Share to:

 

Persembahan unjukan

Panen sebelum penghitungan omer

Persembahan unjukan (Ibrani: tenufah תנופה) atau persembahan seberkas atau persembahan omer (korban omer) adalah sebuah persembahan yang dilakukan oleh para imam Yahudi kepada Allah (Keluaran 29:24, 26, 27; Imamat 7:20-34; 8:27; 9:21; 10:14, 15, dll). Berkas atau omer atau persembahan unjukan nantinya menjadi harta benda para imam.

Perjanjian Lama

TUHAN berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam, dan imam itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan TUHAN, supaya TUHAN berkenan akan kamu. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat itu.

— Imamat 23:9-11

Persembahan omer tak dilanjutkan usai penghancuran Bait Allah Kedua.[1]

Referensi

  1. ^ Kerry M. Olitzky, Marc Lee Raphael An Encyclopedia of American Synagogue Ritual - Page 112 2000 "... reap its harvest, you shall bring the first sheaf (omer) of your harvest to the priest . . . the priest shall wave it on the day after the Sabbath [the rabbis read this Sabbath as Pesach]." In the sefirat haomer ritual, the priest took the offering in his outstretched hands and moved it from side to side, then up and down. After the waving, a burnt offering was made, as well as an offering of flour and a libation of water. Afterwards . . Once the omer offering was discontinued following the destruction of the Temple, the rabbis invited the community to count (lis-por; sefirah) the 49 days. Because of the similarity between this Hebrew word for counting and the word that describes the mystical emanation of God (likewise sefirah), the mystics"
Artikel ini menggunakan sebagian teks dari Kamus Alkitab Easton, sebuah buku ranah publik, aslinya diterbitkan pada 1897.
Kembali kehalaman sebelumnya