Pertempuran Busan
Pertempuran Busan tahun 1592, atau Pertempuran Busanpo (Pertempuran Teluk Busan) (釜山浦 海戰) adalah pertempuran laut yang terjadi pada tanggal 1 September 1592 selama fase pertama invasi Jepang ke Korea. Perang ini merupakan serangan kejutan Korea terhadap armada kapal Toyotomi Hideyoshi yang ditempatkan di Busan. Dalam pertempuran ini, pasukan Jepang kehilangan 100 kapal sementara tidak ada kapal Korea yang hilang. Perwira Woon (ko) dan enam prajurit Korea tewas sementara prajurit Jepang tidak terhitung jumlahnya terbunuh oleh panah.[9][10][18] Namun, pada akhirnya, armada kapal Korea mundur dari Busan.[19] Setelah pertempuran tersebut, Jepang melanjutkan kontrol atas Busan. Dalam sebuah sumber sejarah primer, Sejarah Dinasti Joseon (sejarah resmi Korea, yang ditulis oleh birokrat pemerintah Korea berlokasi di Kabupaten Hanyang), tercatat bahwa angkatan laut Korea gagal mengalahkan Jepang di Busan .[19][20] Namun, dalam sumber historis utama lainnya, seperti kompendium resmi Joseon (李忠武公全書) yang ditulis oleh birokrat pemerintah Korea, dan Diari Perang Yi Sun-sin dan laporan kemiliterannya, tercatat bahwa angkatan laut Korea secara mutlak mengalahkan angkatan laut Jepang. Sejarawan barat modern juga merangkum pertempuran tersebut sebagai kemenangan mutlak Korea.[2][3][4][6][9][10][21][22][23][24] Sebuah buku yang dipublikasikan oleh Gubernur Jenderal Korea berkebangsaan Jepang selama era Kekaisaran Jepang merangkum pertempuran ini sebagai kemenangan mutlak Korea.[21] Beberapa sejarawan Korea lebih mempercayai Diari Perang Yi Sun-sin daripada Sejarah Dinasti Joseon ketika mereka melakukan kajian terhadap Perang Imjin karena dia adalah komandan di kancah pertempuran.[25][26] Setelah pertempuran ini, pemerintah Korean mempromosikan Yi menjadi Samdo Sugun Tongjesa (삼도 수군 통제사 ; 三道水軍統制使), harfiah "Komandan Angkatan Laut Tiga Provinsi", yang merupakan gelar untuk komandan Angkatan Laut Korea sampai tahun 1896.[27] Latar belakangJepang harus mengamankan rute pasokan persediaan perang. Rencana alternatif mengirim pasukan dan persediaan melalui jalan darat, tetapi rute ini diganggu oleh Uibyeong ("Tentara Kebenaran"). Banyak warga sipil Korea dan biksu Buddhis membentuk pasukan sukarela dan menyerang pasukan Jepang.[28] Formasi armada Joseon bersatuSetelah Pertempuran Pulau Hansan, di mana angkatan laut pimpinan komandan Yi Sun-sin menang melawan angkatan laut Jepang sekitar pertengahan bulan Juli, mereka tetap diam selama hampir satu bulan. Selama waktu tersebut di Busan, terdapat 8.000 tentara dan 430 kapal melindungi pantai. Komandan Yi, bagaimanapun, mengirim kapal pengintai ke pelabuhan Busan dan mendapati ada sekitar 470 kapal perang di sana.[29] Komandan Yi percaya bahwa Jepang mundur ke negara mereka, sehingga Gubernur Provinsi Gyeongsang (慶尙右水營) Kim Soo meminta agar Komandan Yi memblokir rute laut mereka. Referensi
|