Perlombaan senjata laut Inggris-JermanPerlombaan senjata laut Inggris-Jerman berlangsung pada awal abad ke-20 dan merupakan salah satu penyebab Perang Dunia I. Pada saat yang sama, beberapa negara lain juga membangun angkatan lautnya, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara di Amerika Selatan. Latar belakangBritania Raya memiliki angkatan laut terbesar di dunia.[1] Sementara itu, Wilhelm II ingin agar angkatan laut Jerman diperbesar dan Laksamana Agung Alfred von Tirpitz mendorong dikeluarkannya empat Undang-Undang Armada dari tahun 1898 hingga 1912 yang akan memperbesar armada laut lepas Jerman. Tujuan Jerman adalah membangun armada yang besarnya 2/3 armada Britania.[2] Rencana ini dipicu oleh ancaman Biro Luar Negeri Britania pada Maret 1897 (setelah invasi Transvaal oleh Britania memulai Perang Boer) bahwa Britania akan memblokade pesisir Jerman bila mereka turut campur dalam konflik di Transvaal.[3] Perlu dicatat bahwa semenjak tahun 1905, angkatan laut Britania telah mengembangkan rencana yang menjadikan blokade sebagai strategi utama.[4] Britania menanggapi upaya Jerman untuk melawan dominasi laut Britania dengan melakukan pembangunan angkatan laut besar-besaran dari tahun 1902 hingga 1910 agar tetap lebih unggul dari Jerman. Kapal-kapal baru yang revolusioner dibangun berdasarkan kapal HMS Dreadnought yang diluncurkan pada tahun 1906. PersainganBerdasarkan kebijakan pertahanan Britania, angkatan laut Britania harus paling tidak memiliki armada yang sama besarnya dengan dua angkatan laut terbesar setelah Britania.[5] Hal ini tidak berhasil dicapai akibat masalah keuangan dan logistik serta jumlah kapal Jerman dan Amerika Serikat yang terlalu besar. Namun, saat perang meletus pada tahun 1914, Britania masih memiliki angkatan laut terbesar dan terkuat di dunia. Britania berhasil membangun kapal HMS Dreadnought dalam waktu 14 bulan saja[6] dan pada permulaan Perang Dunia Pertama memiliki 49 kapal tempur, sementara Jerman hanya memiliki 29 saja.[6] Walaupun perlombaan senjata laut tetap berlangsung, Jerman tidak dapat menutup kesenjangannya dengan Britania akibat masalah ekonomi. Pada tahun 1912, Kanselir Jerman Bethmann Hollweg mengakhiri perlombaan senjata laut ini. Tujuannya adalah untuk mencapai kesepahaman dengan Britania dan memperbaiki posisi Jerman yang semakin terisolasi di dunia diplomasi. Pembangunan angkatan darat Rusia juga mendorong Jerman untuk memprioritaskan pengeluarannya untuk angkatan darat. Inisiatif ini menghasilkan Misi Haldane yang mengusulkan agar Jerman menerima keunggulan laut Britania dan sebagai gantinya memperoleh jaminan kenetralan Britania bila Jerman tidak menjadi agresor dalam suatu perang. Usulan ini ditolak karena Britania sama sekali tidak diuntungkan oleh perjanjian semacam itu.[7]
Catatan kaki
Bacaan lanjut
|