Piala Sudirman
Piala Sudirman (bahasa Inggris: Sudirman Cup) adalah kejuaraan bulu tangkis internasional untuk nomor beregu campuran, mempertandingkan nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Kejuaraan ini digelar setiap dua tahun sekali. Nama Sudirman diambil dari nama tokoh perbulutangkisan Indonesia, almarhum Dick Sudirman, salah satu pendiri PBSI dan dikenal juga sebagai bapak bulu tangkis Indonesia.[1][2] Piala Sudirman tidak memperebutkan hadiah uang. Para pemain bertanding hanya untuk membela nama negara dan memperoleh poin peringkat BWF.[3] SejarahKejuaraan ini pertama kali dicetuskan oleh Indonesia pada tahun 1986.[4] Sepanjang sejarahnya, hanya delapan negara yang telah berhasil mencapai babak semifinal di seluruh kejuaraan: Tiongkok, Korea Selatan, Indonesia, Denmark, Jepang, Inggris, Malaysia, dan Thailand. Piala Sudirman yang pertama digelar di Istora Senayan, Jakarta, Indonesia, pada Mei 1989. Pada kejuaraan tersebut, Indonesia berhasil tampil sebagai juara dengan mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3–2. Sampai edisi 2023, ini adalah satu-satunya gelar Piala Sudirman yang pernah diraih Indonesia.[5] Sejak tahun 1991, Piala Sudirman secara bergantian direbut Korea Selatan dan Tiongkok. Korea Selatan menjadi juara pada tahun 1991, 1993, 2003, dan 2017 sedangkan Tiongkok juara pada 1995, 1997, 1999, 2001, 2005, 2007, 2009, 2011, 2013, 2015, 2019, 2021, dan 2023.[6] TrofiTrofi Piala Sudirman yang mempunyai tinggi 80 cm dirancang oleh Rusnadi dari Fakultas Seni Rupa ITB dan terdiri dari lima bagian. Tutup piala berbentuk Candi Borobudur yang merupakan salah satu monumen bersejarah yang terletak di Indonesia. Badan piala berbentuk kok (bola bulu tangkis) yang berlapiskan emas 22 karat dengan berat 600 gram.[7] Pegangan piala berbentuk benang sari. Bagian keempat berbentuk daun sirih yang merupakan ornamen ucapan selamat datang. Bagian kelima berupa alas berbentuk segi delapan yang melambangkan arah mata angin yang terbuat dari kayu jati. Piala ini dikerjakan PT. Masterix Bandung dengan harga 15 ribu Dolar AS (sekitar 27 juta Rupiah kala itu). HasilStatistik tim nasional
Referensi
Pranala luar
|