Share to:

 

Pertempuran Liaoyang

Pertempuran Liaoyang
Bagian dari Perang Rusia-Jepang

Pertempuran Liao Yang oleh Fritz Neumann
Tanggal25 Agustus – 5 September 1904
LokasiSelatan Liaoyang, Tiongkok
41°47′44″N 123°26′53″E / 41.79556°N 123.44806°E / 41.79556; 123.44806
Hasil Kemenangan Jepang
Pihak terlibat
 Kekaisaran Jepang  Kekaisaran Rusia
Tokoh dan pemimpin
Ōyama Iwao Aleksey Kuropatkin
Kekuatan
127.360 pasukan 245.300 pasukan[1]
Korban

22.922[2]

  • 5.537 tewas
  • 18.603 terluka

19,112[3]

  • 3.611 tewas
  • 14.301 terluka

Pertempuran Liaoyang (遼陽会戦, Ryōyō-kaisen) (bahasa Rusia: Сражение при Ляояне) adalah pertempuran darat yang berlangsung selama Perang Rusia-Jepang di luar kota Liaoyang di wilayah Manchuria selatan. Kota ini merupakan kota yang sangat strategis untuk Rusia dan terletak di jalur kereta api Manchuria Selatan yang menghubungkan Port Arthur dengan Mukden. Rusia mencoba mempertahankan kota ini dengan tiga garis pertahanan.

Pertempuran ini dimulai pada tanggal 25 Agustus 1904 oleh tembakan artileri Jepang, dan kemudian Garda Kekaisaran Jepang di bawah kepemimpinan Letnan Jenderal Hasegawa Yoshimichi menyerang sisi kanan Korps Angkatan Darat Siberia Ketiga, tetapi serangan ini dapat dipatahkan berkat artileri Rusia yang lebih kuat. Serangan-serangan Jepang yang berikutnya juga dapat dipatahkan (dan lagi-lagi berkat artileri Rusia), tetapi Jenderal Rusia Aleksey Kuropatkin tidak mengizinkan serangan balasan. Ia terus meremehkan jumlah pasukan Jepang dan tidak mau mengirim pasukan cadangannya ke medan tempur.[4] Pada tanggal 1 September, Angkatan Darat Kedua Jepang berhasil merebut Bukit Cairn dan sekitar setengah pasukan Angkatan Darat Pertama Jepang telah menyeberangi Sungai Taitzu yang terletak sekitar delapan mil di sebelah timur barisan Rusia. Kuropatkin lalu memutuskan untuk meninggalkan garis pertahanannya dan memerintahkan pasukannya untuk mundur ke garis pertahanan yang paling dalam. Akibatnya, pasukan Jepang dapat maju hingga mereka mampu menembaki kota Liaoyang, termasuk stasiun kereta apinya. Akhirnya Kuropatkin mengizinkan serangan balasan dengan tujuan untuk menghancurkan pasukan Jepang yang menyeberangi Sungai Taitzu dan mengamankan sebuah bukit yang disebut "Manjuyama" oleh Jepang di sebelah timur kota. Ia memutuskan untuk mengirim seluruh Korps Angkatan Darat Siberia Pertama dan Kesepuluh dan tiga belas batalion di bawah kepemimpinan Mayor Jenderal N. V. Orlov, tetapi pembawa pesan yang dikirim oleh Kuropatkin tersesat, dan pasukan Orlov yang kalah jumlah panik setelah melihat divisi-divisi Jepang.

Pada tanggal 3 September, Kuropatkin menerima laporan dari garis pertahanan dalam bahwa amunisi mereka hampir habis. Setelah mendapat kabar bahwa Angkatan Darat Pertama Jepang akan segera memutus akses ke kota Liaoyang dari utara, Kuropatkin memutuskan untuk meninggalkan kota tersebut dan mundur ke Mukden.

Referensi

  1. ^ Свод материалов к отчету по интендантской части за время войны с Японией" стр. 398–399. табл. #30
  2. ^ The Official history of the Russo-Japanese War / prepared by the Historical Section of the Committee of Imperial Defence Part IV App D
  3. ^ The Official history of the Russo-Japanese War / prepared by the Historical Section of the Committee of Imperial Defence Part IV p 115
  4. ^ Kowner, Historical Dictionary of the Russo-Japanese War, hlm. 205–208.
  • Connaughton, R. M. (1988). The War of the Rising Sun and the Tumbling Bear—A Military History of the Russo-Japanese War 1904–5. London. ISBN 0-415-00906-5. 
  • Jukes, Geoffrey. The Russo-Japanese War 1904–1905. Osprey Essential Histories. (2002). ISBN 978-1-84176-446-7.
  • Kowner, Rotem (2006). Historical Dictionary of the Russo-Japanese War. ISBN 0-8108-4927-5: The Scarecrow Press. 


Kembali kehalaman sebelumnya