterkaitan dengan jenis lisensi lainKementerian Pertahanan Amerika Serikat mendefinisikan "perangkat lunak sumber terbuka" (yaitu bebas (free) atau bebas dan sumber terbuka (free and open-source)), berbeda dengan "gratis (freeware)" atau "kongsi (shareware)"; itu adalah perangkat lunak yang "Pemerintah tidak memiliki akses ke kode sumber".[4] Kata free merujuk pada harga jual perangkat lunak, yang biasanya milik perorangan dan didistribusikan tanpa kode sumber. Berbeda dengan kata free dalam free software, itu artinya kebebasan bagi pengguna seperti menjalankan program untuk berbagai tujuan, memodifikasi dan mendistribusikan ulang kepada siapa pun, dan terkadang dapat dijual dengan harga tertentu. Menurut Yayasan Perangkat Lunak Bebas, freeware merupakan kategori yang memiliki penafsiran longgar dan tidak memiliki definisi yang jelas, meski yayasan itu menyatakan bahwa perangkat lunak bebas (bebas; tanpa pembatasan dengan menyediakan kode sumber) tidak dapat disebut freeware.[3] Lain halnya dengan Oxford English Dictionary yang secara sederhana menyebut freeware sebagai "bebas dari biaya (meski ada saran bagi pengguna untuk melakukan donasi ke penyedia)".[15] Produk-produk freeware dapat dirilis bersama dengan versi berbayar yang memiliki fitur yang banyak atau lisensi yang kurang restriktif, yang dikenal dengan istilah freemium ("free" + "premium"), karena versi ini adalah versi yang lebih sederhana daripada versi berbayarnya.[16] Keduanya bisa membagi kode sumber, dengan menggunakan compiler flag untuk menentukan bagaimana perangkat lunak ini bisa dibuat. Contohnya, BBEdit memiliki edisi BBEdit Lite yang memiliki sedikit fitur. XnView tersedia gratis untuk pribadi tetapi harus dilisensikan jika ingin digunakan untuk komersial. Kadang versi yang gratis itu berisi iklan, misalnya DivX. Perangkat lunak beriklan (adware) dan gratis dengan pendaftaran (free registerware) juga memiliki kemiripan dengan perangkat lunak gratis. Perangkat lunak beriklan sama sekali tidak memberikan bayaran lisensi, tetapi alih-alih menampilkan iklan untuk membiayai pengembangan perangkat lunak dan juga sebagai sumber pendapatan. Perangkat lunak gratis dengan pendaftaran mewajibkan pengguna untuk melanggan penerbit sebelum bisa menggunakan produknya. Meski produk komersial dapat mewajibkan pendaftaran untuk memastikan pengguna sudah menerima lisensi, free registerware justru tidak.[17][18][19][20] Creative Commons
Creative Commons menyediakan sejumlah seri lisensi yang dapat digunakan oleh ciptaan yang diatur undang-undang hak cipta termasuk perangkat lunak,[21] yang mengizinkan penciptan melisensikannya secara freeware dengan aman secara hukum dan menghormati hukum internasional.[22][23][24] Sejumlah perangkat lunak gratis dapat dilisensikan dengan pembatasan Creative Commons seperti Nonkomersial (NC) dan Tanpa Turunan (ND).[riset asli?] Contoh-contohnya, seperti The White Chamber, Mari0, atau Assault Cube,[25] yang dilisensikan dengan CC BY-NC-SA: boleh dibagikan, tetapi tidak boleh dijual. PembatasanPerangkat lunak gratis tidak mengandalkan promosi komersial secara ekonomis. Pada Mei 2015 ruang beriklan Google AdWords dibatasi dengan "sumber otoritatif",[26] sehingga situs web dan blog adalah sumber utama informasi yang dapat menyediakan perangkat lunak gratis yang berguna dan bukan perangkat lunak pengganggu. Namun, banyak majalah komputer atau koran yang menyediakan kolom penilaian untuk perangkat lunak gratis serta menyertakan CD atau media penyimpanan lain yang berisi perangkat lunak gratis. Perangkat lunak gratis terkadang juga dipaketkan dengan produk seperti kamera digital atau pemindai. Perangkat lunak gratis sering dikritik sebagai "(proyek) tak berkelanjutan" karena memerlukan entitas tunggal yang bertanggung jawab untuk memutakhirkan dan meningkatkan produk, yang berhak melepaskannya secara gratis.[16] Proyek perangkat lunak gratis ada juga yang merupakan program tunggal yang tidak menyediakan janji atau harapan untuk dikembangkan lebih lanjut. Bahkan ada yang menyediakan kode sumber seperti layaknya perangkat lunak bebas, sehingga pengguna pengguna dapat membuat perubahannya sendiri, tetapi kode ini masih memiliki perjanjian lisensi dan tidak bisa dianggap sebagai bebas. Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|