Periodisitas sifat unsur
Sistem periodisitas unsur adalah pengelompokkan unsur unsur berdasarkan kemiripan sifat, baik sifat atom maupun senyawa nya. Unsur-unsur didapatkan dalam berbagai wujud dan dapat berupa atom, ion, Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam memiliki sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat tersebut ternyata memiliki keteraturan yang disusun dalam suatu tabel periodik. Berikut Ini akan dibahas periodisitas sifat unsur yang meliputi ukuran atom, energi ionisasi, afinitas elektron, ke-elektronegatifan, dan sifat logam. Selain itu, ditemukan juga beberapa unsur yang tidak mengikuti keteraturan tersebut. SejarahPenggolongan unsur dimulai oleh Dobereiner yang didasarkan pada triad. Kemudian Newland menggolongkan unsur berdasarkan hukum oktaf. Kedua cara ini menghubungkan antara massa atom relatif dengan sifat unsur. Setelah itu, Mendeleev menggolongkan unsur di dalam sebuah tabel periodik.[1] Tabel periodik tersebut menyebutkan bahwa sifat unsur adalah fungsi massa atom relatifnya. Kemudian Moseley menemukan dan menyusun unsur berdasarkan nomor atom. Lalu muncullah hukum periodik modern yang menyatakan bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik nomor atomnya. Sistem periodik modern ini disusun berdasarkan konfigurasi elektron dari unsur-unsur. Unsur dibagi menjadi 4 blok, yakni blok s, p, d, dan f. Kemudian dibagi menjadi 2 golongan, yaitu golongan utama (blok s dan p) dan golongan transisi (blok d dan f). Unsur dalam satu golongan memiliki elektron valensi yang sama sedangkan unsur dalam satu periode memiliki jumlah kulit yang sama. Unsur yang memiliki kemampuan untuk melepas elektron digolongkan sebagai logam dan unsur yang memiliki kemampuan untuk menerima elektron digolongkan sebagai nonlogam. Terdapat unsur yang memiliki kemampuan di antara keduanya, yakni memiliki kecenderungan melepaskan atau menerima elektron digolongkan sebagai metaloid. Sifat-sifat Periodik Unsur-unsur baik dalam satu golongan maupun satu periode memang memiliki kemiripan. Namun, di antara unsur-unsur tersebut memiliki perbedaan tertentu. Sifat-sifat yang berbeda tersebut berubah dengan kecenderungan tertentu sesuai dengan berubahnya nomor atom. Kecenderungan tersebut berulang dalam golongan dan periode berikutnya sehingga disebut dengan sifat periodik. Sifat-sifat periodik tersebut adalah sebagai berikut. Ukuran AtomDalam menentukan ukuran atom pendekatan yang dapat digunakan adalah memahami daerah keberadaan elektron dalam suatu orbital atom dan menentukan jaraknya terhadap inti. Daerah keberadaan elektron tersebut dianggap bulat, sehingga dapat ditentukan jari-jarinya. Jari – jari atomJarak lintasan terluar dari atom terhadap inti atom. Dalam lintasan tersebut ditemukan keberadaan elektron. Jari-jari koivalenJari-jari pada ikatan kovalen adalah setengah jarak antar 2 inti atom dalam ikatan tunggal kovalen. Jari-jari non Logam(Jari-jari van der Walls)Pada atom-atom yang bersentuhan namun tidak berikatan memiliki jarak tanpa-ikatan yang terdekat. Jarak ini disebut dengan jari-jari van der Walls.
Jari-jari LogamSetengah jarak dua atom Kristal padat unsur logam disebut dengan jari-jari logam. Jari-jari ini mirip dengan jari-jari kovalen. Jari – jari ionUkuran jari-jari ion pada logam akan berbeda dengan aslinya. Jari-jari ion positif lebih kecil dari jari-jari kovalen dan sebaliknya jari-jari ion negatif lebih besar dari jari-jari kovalen. Ketika suatu atom kehilangan elektron disebut kation dan ketika suatu atom menarik elektron disebut anion. Ketika sebuah atom kehilangan elektronnya, tarikan inti terhadap elektron terluar dari atom akan semakin besar, sehingga akan terjadi suatu penciutan terhadap kulit dan menyebabkan jari-jari terlihat mengecil. Begitu juga sebaliknya, ketika sebuah atom mendapatkan sebuah elektron, tarikan inti terhadap elektron terluarnya semakin kecil, sehingga jari-jari atom tersebut terlihat lebih besar. Keteraturan: Energi ionisasi (EI)Ionisasi erat kaitannya dengan ion, aktivitas ion pada keadaan tertentu adalah pelepasan dan penarikan elektron, ionisasi dikatakan sebagai pelepasan satu elektron dari suatu atom netral. Sehingga, energi ionisasi dijabarkan sebagai sejumlah energi yang dibutuhkan untuk melepas satu elektron dari atom netralnya. Keteraturan berdasarkan periode Keteraturan berdasarkan golongan Faktor yang mempengaruhi energi ionisasi adalah sebagai berikut.
Namun, pada suatu periode terdapat beberapa unsur yang tidak mengikuti keteraturan tersebut seperti Be dan Mg, serta N dan P.
Hal ini terjadi karena adanya energi pasangan (coupling energy), yakni energi yang dimiliki oleh orbital penuh dan energi tambahan yang dimiliki oleh orbital setengah penuh. Afinitas ElektronBerseberangan dengan energi ionisasi, afinitas elektron dapat dikatakan sebagai sejumlah energi yang dilepaskan suatu atom saat atom tersebut menambahkan suatu elektronnya menjadi suatu anionnya.
Pada orbital unsur yang mengalami pengecualian memiliki daya tarik tambahan terhadap elektronnya sehingga muatan efektif pada elektron yang masuk lebih kecil. Hal ini mengakibatkan untuk menambahkan satu elektron membutuhkan energi dari luar. ElektronegatifitasElektronegatifitas dapat dijabarkan sebagai kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain. Elektronegatifitas ini dapat dipangaruhi oleh jari-jari atom dan gaya tarik inti terhadap elektron terluar dari suatu atom.
Sifat KelogamanSifat kimia dari unsur-unsur logam dianggap dapat muncul dari kemampuan unsur untuk melepas elektron untuk membentuk lautan elektron yang mengikat kation bersama-sama dan membentuk ikatan logam[2] Dalam tabel periodik, sifat kelogaman unsur-unsur semakin berkurang dalam satu periode dan semakin bertambah dari atas ke bawah dalam satu golongan. Unsur yang bersifat logam memiliki ciri khas yakni mudah melepaskan elektron sehingga dapat dihubungkan dengan energi ionisasi, yakni sejumlah energi yang dibutuhkan untuk melepas satu elektron dari atom netralnya. SumberAchmad, Hiskia. 1992. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti Referensi
Lihat Juga |