Share to:

 

Piacenza

Piacenza
Comune di Piacenza
Francesco Mochi’s 1615 equestrian statue of Ranuccio II Farnese in the city’s main square, Piazza dei cavalli.
Francesco Mochi’s 1615 equestrian statue of Ranuccio II Farnese in the city’s main square, Piazza dei cavalli.
NegaraItalia
WilayahEmilia-Romagna
ProvinsiPiacenza (PC)
FrazioniVallera, San Bonico, Pittolo, La Verza, Mucinasso, I Vaccari, Roncaglia, Montale, Borghetto, Le Mose, Mortizza, Gerbido
Pemerintahan
 • Wali kotaRoberto Reggi (centre-left; elected 2007-05-27)
Luas
 • Total118,46 km2 (4,574 sq mi)
Ketinggian
61 m (200 ft)
Populasi
 (31 Agustus 2008)
 • Total101.325
 • Kepadatan8,6/km2 (22/sq mi)
DemonimPiacentini
Zona waktuUTC+1 (CET)
 • Musim panas (DST)UTC+2 (CEST)
Kode pos
29121-29122
Kode area telepon0523
Santo/a PelindungAntonino of Piacenza (4 Juli),
Giustina
Situs webSitus web resmi

Piacenza merupakan kota yang terletak di Italia bagian utara. Penduduknya berjumlah 97.200 jiwa (2005), dan banyak rakyatnya berbicara dalam dialek Emilia-Romagna.

Sejarah

Zaman Kuno

Sebelum kota ini diduduki oleh bangsa Romawi, kota ini awalnya diduduki oleh suku Celtic dan suku Ligurian. Penduduk kota ini sendiri pada zaman kuno dikenal sebagai peternak domba ulung. Hal ini dibuktikan oleh penemuan sebuah patung perunggu yang bernama "Hati Piacenza" yang ditemukan tahun 1877 lengkap dengan nama-nama negara bagian yang didalamnya terkandung nama dewa-dewa kuno mereka. Kata "Piacenza" sendiri baru ditemukan oleh Bangsa Romawi pada tanggal 31 Mei 218 SM.

Di Piacenza dan koloni tetangganya Cremona sebanyak 6000 kolonis Romawi dikirim dalam bentuk anggota Equestrian Romawi. Pada tahun yang sama pula (218SM) tentara Hannibal memenangkan Pertempuran Trebia di daerah sekitar Piacenza. Meskipun demikian, kota ini senantiasa setia terhadap pemerintah Romawi dan melwan pasukan Kartago yang masuk ke kota. Pada tahun itu pula, kota ini mulai digenangi air yang cukup dalam dan pada akhirnya sebuah pelabuhan dibangun ditepi Sungai Po. Seiring dengan berjalannya waktu, kota Piacenza ini lambat laun berkembang menjadi pusat produksi wol, gandum, barley, dan millet. Meskipun kota ini berkali-kali mengalami penghancuran dan pengrusakan, kota ini selalu mampu untuk bangkit seperti dahulu hingga akhirnya pada abad ke-6 kota ini dikenal dengan sebagai Urbs Aemilia Princeps yang dalam bahasa Latin berarti "Permaisuri dari Seluruh Kota di Via Aemilia".

Zaman Peralihan Terakhir di Piacenza sendiri ditandai dengan eksapansi agama Katolik dengan adanya beberapa martir seperti Antoninus yang merupakan legiuner Romawi yang ditempatkan di kota ini.

Kembali kehalaman sebelumnya