Share to:

 

Pertikaian Kamboja 1997

Pertikaian Kamboja 1997
Tanggal5 Juli - Agustus 1997
Lokasi Kamboja

PROVINSI:

Hasil Kemenangan Hun Sen. Co-premier Norodom Ranariddh, yang didepak, mengasingkan diri.
Pihak terlibat
PRK FUNCINPEC FUNCINPEC Kamboja Khmer Merah (mostly in the Northern Provinces)[1]
Tokoh dan pemimpin
Hun Sen Norodom Ranariddh
Nhek Bun Chhay
Serei Kosal (di Provinsi Battambang)
Ta Mok
Korban
Tidak ketahui Sekitar 40 perwira FUNCINPEC tewas[2]
100 warga sipil tewas (5-6 Juli)[3]

Pertikaian Kamboja 1997, yang juga disebut sebagai kudeta Kamboja 1997 (khususnya oleh para kritikus Hun Sen), terjadi di Kamboja pada bulan Juli dan Agustus 1997. Akibat, co-premier Hun Sen mendepak co-premier lainnya Norodom Ranariddh. Puluhan orang tewas pada konflik tersebut.

Latar belakang

Pada 16 Maret 1992, Otoritas Transisional PBB di Kamboja (OTPBBK), yang berada di bawah Perwakilan Khusus Sekjen PBB Yasushi Akashi dan Lt. Jenderal John Sanderson, datang ke Kamboja untuk mulai mengimplementasikan Rencana Pemukiman PBB, yang dilakukan sebagai hasil dari Perjanjian Damai Paris 1991. Pemilihan bebas diadakan pada 1993.

Khmer Merah atau Partai Kamboja Demokratik (PKD), yang pasukannya sebetulnya tak dipersenjatai atau didemobilisasikan, mengajak beberapa orang untuk berpartisipasi pada 10-15 persen negara tersebut (memegang enam persen populasi) yang saat itu mereka kuasai. Hasilnya, lebih dari empat juta orang Kamboja (sekitar 90% dari pemilih sah) itu dalam pemilihan Mei 1993.

Partai royalis FUNCINPEC yang dipimpin Pangeran Norodom Ranariddh menjadi penerima suara terbanyak dengan 45.5% suara, disusul oleh Partai Rakyat Kamboja (eks-komunis) yang dipimpin Hun Sen dan Partai Demokratik Liberal Buddhis (dari Son Sann). Walau menang, FUNCINPEC masuk perbincangan koalisi dengan Partai Rakyat Kamboja, yang dipimpin oleh Hun Sen, yang menolak untuk melepas kekuasaan.[4]

Setelah perbincangan, Pangeran Ranariddh dan Hun Sen masing-masing menjadi Perdana Menteri Pertama dan Kedua, dalam Pemerintahan Kerajaan Kamboja.

Referensi

  1. ^ "Cambodge: les royalistes assiégésAidés des Khmers rouges ils défendent leur - Libération". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-04. Diakses tanggal 2009-08-26. 
  2. ^ Anatomy of a Crisis. Books.google.ee. 2000. hlm. 150. ISBN 9780824822385. Diakses tanggal 2015-01-23. 
  3. ^ http://www.c-r.org/accord-article/between-war-and-peace-cambodia-1991-1998
  4. ^ "Cambodia: July 1997: Shock and Aftermath | Human Rights Watch". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-04. Diakses tanggal 2009-08-26. 

Daftar pustaka

  • Mehta, Harish C. & Julie B. (2013). Strongman: The Extraordinary Life of Hun Sen: The Extraordinary Life of Hun Sen. Singapore: Marshall Cavendish International Asia Pte Ltd. ISBN 9814484601. 
  • Peou, Sorpong (2000). Intervention & Change in Cambodia: Towards Democracy?. National University of Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. ISBN 9813055391. 
  • Widyono, Benny (2008). Dancing in Shadows: Sihanouk, the Khmer Rouge, and the United Nations in Cambodia. Lanham, Maryland, United States of America: Rowman & Littlefield. ISBN 0742555534. 
Kembali kehalaman sebelumnya