Share to:

 

Pertempuran Vittorio Veneto

Pertempuran Vittorio Veneto
Bagian dari Front Italia (Perang Dunia I)

Pertempuran Vittorio Veneto
Tanggal24 Oktober – 4 November 1918
LokasiVittorio, Kerajaan Italia
45°57′21″N 12°20′49″E / 45.95583°N 12.34694°E / 45.95583; 12.34694
Hasil Kemenangan besar Italia
Berakhirnya Kekaisaran Austria-Hungaria[1][2]
Pihak terlibat
 Italia
 Britania Raya
 Prancis
Bohemia Legiun Cekoslowakia
 Amerika Serikat
 Austria-Hungaria
Tokoh dan pemimpin
Armando Diaz Austria-Hungaria Adipati Agung Joseph August
Austria-Hungaria Alexander von Krobatin
Austria-Hungaria Svetozar Boroevic
Kekuatan

57 divisi:[3]

  • Kerajaan Italia (1861–1946) 1.530.000 dalam 51 divisi
  • Britania Raya 78.661 dalam 3 divisi
  • Prancis 44.000 dalam 2 divisi
  • Bohemia 15.000 dalam 1 divisi
  • Amerika Serikat 5.000 dalam 1 resimen[4]
7.700 senapan
600 pesawat
Austria-Hungaria 1.830.000 dalam 61 divisi[3]
6.145 senapan
Korban

40.378
Kerajaan Italia (1861–1946) 37.461

  • 7.000 tewas
  • 23.000 terluka
  • 8.000 hilang atau ditangkap
Britania Raya 2,139
Prancis 778
528.000 [5]
30.000 tewas
50.000 terluka
448.000 ditangkap
5.000+ kepingan artileri direbut

Pertempuran Vittorio Veneto adalah sebuah pertempuran yang berlangsung dari tanggal 24 Oktober hingga 3 November 1918 di dekat wilayah Vittorio Veneto di Front Italia selama Perang Dunia I. Kemenangan Italia[6][7][8] dalam pertempuran ini mengakhiri perang di Front Italia, memastikan pembubaran Kekaisaran Austria-Hungaria dan membantu mengakhiri Perang Dunia I dalam waktu kurang dari dua minggu kemudian.[1]

Beberapa penulis Italia menganggap pertempuran di Vittorio Veneto sebagai puncak pergerakan nasionalis Risorgimento yang menyatukan Italia.[9]

Catatan kaki

  1. ^ a b Pasoletti, Ciro (2008). A Military History of Italy. Greenwood Publishing Group. hlm. 150. ISBN 0-275-98505-9. ... Ludendorff wrote: In Vittorio Veneto, Austria did not lose a battle, but lose the war and itself, dragging Germany in its fall. Without the destructive battle of Vittorio Veneto, we would have been able, in a military union with the Austro-Hungarian monarchy, to continue the desperate resistance through the whole winter, in order to obtain a less harsh peace, because the Allies were very fatigued. 
  2. ^ Marshall Cavendish Corporation (2002). History of World War I. Marshall Cavendish. hlm. 715–716. ISBN 0-7614-7234-7. The Battle of Vittorio Veneto during October and November saw the Austro-Hungarian forces collapse in disarray. Thereafter the empire fell apart rapidly. 
  3. ^ a b Stevenson, David (19 September 2011). With Our Backs to the Wall: Victory and Defeat in 1918. Harvard University Press. hlm. 157. ISBN 978-0-674-06226-9. Diakses tanggal 26 July 2015. According to the Commando supremo the Allies had 57 divisions and 7,700 guns. 
  4. ^ Duffy, Michael (1 February 2002). "The Battle of Vittorio Veneto, 1918". FirstWorldWar.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 May 2008. Diakses tanggal 10 June 2008. 
  5. ^ Statistics of the Military Effort of the British Empire During the Great War 1914–1920, The War Office, hlm. 356-357.
  6. ^ Burgwyn, H. James (1997). Italian foreign policy in the interwar period, 1918–1940. Greenwood Publishing Group. hlm. 4. ISBN 0-275-94877-3. 
  7. ^ Schindler, John R. (2001). Isonzo: The Forgotten Sacrifice of the Great War. Greenwood Publishing Group. hlm. 303. ISBN 0-275-97204-6. 
  8. ^ Mack Smith, Denis (1982). Mussolini. Knopf. hlm. 31. ISBN 0-394-50694-4. 
  9. ^ Arnaldi, Girolamo (2005). Italy and Its Invaders. Harvard University Press. hlm. 194. ISBN 0-674-01870-2. 

Daftar pustaka

  • Clodfelter, M. (2017). Warfare and Armed Conflicts: A Statistical Encyclopedia of Casualty and Other Figures, 1492-2015 (edisi ke-4th). Jefferson, North Carolina: McFarland. ISBN 978-0786474707. 
Kembali kehalaman sebelumnya