Persatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah
Persatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah (PERWATI) (Jawi: ڤرستوان وانيتا تربيه اسلاميه) adalah organisasi wanita serumpun Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) yang didirikan di Bukittinggi pada tanggal 5 Mei 1928. Pasca islah PERTI dan TARBIYAH tahun 2016, dilakukan juga islah antara Wanita PERTI dan PERWATI atau Wanita TARBIYAH menjadi PERWATI-WANITA PERTI. Pada Muktamar Bersama tahun 2022 di Jakarta, PERWATI-WANITA PERTI kembali berganti nama menjadi PERWATI. Sejarah dan Perkembangan OrganisasiPersatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah didirikan bersamaan dengan pendirian Persatuan Tarbiyah Islamiyah pada 5 Mei 1928.[1] Organisasi ini awalnya bernama Wanita PTI. Konferensi Perti di Bukittinggi tahun 1938 memutuskan merubah nama Wanita PTI menjadi Wanita Perti sekaligus mengangkat Hj. Syamsiyah Abbas sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Wanita Perti. Kepengurusan PB Wanita Perti saat itu terdiri dari Hj. Syamsiyah Abbas sebagai Ketua Umum, Syarifah Azma sebagai Ketua, Nurmaya Jamil sebagai Sekretaris I dan Hj. Fatimah Hadi sebagai Sekretaris II. Adapun anggota terdiri dari Hj. Alawiyah Zein, Hj. Salima, Baizar Abbas, Rosmaniah Sy, Salmah Ahmad, Hj. Zulbaidah dan Hj. Rabiah Jamil. Pada tahun 1938, Syamsiyah Abbas mendirikan Madrasah Tarbiyah Islamiyah bernomor seri 130 khusus putri yaitu MTI Putri Bengkawas, Banuhampa, Agam.[2] Pada tahun 1940, MTI yang dipimpin Ummi Hj. Syamsiah Abbas tercatat memiliki sekitar 250 orang murid.[3] Sejak tahun 1939, Syamsiyah Abbas juga menjadi Guru Besar Kuliah Syar'iah Wanita Perti Bengkawas. Pada tahun 1945 bersamaan dengan berubahnya Perti menjadi Partai Islam Perti, Wanita Perti turut mengubah namanya menjadi Wanita Islam Perti. Pada tahun 1946, Syamsiyah Abbas membangun Lasykar Muslimat Indonesia sebagai sayap militer Wanita Perti. Setelah sebelumnya Perti membentuk Lasykar Muslimin Indonesia (Lasymi). Pada tahun 1950, Wanita Islam Perti resmi menjadi anggota Kongres Wanita Indonesia (Kowani).[4][5] Hj. Syamsiyah meletakkan jabatannya sebagai Ketua Umum Wanita Islam Perti pada tahun 1954.[6] Ia digantikan oleh Hj. Rabi'ah Jamil. Pada tahun 1959, Rabi'ah Jamil diangkat sebagai anggota MPRS. Ia menjadi wanita Perti pertama yang menjadi anggota MPR.[7] Dalam Kongres Perti ke-IX tahun 1962, Wanita Islam Perti turut merekomendasikan pembentukan Ikatan Pelajar Sekolah Perti (IPSP) sebagai kelanjutan Persatuan Murid Tarbiyah Islamiyah (PMTI). Selain itu, dibentuk juga organisasi gerakan kepanduan yang diberi nama “Pandu al-Anshar Putra Putri”. Pasca perpecahan Perti - Tarbiyah di awal masa orde baru, kubu Tarbiyah melalui Munas tahun 1970 membentuk Persatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah yang disingkat Perwati. Sebelumnya pada tahun 1969, para wanita tarbiyah berkiprah melalui departemen keputrian PB Tarbiyah yang dibina langsung oleh Ummi Syamsiyah Abbas. Pada 16 Juni 1984, Syamsiyah Abbas mendirikan STKIP Ahlussunnah Bukittinggi. Tidak lama setelahnya, pada 5 Agustus 1984 didirikan juga STKIP Abdi Pendidikan Bengkaweh yang kemudian atas permintaan Wali Kota Payakumbuh dipindahkan dari Bukittinggi ke Payakumbuh pada tahun 1990 dan menjadi STKIP Yayasan Abdi Pendidikan Payakumbuh. Adapun di kubu DPP Perti, Wanita Islam Perti yang dibina oleh Ummi Rabi'ah Jamil pada tahun 1987 mengembalikan nama organisasi menjadi Wanita Perti disingkat WP. Baik Wanita Perti maupun Perwati selanjutnya sama-sama tergabung dalam Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI). Pada tahun 2016, bersamaan dengan islah Tarbiyah-Perti,[8] PP Wanita Perti yang dipimpin Dr. Hj. Nelly Nailatie Ma’arif, MBA binti Ma'rifat Mardjani dan PP Perwati yang dipimpin Dra. Hj. Nilmayetti Yusri, M.Si sepakat bergabung menjadi Perwati-Wanita Perti sekaligus menetapkan Dra. Hj. Asdirwati Ali, M.M sebagai Ketua Umum Perwati-Wanita Perti.[9] Pada Muktamar Bersama tahun 2022 di Jakarta, disepakati nama Perwati sebagai nama Persatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah.[10] Asdirwati Ali kemudian terpilih kembali sebagai Ketua Umum PP Perwati periode 2022-2027 serta Wardina Waly, ST binti Mawardi Waly sebagai Sekretaris Jenderal PP Perwati periode 2022-2027.[11] Rujukan
|