Pindad SS2
SS2 atau Senapan Serbu 2 adalah senapan serbu buatan PT Pindad yang merupakan generasi kedua dari senapan serbu Pindad sebelumnya, SS1. SS2 diklaim memiliki desain yang lebih ergonomis, tahan terhadap kelembaban tinggi, lebih ringan, serta akurasi yang lebih baik. Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5,56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 3,8 kg, sebagai catatan SS1 varian awal memiliki berat kosong 4,01 kg. Pada tahun 2006, TNI-AD membeli 10.000 pucuk senapan SS2.[1] Awalnya tersedia dalam tiga versi dasar (standard rifle SS2-V1, carbine SS2-V2 dan para-sniper SS2-V4) sekarang ini juga tersedia dalam subcompact versi SS2-V5, yang dikenalkan pada 2008. SejarahSS2 pertama kali dipesan oleh militer Indonesia pada tahun 2002 dan pada tahun 2003[2]. Kemudian diumumkan bahwa senapan itu diluncurkan pada 2005, 150 pucuk SS2-V4 dibeli pada 2007. Sebuah SS2 dengan popor tetap, yang dikenal sebagai SS2-V3 akan diproduksi oleh Pindad, tetapi ditolak. Angkatan Darat Indonesia memesan 15.000 pucuk[3] SS2 untuk menggantikan stok SS1 mereka pada tahun 2005 dengan pesanan tambahan sebanyak 10.000 pucuk SS2 pada tahun 2006.[4] Penggunaan tempur pertamanya adalah dengan pasukan Indonesia yang dipersenjatai dengan SS2 di Aceh. SS2 pernah ditampilkan di Malaysia selama Pameran dan Konferensi Defenses Services Asia 2010.[5] Baik Brunei dan Irak telah menyatakan minat baru-baru ini untuk membeli SS2 untuk militer mereka.[6] Myanmar telah menyatakan minatnya untuk membeli senapan SS2, meskipun ada pernyataan dari Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa bahwa itu tidaklah benar.[7][8] Kolonel Jan Pieter Ate dari Kementerian Pertahanan Indonesia menyatakan keprihatinannya bahwa senapan SS2 dapat digunakan untuk mengancam negara lain dan pada warga sipil. Sementara menurut analis keamanan Universitas Indonesia Andi Widjajanto, mengatakan bahwa menjual senapan ke negara dapat membantu meningkatkan hubungan sementara memungkinkan menghilangkan pasar gelap di sana.[9] Pindad berencana untuk memasarkan senjata tersebut ke negara-negara dunia ketiga seperti Kongo, Iran dan Uganda.[10] Pada 1 Juni 2018, Pindad mengumumkan telah menjalin kemitraan dengan Bhukhanvala Industries untuk memasarkan SS2 ke militer India dan lembaga penegak hukum. Di tahun yang sama, Brunei berencana untuk membeli SS2 akhirnya akan tercapai setelah pembicaraan informal yang dimulai sejak 2015.[6] Menurut perwakilan dari Pindad, sekitar 40.000 pucuk SS2 dibuat setiap tahun. SS2 ini memiliki kandungan lokal antara 51,31% (SS2-V5 A1) hingga 78,04% (SS2-V5).[11] VarianSS2-V1 Senapan baru berdasarkan pengembangan SS1, senapan serbu yang berlisensi dari FN FNC itu diganti di militer Indonesia setelah dilakukannya tes dari tahun 2003-2005. Telah diadopsi oleh pasukan keamanan Indonesia pada tahun 2006. Ciri yang menonjol dari senjata ini adalah pegangan pembawa yang mirip dengan senapan serbu Colt M16 serta memiliki bolt catch sehingga saat mengganti dan memasang magasin cukup menekan tombol satu kali, tidak perlu mengokangnya kembali. Tersedia juga versi heavy barrel (SS2-V1 HB) dan versi modernisasi (SS2-V1 A1)[12] yang dipasarkan. SS2-V2 Versi karabin dari SS2-V1. Tersedia juga versi Heavy Barrel (SS2-V2 HB) dan versi modernisasi (SS2-V2 A1)[13] yang dipasarkan SS2-V4 Fitur yang diunggulkan pada senjata ini adalah Pisir bawaannya bisa diganti dengan alat pembidik optik (scope) Dikabarkan telah dipakai oleh Kopassus. Adapun keunggulan dari senjata ini adalah laras yang diperpanjang sehingga dapat meningkatkan akurasi. Adapun versi Heavy Barrel (SS2-V4HB) yang dipasarkan, yang memiliki kemampuan untuk menembak 600 meter. SS2-V5 Versi laras pendek/Karabin dari SS2. Diluncurkan di pameran Indo Defence & Aerospace pada tahun 2008. Ada 2 varian dari SS2-V5 yaitu :
Sebuah sub-varian dari SS2-V5 yang di modernisasi, diproduksi untuk pasukan BRIMOB, KOSTRAD serta KOMCAD. Varian ini diresmikan secara publik pada tahun 2012.
Sebuah sub-varian dari SS2-V5, varian ini diproduksi untuk pasukan Kopassus. Varian ini diresmikan kepada publik pada tahun 2012. SS2-V7 Diluncurkan pada Mei 2016, SS2-V7 adalah varian subsonik yang dimaksudkan untuk digunakan dalam operasi pasukan khusus yang dimana peredam suara sangat dibutuhkan dalam misi sergap senyap. Karena masalah keamanan, tidak ada rencana untuk memasarkannya ke luar negeri. Secara resmi diungkapkan kepada pers dalam acara publik yang disponsori oleh Kementerian Pertahanan Indonesia pada tanggal 9 Juni 2016. Jarak tembakannya mampu mengenai target hingga 150 meter. SS2-V7 menggunakan putaran subsoniknya sendiri. Menurut Pindad, SS2-V7 Subsonik jauh lebih senyap daripada MP7 dengan peredam suara saat ditembakkan. Pengguna
Referensi
Pranala luar
|