Peretasan otomotifPeretasan otomotif adalah akses tidak sah yang dilakukan pada perangkat keras, perangkat lunak, dan sistem kendaraan tanpa melalui izin pemilik kendaraan. Komputer-komputer yang disebut unit kontrol elektronik (Electronic Control Unit atau ECU) mengendalikan mobil modern dengan cara berkomunikasi satu sama lain melalui protokol dan jaringan komunikasi. Mobil modern yang memiliki kemungkinan besar untuk diretas adalah mobil yang memiliki lebih dari 100 ECU dan baris kode yang tidak terhitung jumlahnya.[1] Peretasan otomotif mulai terjadi tahun 2005, saat produsen mobil mulai menambahkan fitur pintar pada kendaraan yang mereka produksi dan fitur pintar tersebut terus berkembang sampai dengan saat ini.[2] Laporan dari Upstream Security menyebutkan bahwa kasus keamanan berkaitan dengan peretasan otomotif meningkat sebesar 225% dari tahun 2018 hingga 2021. Sebanyak 85% adalah serangan yang dilakukan dari jarak jauh.[3] Jenis peretasan otomotifPeretasan otomotif tergantung pada jenis kendaraan. Jenis peretasan otomotif yang paling umum adalah sebagai berikut: Fob kunci atau key fob dalam industri otomotif adalah perangkat yang digunakan untuk mengunci atau membuka kunci pintu kendaraan. Peretasan key fob adalah sebuah cara peretas menangkap dan menggandakan sinyal dari key fob menggunakan perangkat peretas. Cara ini bisa membuat peretas membuka kunci kendaraan.[2] Aplikasi seluler yang ada di industri otomotif membuat peretas bisa mendapatkan cara untuk mengakses kendaraan seseorang. Aplikasi seluler bisa berupa aplikasi GPS, aplikasi pelacakan mobil, dan sebagainya. Aplikasi seluler pada industri otomotif akan menyimpan banyak data. Jika peretas mampu melakukan peretasan pada aplikasi seluler, maka data pengguna akan bisa diekploitasi oleh para peretas, bahkan peretas bisa mengendalikan kendaraan dari jarak jauh.[2] Peretasan server adalah cara yang dipakai oleh peretas dengan membobol server pusat perusahaan otomotif. Perusahaan otomotif menggunakan server untuk menyimpan data dalam jumlah besar. Data tersebut bisa berupa data aplikasi seluler, data penjualan, atau pun data kendali kendaraan.[2] Bahaya peretasan otomotifDari jenis peretasan otomotif, maka terlihat beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan dari tindakan peretasan otomotif.
Cara pencegahan menghadapi peretasan[1]
Referensi
|